Minggu, 31 Oktober 2010

Air Mata yang Menuntun ke Surga

Air Mata yang Menuntun ke Surga
Ilustrasi
REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Dua ilmuwan pernah melakukan penelitian disertasi tentang air mata. Kedua peneliti tersebut berasal dari Jerman dan Amerika Serikat. Hasil penelitian kedua peneliti itu menyimpulkan bahwa air mata yang keluar karena tepercik bawang atau cabe berbeda dengan air mata yang mengalir karena kecewa dan sedih.

Air mata yang keluar karena tepercik bawang atau cabe ternyata tidak mengandung zat yang berbahaya. Sedangkan, air mata yang mengalir karena rasa kecewa atau sedih disimpulkan mengandung toksin, atau racun. Kedua peneliti itu pun merekomendasikan agar orang-orang yang mengalami rasa kecewa dan sedih lebih baik menumpahkan air matanya. Sebab, jika air mata kesedihan atau kekecewaan itu tidak dikeluarkan, akan berdampak buruk bagi kesehatan lambung.

Menangis itu indah, sehat, dan simbol kejujuran. Pada saat yang tepat, menangislah sepuas-puasnya dan nikmatilah karena tidak selamanya orang bisa menangis. Orang-orang yang suka menangis sering kali dilabeli sebagai orang cengeng. Cengeng terhadap Sang Khalik adalah positif dan cengeng terhadap makhluk adalah negatif.

Orang-orang yang gampang berderai air matanya ketika terharu mengingat dan merindukan Tuhannya, air mata itu akan melicinkannya menembus surga. Air mata yang tumpah karena menangisi dosa masa masa lalu akan memadamkan api neraka.

Hal ini sesuai dengan hadis Nabi, "Ada mata yang diharamkan masuk neraka, yaitu mata yang tidak tidur semalaman dalam perjuangan fisabilillah dan mata yang menangis karena takut kepada Allah."

Seorang sufi pernah mengatakan, jika seseorang tidak pernah menangis, dikhawatirkan hatinya gersang. Salah satu kebiasaan para sufi ialah menangis. Beberapa sufi mata dan mukanya menjadi cacat karena air mata yang selalu berderai.

Tuhan memuji orang menangis. "Dan, mereka menyungkurkan wajah sambil menangis dan mereka bertambah khusyuk." (QS Al-Isra' [17]:109). Nabi Muhammad SAW juga pernah berpesan, "Jika kalian hendak selamat, jagalah lidahmu dan tangisilah dosa-dosamu."

Ciri-ciri orang yang beruntung ialah ketika mereka hadir di bumi langsung menangis, sementara orang-orang di sekitarnya tertawa dengan penuh kegembiraan. Jika meninggal dunia ia tersenyum, sementara orang-orang di sekitarnya menangis karena sedih ditinggalkan.

Tampaknya, kita perlu membayangkan ketika nanti meninggal dunia, apakah akan lebih banyak orang mengiringi kepergian kita dengan tangis kesedihan atau dengan tawa kegembiraan.

Jika air mata kerinduan terhadap Tuhan tidak pernah lagi terurai, apalagi jika air mata selalu kering di atas tumpukan dosa dan maksiat, kita perlu segera melakukan introspeksi. Apakah mata kita sudah mulai bersahabat dengan surga atau neraka.
Red: Budi Raharjo
Rep: Oleh Prof Nasaruddin Umar


http://www.republika.co.id/berita/ensiklopedia-islam/hikmah/10/10/31/143618-air-mata-yang-menuntun-ke-surga

Jamaah ‘Sandal Jepit’ Siapa Bertanggungjawab?

MAKKAH–Musim haji sudah mulai mendekati puncaknya. Seperti yang terjadi pada tahun-tahun sebelumnya selalu ada saja muncul persoalan yang datang dari dalam dan luar jamaah seperti jamaah “sandal jepit”.
Jamaah “sandal jepit” memang bukan istilah umum. Nama itu disematkan bagi para jamaah haji non kuota yang masuk ke Arab Saudi tanpa melalui rombongan resmi pemerintah. Jumlah mereka pun cukup mencolok. Tahun lalu saja ada sekira 3.500 jamaah “sandal jepit” yang merangsek masuk di Arab Saudi.
“Nanti para jamaah “sandal jepit” itu akan banyak sekali bermunculan. Kalau teman-teman melihat ada jamaah keleleran (terlantar) ketika di tenda-tenda berarti itu mereka,” kata Kepala Daerah Kerja Madinah, Subakin Abdul Muthalib saat berbincang santai dengan para wartawan, di Madinah, Minggu (31/10/2010).
Tak hanya itu, para jamaah tersebut biasanya juga merepotkan panitia penyelenggara haji Indonesia di Arab Saudi. Ketika para jamaah itu ada yang sakit, pasti mereka banyak yang datang ke kantor Balai Pengobatan Haji Indonesia (BPHI). Tapi, yang bingung kalau mereka tersesat, maka petugas tidak bisa mengembalikan ke pemondokan karena mereka tidak punya penginapan pasti.
Sementara itu, Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umroh, Slamet Riyanto mengatakan persoalan jamaah non kuota atau “sandal jepit” itu bukan menjadi domain pemerintah Indonesia. Karena itu, Slamet meminta kepada calon jamaah haji asal Indonesia agar melakukan prosedur yang benar saat melaksanakan haji.
Hal tersebut dilakukan untuk menghindari persoalan-persoalan yang menyangkut jamaah ketika berada di Arab Saudi. “Kita juga sudah mengantisipasi dalam pelaksanaannya nanti supaya jangan sampai tenda-tenda kita dimasukkan jamaah non kuota,” tegas Slamet.
Munculnya jamaah non quota ini bermula dari banyaknya jamaah haji yang menjadi waiting list (calon jamaah haji daftar tunggu). Bagi mereka yang tidak ingin menunggu, mereka mengambil jalan pintas agar cepat berangkat perantaraan orang lain. Mekeka tidak melalui pendaftaran di Kementerian Agama, sehingga nama mereka tidak terdaftar baik pada jamaah haji regular maupun jamaah khusus.
Biasanya, para jamaah “sandal jepit” ini diurus para mukimin asal Indonesia yang sudah tinggal bertahun-tahun di Arab Saudi. Mereka pun nekat berangkat karena menganggap ada yang mengurusi selama di Tanah Suci.



http://www.jurnalhaji.com/2010/10/31/jamaah-sandal-jepit-siapa-bertanggungjawab/

Sabtu, 30 Oktober 2010

Banyak Hal Tak Terduga dalam Perjalanan Haji

MADINAH–Perjalanan menunaikan ibadah haji adalah perjalanan spiritual yang syarat makna. Karena itu pula secara teknis, selalu banyak hal-hal tak terduga yang terjadi dalam penyelenggaraan ibadah haji.
Demikian dinyatakan oleh Direktur Pelayanan Haji Kementerian Agama Zainal Abidin Supi kepada wartawan di Kantor Misi Haji Indonesia Daerah Kerja Madinah, kawasan al-Mustaroh Madinah, Jum`at (29/10). Menurut Supi, dalam perjalanan ibadah haji, seseorang akan berhadapan dengan “campur tangan langsung” dari Allah SWT.
“Karenanya, seringkali selalu ada hal-hal yak terduga dalam penyelenggaraan ibadah haji. Seperti juga masing-masing orang seringkali mengalami hal-hal tak terduga,” terang Supi.
Karenanya, lanjut Supi, meskipun pihak panitia sudah merencanakan dengan sebaik-baik mungkin, namun tetap saja kendala-kendala di lapangan selalu muncul tanpa diduga-duga. Belum lagi memang masih harus selalu menghadapi masalah-masalah yang sudah diperkirakan sebelumnya. Seperti masalah calo dam misalnya.
Sebelumnya, Kementerian Agama sudah berkali-kali mengusulkan agar pembayaran dam (denda) bagi jamaah haji dimasukkan ke dalam komponen Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH). Hal ini dimaksudkan salah satunya untuk menghindarkan praktek percaloan dam yang merugikan jamaah.
“Bila pembayaran dam dikoordinasikan dengan pemerintah atau masuk dalam komponen BPIH, satu persoalan tentang calo selesai,” tandas Supi.
Kementerian agama sudah mengusulkan agar dam dimasukkan dalam BPIH sejak 5-6 tahun lalu. Namun usul tersebut belum disetujui oleh DPR. “Untuk lebih baik semestinya usul itu disetujui,” kata Zainal..
MCH/taufik rachman



http://www.jurnalhaji.com/2010/10/30/banyak-hal-tak-terduga-dalam-perjalanan-haji/

Jamaah Nonkuota Masuk Makkah

MAKKAH–Jamaah haji non kuota mulai berdatangan di Makkah. Menteri Agama (Menag) Suryadharma Ali mengungkapkan keberadaan jamaah haji non kuota sangat mengganggu konsentrasi petugas haji, bahkan dapat menurunkan citra penyelenggaraan haji Indonesia.
Berdasarkan catatan Kementerian Agama tahun lalu, sebanyak 3.750 jamaah non kuota memasuki kota suci dan rata-rata mereka terlantar di Arab Saudi.
Menurut dia keberadaan jamaah non kuota telah mencoreng citra bangsa Indonesia. Kejelekkan yang mereka sandang, berdampak pada citra haji Indonesia, mengingat mereka dari Indonesia juga.
“Ke depan jamaah non kuota ini harus kita tekan, syukur-syukur bisa kita nol kan,” kata Suryadharma.
Suryadharma menambahkan munculnya jamaah non kuota ini bermula dari banyaknya jamaah haji yang menjadi waiting list (calon jamaah haji daftar tunggu). Bagi mereka yang tidak ingin menunggu, mereka mengambil jalan pintas agar cepat berangkat dengan perantaraan orang lain. Mekeka tidak melalui pendaftaran di Kementerian Agama, sehingga nama mereka tidak terdaftar baik pada jamaah haji regular maupun jamaah khusus.
“Nantinya kami bekerjasama dengan Kementerian Hukum dan HAM agar menolak mereka. Dengan demikian mereka tidak berkesempatan lagi untuk menjalankan haji,” katanya.
Namun demikian Ketua Umum DPP PPP ini mengakui secara umum pelaksanaan ibadah haji mengalami kemajuan dan sukses. Jika nantinya masih ditemukan kekurangan dalam pelayanan jamaah haji Indonesia, ppemerintah tidak ada maksud untuk meremehkan pelayanan tersebut.
“Mengurus haji memang tugas berat. Karena melayani secara bersamaan ratusan ribu orang. Tapi kami tetap berusaha semaksimal mungkin untuk melayani jamaah secara baik,” katanya.
mch/taufik rachman


http://www.jurnalhaji.com/2010/10/30/jamaah-nonkuota-masuk-makkah/

Suwandi Wafat Saat Jadi Imam Salat Berjamaah


Foto: Ilustrasi/Detikcom

Jeddah - Jemaah yang sedang salat di masjid terminal haji Bandara King Abdul Aziz, Jeddah, Arab Saudi, dilanda kepanikan. Seorang calon haji asal Indonesia yang memimpin mereka salat, tiba-tiba jatuh terkulai dan pingsan.

Calon haji yang bertindak sebagai imam itu bernama, Suwandi Harun Nasution. Anggota kelompok terbang 16 dari embarkasi Polonia, Medan, tersebut sedang memimpin salat jamak Magrib-Isyak, Jumat (29/10/2010).

Jemaah salat spontan berseru panik. Rekan sesama calon haji dan petugas dari muasasah penanggung jawab perjalanan serta Tim Kesehatan dari Balai Pengobatan Haji Indonesia (BPHI) bergegas memberi pertolongan.

Sayang sekali, tidak lama kemudian Suwandi menghembuskan nafas terakhir. Pria yang bertugas sebagai Ketua Rombongan dari Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) Al Mahdi itu meninggal dunia dalam perjalanan menuju Rumah Sakit Terminal Haji Bandara.

Almarhum diduga wafat karena serangan jantung. Namun disebutkan di dalam buku kesehatannya, pria 59 tahun itu menderita hipertensi dan diabetes.

“Kajadian begitu cepat, ketika rakaat pertama belum selesai beliau
langsung tersungkur jatuh dan kami langsung minta bantuan. Tapi dalam perjalanan tidak tertolong lagi,” kata Zainal, sepupu Suwandi.

Hingga kini jumlah jamaah calon haji asal Indonesia yang meninggal di tanah suci tercatat 24 orang.

(iy/lh) 


http://www.detiknews.com/read/2010/10/30/133304/1479589/10/suwandi-wafat-saat-jadi-imam-salat-berjamaah?991103605

Jumat, 29 Oktober 2010

Wuih, Aceh Tengah Pikirkan Calhaj Hanya Bayar Ongkos Pesawat Saja

Wuih, Aceh Tengah Pikirkan Calhaj Hanya Bayar Ongkos Pesawat Saja
Jamaah Haji
REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH--Wakil Gubernur Aceh Muhammad Nazar mewacanakan jamaah calon haji (calhaj) di provinsi tersebut hanya akan membayar ongkos pesawat terbang untuk berangkat ke Tanah Suci. "Apabila pembangunan rumah Aceh (pemondokan bagi jamaah) di Mekkah selesai, kami wacanakan calhaj Aceh hanya memikirkan ongkos pesawat terbang saja untuk menunaikan rukun Islam ke lima tersebut tiga tahun mendatang," katanya di Banda Aceh, Jumat malam.

Hal itu disampaikan Nazar usai tepung tawari (peusijuk) dirinya dalam rangka melaksanakan ibadah haji oleh Tgk Tengku H Usman Ali (Abu Kuta Krueng) pemimpin Pondok Pesantren Shalafiyah Darul Munawwarah Kuta Krueng, Pidie Jaya.

Tepung tawari merupakan sebuah tradisi adat yang dilakukan di Aceh sebagai rasa syukur kepada yang maha kuasa. Kegiatan tersebut diantaranya dilakukan pada upacara adat, pesta perkawinan dan naik haji.
Nazar mengatakan, pembangunan pemondokan yang dilakukan pihak Nazir Wakaf Baitul Asyi di Mekkah di perkirakan akan rampung tiga tahun mendatang yakni sekitar 2013.

Baitul Asyi merupakan harta wakaf oleh Habib Bugak seorang ulama Aceh keturuan Arab pada tahun 1800 Masehi di kawasan Qusyasyiah, Makkah. Ia mewakafkan sebidang tanah dan rumah untuk masyarakat Aceh sebagai tempat pemondokan saat menunaikan rukun Islam kelima itu.

Dari hasil pengelolaan wakaf tersebut oleh Nazir, dana keuntungan tersebut digunakan sebagai pembangunan asrama dan dibagi bagi setiap calhaj Aceh yang melaksanakan ibadah di Tanah Suci pada musim haji. "Kita sedang upayakan pembangun asrama yang bisa menampung sekitar 4000-5000 jamaah haji Aceh di kawasan Al Aziziah Janubiyah, Makkah, Arab Saudi," kata Nazar.

Karenanya, pada pelaksanaan ibadah haji plus pada musim haji 2010 melalui DKI Jakarta yang turut didampingi sang istri Dewi Muthia, Nazar akan meninjau pembangunan tersebut di sana. "Saya juga akan memantau perkembangan pembangunan asrama tersebut dan mengunjungi jamaah haji Aceh yang ada di sana," katanya.
Red: Siwi Tri Puji B
Sumber: Antara


http://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/umroh-haji/10/10/29/143481-wuih-aceh-tengah-pikirkan-calhaj-hanya-bayar-ongkos-pesawat-saja

Kamis, 28 Oktober 2010

Tawarkan Dam Lebih Murah Patut Dicurigai




MAKKAH–Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) kembali mengingatkan jamaah calon haji agar berhati-hati terhadap calo yang menawarkan dapat menyalurkan dam (keringanan syari yang diganti denda). Pembayaran dam yang resmi adalah di Bank Arajh Arab Saudi.
“Yang resmi membayar sekitar SAR300-425. Bila ada yang menawarkan lebih
murah dari itu maka patut dicurigai,” kata Wakil Kepala Daerah Kerja Madinah bidang Keamanan Kasmudi dihubungi MCH Senin (25/10) di Jeddah. Seperti diketahui hampir semua jamaah Indonesia terkena dam.
Mengingat mereka melaksanakan haji tamatu, yakni keringan tidak menggunakan ihram terus menerus dari umrah hingga haji besar (tidak bisa menjauhi pantangan berihram).
Selanjutnya Kasmudi menyatakan dirinya sudah menangkap sembilan orang pelaku tindak kriminal yang kesemuanya adalah mukimin. Dari jumlah itu tidak semuanya berlaku sebagai calo dam, tapi juga ada pelaku tindak kriminal penipuan dan perampasan uang. “Hanya saja yang penipuan dam ini sudah mempunyai jaringan dan biasanya dari tahun ke tahun mereka beroperasi,” ujar Kasmudi.
Dia mengatakan banyak calo yang juga warga mukimin tersebut biasanya menawarkan dam dengan harga miring. Yakni sekitar SAR200 atau di bawah standar yang SAR300. Calo tersebut menawarkan pembayaran jauh sebelum puncak haji tiba. “Padahal haji besar saja waktunya masih lama, tapi ini sudah memaksa menawrkan pembayaran dam. Sebab itu jamaah calon haji jangan mudah tergiur, tunggu sampai mendekati puncak haji,” ujarnya.
Berbicang dengan mukimin lokal yang enggan disebutkan identitasnya, para calo bsia memasang harga murah karena membeli kambing, domba atau onta tidak sesuai dengan jumlah orang yang membayar dam. Selain itu hewan kurban yang dibeli pun penyalurannya terkadang tidak jelas dan bukan kepada yang berhak. “Tidak mungkin seluruh jamaah satu kloter akan melihat pemotongan hewan kurban mereka satu persatu. Belum lagi penyalurannya, bisa jadi hewan kurban itu bsia mereka jual lagi,” kata dia.
mch/taufik rachman


http://www.jurnalhaji.com/2010/10/25/tawarkan-dam-lebih-murah-patut-dicurigai/

19 Koper Jamaah Haji Riau Hilang

28 October 2010 | Kategori: Haji
PEKANBARU–Sebanyak 19 koper Jamaah Haji asal Riau yang tergabung dalam penerbangan Kloter 12 Embarkasi Batam (BTH) hilang saat tiba di Madinah pada Senin (25/10) belum juga ditemukan.
Pgs Kabid Haji, Zakat dan Wakaf Kementerian Agama (Kemenag) Riau, H Mahyuddin, Kamis, mengatakan hingga saat ini pihaknya melakukan koordinasi dengan pihak Saudi Arabian Airline perwakilan Batam dan Madinah. Karena kemungkinan koper jamaah tersebut tergabung dengan koper jamaah lain.
“Akibat kehilangan koper tersebut, jamaah haji asal Kuantan Singingih, Rokan Hulu, dan Tembilahan yang kehilangan koper tersebut harus membeli pakaian baru sebagai pakaian ganti dalam melakukan rangkaian kegiatan ibadah di Madinah,” jelas dia.
Mahyuddin mengharapkan pihak terkait dapat menyikapi ini secara tegas dan bijaksana dengan mengecek kembali sisi-sisi barangkali koper tersebut tertinggal atau bergabung dengan koper jamaah lainnya. “Atau kalau perlu lakukan pengecekan ulang ke pemondokan-pemondokan jamaah. Dan terhadap jamaah yang mengetahui keberadaan koper tersebut hendaknya memberikan informasi kepada panitia yang ada disana,” harap Mahyuddin.
Mahyuddin menyesalkan, kecerobohan yang terjadi mengakibatkan jamaah yang kehilangan kopernya mengalami gangguan dalam menjalankan ibadah. Karena terpaksa harus mencari dan membeli pakaian ganti untuk tetap bisa menjalankan aktifitas ibadahnya. Ditambah lagi biaya yang harus dikeluarkan jamaah, tentu sangat memberatkan.
Sementara itu, Ketua Kloter 12 Embarkasi Batam, H Darwison, melalui via selulernya dari Madinah menuturkan, koper jamaah Riau diketahui tidak ada saat jamaah bersangkutan tiba di hotel dan akan berganti pakaian. Koper tempat membawa pakaian mereka belum juga sampai ke hotel.
Sebagai ketua kloter , ia langsung mengkonfirmasi ke Embarkasi Batam, Embarkasi Madinah dan Terminal Hijrah tapi tak juga
ditemukan. “Kita juga melakukan sweeping(pencarian, red) di masing-masing kamar jamaah Kloter 12 BTH, karena kemungkinan koper-koper tersebut terbawa oleh jamaah lain. Apalagi, kloter 12 BTH ini terdiri atas calon haji dari tiga kabupaten Kuantan Singgigih, Rokan Hulu, dan Tembilahan, dengan jumlah jamaah 443 orang, Namun tidak juga ditemukan,” jelas Darwison.
Darwison mengakui mengalami kendala saat melakukan sweeping ke kamar-kamar jamaah kloter 12, karena hampir 50 persen jamaah tidak bisa baca dan tulis. Sehingga kemungkinan 19 koper yang belum ditemukan ada diantara jamaah itu yang salah angkut koper. Saat mengetahui koper itu bukan miliknya, ia meletakkannya begitu saja ditempat lain. “Kami terus melakukan kroscek bersama petugas sektor III Madinah, namun hingga saat ini belum juga diketemukan,” tutupnya. Ant/Riyanto



http://www.jurnalhaji.com/2010/10/28/19-koper-jamaah-haji-riau-hilang/

Rabu, 27 Oktober 2010

Haji, Perjalanan Keimanan Seorang Muslim

Haji, Perjalanan Keimanan Seorang Muslim
Masjidil Haram
REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Berabad-abad sebelum Rasulullah diutus, Allah memerintahkan Nabi Ibrahim menyeru manusia untuk berhaji (QS Al-Hajj (22): 27-28). Beliau melaksanakannya dan berdoa agar semua hati manusia cenderung dan rindu ke Tanah Haram (QS Ibrahim (14): 37).  Maka itu, berbondong-bondonglah umat Islam ke Tanah Suci untuk memenuhi seruan ini.

Barangkali dari asal-usul panggilan inilah banyak umat Islam meminta dipanggil di Makkah, khususnya di Jabal Qubeis. Padahal panggilannya sudah lama, tapi sebagian umat tidak memenuhi seruan ini karena tidak mampu atau lalai atau bahkan tuli disihir gemerlapnya dunia. Sejak seseorang mendaftar haji, yang ada dalam niatnya adalah keikhlasan dan kesiapan berkorban demi mencari ridha Ilahi. Ketika kuota diperolehnya, ia mempersiapkan semua kebutuhan selama ibadah haji.

Dia membekali dirinya dengan ketakwaan. Belajar manasik dan ilmu yang berkaitan dengan ibadah harian yang wajib selama di perjalanan. Dia korbankan waktu, harta, dan kepentingan dunianya untuk menggapai haji mabrur. Perjalanan haji adalah rihlah (tour) keimanan. Saat keluar rumah menuju ke Tanah Haram, calon haji ini  membaca, "bismillahi tawakkaltu 'ala Allah wa laa haula wa laa quwwata illa billah."  Ketika duduk di kendaraan pun berdoa safar.

Dalam segala situasi dan kondisi ia pun senantiasa doa, zikir, dan beribadah. Sungguh hebat jamaah haji ini. Dia menjadi hamba Allah yang terbaik. Semua aspek hidupnya dijadikan ibadah seperti yang diperintah Allah. (QS Az-Zariyat (51):56).

Kala sampai miqat, semua tamu Allah  berniat ihram dan membaca talbiyah, yang artinya, "Aku memenuhi panggilan-Mu ya Allah, aku memenuhi panggilan-Mu dan tiada sekutu bagi-Mu, aku memenuhi panggilan-Mu. Sesungguhnya segala puji, kenikmatan dan kerajaan hanyalah bagi-Mu, dan tiada sekutu bagi-Mu."

Jamaah yang mengumandangkannya berderai air mata kekhusyukan dan kebahagiaan sambil mengharap ampunan. Ia sedang menjadi hamba Allah yang utuh karena sedang memenuhi panggilan-Nya dan menjadi tamu-Nya. Diriwayatkan dari Abu Hurairah RA, Rasulullah bersabda, "Orang-orang yang sedang menunaikan haji dan orang yang sedang mengerjakan umrah merupakan duta-duta/tamu-tamu Allah. Maka itu, jika mereka memohon kepada-Nya, pastilah dikabulkan, dan jika mereka meminta ampun pastilah diampuni-Nya." (HR Ibnu Majah hadis No 2883).

Sebagai tamu, seorang hamba harus tahu diri terhadap yang dikunjungi. Kita wajib mengikuti semua peraturan Allah yang mengundang kita. Kita harus tahu tatakrama sebagai tamu undangan-Nya. Selama dalam perjalanan haji tidak boleh ada kesyirikan, tidak melakukan rafats, fusuq, dan jidal.
Sebagai imbalannya, kita diistimewakan sebagai tamu-Nya. Sudah pasti Allah Yang Maharahman dan Maharahim akan mengampuni dosa-dosa kita, mengabulkan semua doa dan permohonan kita. Berapa pun biaya dan pengorbanan yang kita berikan untuk ibadah haji, tidaklah seberapa bila dibandingkan dengan keutamaan haji, ampunan, dan anugerah-Nya.
Red: Budi Raharjo
Rep: Oleh Prof Achmad Satori Ismail



http://www.republika.co.id/berita/ensiklopedia-islam/hikmah/10/10/28/143036-haji-perjalanan-keimanan-seorang-muslim

Ini Dia Para Pesohor yang Memutuskan Menjadi Mualaf

Ini Dia Para Pesohor yang Memutuskan Menjadi Mualaf
Charles Annenberg Weingarten, Cat Steven, Kristiane Backer
REPUBLIKA.CO.ID, LONDON--Tiga puluh tahun lalu, publik Barat hanya mencatat beberapa nama yang memutuskan menjadi Muslim. Di antara sedikit nama itu, ada juara tinju dunia, Muhammad Ali, atau legenda basket, Karim Abduljabbar.

Beberapa tahun kemudian, beberapa nama disebut-sebut menjadi mualaf, antara lain Michael Jackson, Ice Cube, dan Snoop Dogg.

Semua berkulit hitam? Tidak juga. Saat ini, banyak kulit putih yang juga menjadi mualaf. Sebut Cat Steven, yang memutuskan menjadi Muslim pada tahun 1977 dan mengubah namanya menjadi Yusuf Islam.

Lama vakum dari dunia hiburan, tahun 2006 ia menelurkan album berjudul An Other Cup dan tahun 2009, Roadsinger, yang disebut-sebut "sangat Cat Steven" dan ditujukan untuk mengobati kerinduan penggemarnya.

Kini, Cat Steven bukan lagi satu-satunya pria kulit putih abad ini yang menjadi Muslim. The Sunday Times melaporkan saat ini ada sekitar 14 ribu warga Inggris kulit putih yang menjadi Muslim. Di antara mereka, tercatat sejumlah pesohor negeri itu, antara lain Yahya (semula Jonathan) Birt, anak Lord Birt, mantan petinggi BBC, dan Emma Clark, cicit mantan perdana menteri Inggris Herbert Asquith, yang membawa Inggris dalam Perang Dunia I.

Beberapa memutuskan menjadi mualaf karena terinspirasi Charles Le Gai Eaton, mantan diplomat. Eaton, penulis buku Islam and the Destiny of Man, menyatakan banyak di antara warga kulit putih merindukan agama 'yang tidak berkompromi terlalu banyak dengan materialisme dan carut-marut kehidupan modern'.

Namun tak sedikit mereka yang menjadi Muslim melalui pintu "tali cinta". Rumors yang beredar dan menjadi rahasia umum, menyebut Putri Diana sebelum tewas mengenaskan karena kecelakaan juga dikabarkan telah setuju untuk menjadi Muslim, setelah berhubungan dekat dengan anak miliarder Inggris, Mohamed Al-Fayed, bekas pemilik Harrods dan pemilik Fulham Football Club serta Hôtel Ritz Paris.

Kristiane Backer, mantan bintang MTV Europe, juga mengenal Islam dari kekasihnya, Imran Khan. Namun ia menjadi mualaf justru setelah hubungan mereka putus. Selain konsisten mempaktikkan tuntunan Islam, Backer juga menjadi gambaran wanita Muslim modern. Sehari-hari, ia tampil tanpa kerudung. Ia hanya mengenakan jilbab saat melaksanakan ibadah haji tahun 2006.

Selain musisi dan selebriti, beberapa pengusaha terkemuka juga menjadi mualaf. Di antaranya adalah The Earl of Yarborough, yang memiliki estate seluas 28 acre (setara 11331,22 hektare)  di Lincolnshire. Ia memiliki nama Muslim Abdul Mateen.

Selain itu, ada juga Charles Annenberg Weingarten, direktur Annenberg Foundation di Amerika. ia merupakan putra miliarder Yahudi Walter H Annenberg. Charles Annenberg belakangan membuat kisah dokumenter perjalanan spiritualnya ke Timur Tengah dengan temannya yang adalah seorang Muslim, dan terinspirasi setelahnya. Ia menuliskan, "Beberapa mualaf di Barat adalah para bekas hippies dan aktivis antiperang serta antikapitalisme pada era 1960-1970-an.Di suburban Philadelphia, Bawa Muhaiyaddeen Fellowship menjadi satu Sufi Islamic Center dengan banyak menarik minat  para aktivis dan Yahudi untuk bertukar keyakinan menjadi Muslim. Pesan yang disampaikan adalah tentang kedamaian hati, kesabaran, percaya dan memasrahkan semuanya kepada kemauan Yang Maha Segalanya." Tak dijelaskan apakah dia kemudian menjadi Muslim setelah bergabung dengan organisasi itu, atau bahkan sebelumnya.

Islam juga menyebar di antara warga AS keturunan Amerika Latin. Professor Hjamil Marta­nez-Vazquez dari Texas Christian University mengklaim ada lebih dari 100 ribu di antara mereka yang memutuskan menjadi Muslim. Kini, banyak organisasi Muslim di antara mereka, di antaranya Los Angeles Latino Muslim Association. Umumnya mereka menganggap Islam penuh pesan kesetaraan, hal yang berlawanan dengan latar belakang mereka yang penuh penindasan.

Banyak di antara wanita Latin yang menikahi pria Muslim dengan alasan ini: beda dengan pria Latin yang umumnya mendominasi, pria Muslim lebih sederhana, berorientasi pada keluarga (family oriented), dan melindungi. Mereka juga anti-hura-hura, menjauhi minuman keras dan narkoba, tidak berselingkuh, dan jauh dari tindak kriminal.

Sekarang, dunia berharap pada kiprah para intelektual dan pesohor mualaf ini untuk membantu mengubah gambaran negatif tentang Muslim, terutama di media Barat. Di sisi lain, membantu mengurai radikalisme di kalangan anak-anak muda Muslim yang tak dipungkiri, tumbuh di banyak negara.

(Naskah disarikan dari www.kodoom.com)
Red: Siwi Tri Puji B
Sumber: kodoom.com


http://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/islam-mancanegara/10/10/28/143017-ini-dia-para-pesohor-yang-memutuskan-menjadi-mualaf

Lagi-lagi Jamaah Terlantar Akibat Belum Dapat Hotel

 




Madinah - Jamaah calon haji Indonesia yang masuk Madinah lewat Terminal Hijrah juga mengalami nasib yang sama dengan jamaah yang masuk lewat Bandara Amir Muhammad Bin Abdul Azis (AMAA). Mereka terlantar delapan jam.

Penyebabnya sama, hotel yang akan mereka tempati belum ada. Kisah sedih ini dialami jamaah dari embarkasi Palembang kloter 11 dan jamaah dari embarkasi Ujungpandang kloter 21.

Kloter 11 Palembang tiba di Terminal Hijrah pukul 04.00 waktu Arab Saudi, Rabu (27/10/2010) dan baru bisa keluar dari terminal tersebut sekitar pukul 12.10.

Sementara kloter 21 Ujungpandang tiba di Terminal Hijrah pukul 05.30 dan baru diangkut keluar terminal pukul 13.00 waktu Arab Saudi.

"Saya sudah 24 kali  haji, baru kali ini seperti ini (terlantar di terminal). Ini penyelenggara haji paling buruk," kata Haji A Ronie RS Zailani, jamaah asal Palembang.

Terkatung-katung berjam-jam, jamaah pun berkali-kali mendatangi petugas haji untuk menanyakan kapan mereka bisa berangkat menuju pemondokan.

"Kemarin kloter 13 juga terlambat seperti ini. Kenapa sekarang bisa terulang," kata seorang jamaah dari Makassar.

Haji Abdul Wakil, salah satu ketua rombongan dari  kloter 11 Palembang mengaku mendapat penjelasan mereka tertahan di bandara karena pemondokan yang belum siap.

"Terus kita tanya lagi mengapa jamaah belum keluar terminal dijawab karena hotelnya masih ditempati jamaah lain. Jadi kita masih nunggu jamaah itu keluar," kata Abdul.

Kloter 11 Palembang dan kloter 15 Ujungpandang merupakan kloter terakhir gelombang pertama yang masuk Madinah lewat Terminal Hijrah.

Sambil menunggu kepastian keluar terminal, jamaah pun terpencar. Ada yang memilih duduk-duduk di bawah pohon, duduk di bus, atau ke masjid untuk salat.

"Kami hanya ingin secepatnya sampai ke pemondokan," kata Nursyiah, jamaah asal Makassar.

Kepala Sektor Terminal Hijrah Madinah Mulyanto Widodo mengatakan pihaknya memang terus menerus ditanya jamaah soal kapan mereka bisa menuju pemondokan.

"Kita terus koordinasi dengan petugas perumahan dan Kementerian Haji Arab Saudi. Kalau sudah beres jamaah segera kita berangkatkan," kata Widodo.

Menghadapi keterlambatan itu, Widodo juga berkoordinasi dengan pihak katering agar jamaah yang terlantar di Terminal Hijrah mendapatkan makanan untuk sarapan.

"Kami berharap hal seperti ini tidak terjadi lagi," kata Widodo.

Sebelumnya, jamaah embarkasi Surabaya  (SUB) kloter 38, 40 dan 42, terlantar di Bandara AMAA selama 8 jam karena belum adanya hotel. Sementara Embarkasi Bekasi (JKS) kloter 38 terlantar 3 jam di tempat yang sama dan dengan alasan yang sama pula.
(iy/anw) 



http://www.detiknews.com/read/2010/10/27/205048/1476976/10/lagi-lagi-jamaah-terlantar-akibat-belum-dapat-hotel?n991102605

Selasa, 26 Oktober 2010

Jawaban Mengapa Jamaah Terlantar 8 Jam di Bandara Madinah




Madinah - Masalah pemondokan yang belum siap menjadi penyebab jamaah calon haji (calhaj) asal embarkasi Surabaya kloter 38 terlantar 8 jam di Bandara Amir Muhammad bin Abdul Azis (AMAA), Madinah. Mengapa pemondokan sampai belum siap padahal jamaah sudah datang?

Wakil Kepala Daerah Kerja Madinah Bidang Perumahan dan Catering Mucholih Djimun mengungkapkan hal itu terjadi karena kesalahan pihak majmuah (pengusaha hotel/pemondokan).

Daker menginginkan semua calhaj bisa mendapatkan pemondokan di dalam markaziah alias jarak terjauhnya 500 meter dari Masjid Nabawi, tempat jamaah melakukan salat arbain.

Majmuah Khomri yang dibayar untuk mendapatkan hotel bagi kloter 38  embarkasi Surabaya sudah menjanjikan akan mencarikan hotel yang berada di dalam markaziah.

"Tapi dua hari menjelang kedatangan jamaah, mereka mengajukan Hotel Darussolah. Kita tolak karena jaraknya jauh, sekitar 1,2 kilometer," kata Mucholih kepada wartawan di Kantor Misi Haji Indonesia Madinah, Selasa (26/10/2010).

Meski sudah ditolak, majmuah Khomri tidak kunjung menemukan pengganti hotel Darussolah. Hingga akhirnya jamaah sudah tiba di Bandara Madinah, mereka kembali mengajukan Hotel Darussolah untuk ditempati jamaah.

"Akhirnya karena sudah mendesak, Pak Kadaker Pak Bakin mengecek hotel tersebut. Hotel ternyata masih kotor dan belum diapa-apain," jelas Mucholih.

Satu jam sebelum jamaah selesai proses imigrasi di bandara, Daker mau  menerima Darussolah tapi dengan  memberikan dua opsi. Pertama, menerima pemondokan tersebut tapi dengan syarat majmuah mengembalikan uang 300 riyal untuk jamaah.

Opsi kedua, majmuah mengembalikan 100 riyal seperti biasanya bagi pemondokan di luar markaziah, tapi pada gelombang kedua mereka tidak akan diberi lagi jamaah.

Tapi dua opsi tersebut ditolak majmuah Khomri. Kemudian dicari majmuah lain dan mendapatkan pemondokan yang lebih bagus. Sayangnya hotel itu tidak bisa menampung semua jamaah kloter 38 Surabaya.

Kementerian Haji Arab Saudi yang juga mengupayakan pemondokan tersebut pun menyerah. Akhirnya sekitar pukul 03.00 waktu Arab Saudi, mau tidak mau petugas perumahan haji harus menyetujui Darussolah sebagai pemondokan haji. Setelah proses  alot dicapai kesepakatan agar jamaah mendapat pengembalian 200 riyal. Dan pada pukul 04.30 waktu setempat jamah baru diangkut meningggalkan bandara setelah 8 jam terlantar.

"Kami memohon jamaah bisa mengerti," kata Mucholih.

(iy/lrn) 


http://www.detiknews.com/read/2010/10/26/145309/1475460/10/jawaban-mengapa-jamaah-terlantar-8-jam-di-bandara-madinah?n991102605

Senin, 25 Oktober 2010

Jamaah Diminta Waspadai Tawaran Loker di Masjidil Haram

REPUBLIKA.CO.ID,MEKKAH--Modus kejahatan di Masjidil Haram saat pelaksanaan haji semakin beragam. Kali ini, jamaah haji diminta mewaspadai tawaran penyimpanan loker. Imbauan itu disampaikan Kepala Sektor Khusus Jemaah, M.Ali Saifudin.   Terutama kepada calon haji (Calhaj) yang baru tiba dari Madinah di Mekkah maupun Jeddah yang masuk tanah suci sebagai gelombang kedua.

”Belakangan ini semakin marak adalah tawaran menyimpan barang di loker khusus yang dijaga seorang askar,” kata Ali seperti dikutip dari Media Center Haji, Senin (25/10).

Ali mengatakan, banyak jemaah yang tengah melakukan sa`i didekati orang tak dikenal. Tertuma jemaah yang membawa tas. Orang tidak dikenal itu biasanya akan menawarkan barang jamaah disimpan di loker yang tersedia di luar Masjiil Haram.

”Bila yang bersangkutan kembali ke tempat loker usai mengerjakan sa`i, maka barangnya sudah hilang,” kata Ali. Sedangkan askar yang menjaga loker tak mau tahu ketika ditanyai.

Menurut Ali, jenis penipuan itu merupakan modus baru. Diduga ini merupakan kejahatan terorganisir dan melibatkan orang dalam. “Mana mungkin konci loker bisa dipegangoleh orang sembarangan,” katanya lagi.

Ia berharap, jemaah haji Indonesia meningkatkan kewaspadaan. Kenali ciri petugas dan orang tak dikenal yang bermaksud jahat. Annisa mutia
Red: Krisman Purwoko
Rep: annisa mutia


http://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/umroh-haji/10/10/25/142309-jamaah-diminta-waspadai-tawaran-loker-di-masjidil-haram

Minggu, 24 Oktober 2010

Bila Tekad Sudah Bulat, Allah SWT Permudah Niatnya Menunaikan Haji

Bila Tekad Sudah Bulat, Allah SWT Permudah Niatnya Menunaikan 
Haji
Masjidil Haram
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Subuh menjelang suatu hari di Tanah Suci Makkah pada 2001. Di depan Ka'bah, jamaah umrah bersimpuh dengan sabar dan berdoa. Semua jamaah menunggu waktu shalat subuh. Tiba-tiba seorang sahabat, seorang direktur keuangan perusahaan bumbu masak asal Jepang dari Surabaya, berbisik. "Saya yakin, insya Allah Pak Mitra balik ke sini untuk berhaji."

Dia lantas membuka buku doa tawaf, kalau tak salah di putaran ketujuh . "Lihat nih," tunjuknya. "Ini doa, diijabah Allah." Artinya, "Ya Allah yang Mahaperkasa, berilah kami rezeki yang halal untuk kembali ke rumah-Mu." Sebagai Muslim beriman, Mitra percaya doa itu, yang kemudian dia aminkan harapan sahabatnya. Walaupun, menurut pikirannya, masalah dana berhaji plus sungguh mustahil didapatkannya untuk kembali ke Tanah Suci.

Sahabatnya itu selalu mengajaknya beribadah di waktu luang. Makanya, dia pun bisa mengumrahkan almarhum ayah, kakek, dan neneknya. Dengan mengendarai taksi, Mitra dan sahabatnya itu ke miqat di Tan'im atau Ji'rona untuk berihram dan kembali ke Masjidil Haram.

Dengan sesama rekan kameraman TV Nurjaman, dia juga pernah berniat mencium Hajar Aswad. Rupanya, pada pukul 03.00 dini hari, jamaah masih penuh membeludak. Namun, dengan sabar, mereka berhasil menjalankan niatnya.

Mitra Alamsyah berumrah pada Desember 2001, bertepatan Ramadhan 1422 hijriah. Umrah itu diikuti oleh rombongan sembilan kru televisi nasional yang diundang ke Tanah Suci. Biaya umroh saat itu dari biro perjalanan tersebut sangat tinggi menurut ukurannya.

Undangan itu untuk tugas meliput peresmian Hotel Intercontinental Dar El Tawhid. Namun, saat di Jeddah, kamera mereka disita aparat Arab Saudi, kecuali dari rekan televisi swasta. "Kami pun tak bisa meliput. Akhirnya, pengundang menyewa satu kamera yang dipakai bergantian. Bila wawancara, mikrofon yang on ke narasumber hanya satu, tapi yang terlihat ada 10 mikrofon TV Indonesia," kenangnya.

Saat kembali ke tanah air, mereka terkendala pengambilan kamera yang disimpan para petugas Arab Saudi di kantor pusatnya. Kepulangan pun tertunda. Staf lokal akhirnya membantu untuk negosiasi pengembalian kamera tersebut. Soalnya, sembilan kameramen mengancam tidak akan pulang ke Tanah Air tanpa kamera. Alhamdulillah, katanya, esoknya setelah boarding pass ditunjukkan, pihak berwajib menjanjikan pengembalian kamera. Itu pun baru dilakukan setelah rombongan naik ke pesawat.

Niat untuk berhaji selalu mewarnai hatinya. Dia dan istrinya lalu mendaftarkan diri untuk ke Tanah Suci. Saat menanyakan biayanya ke biro perjalanan haji, dia sungguh kaget. Biaya yang ditawarkan sekitar 8.500 dolar AS. Ada paket Perdana Tour yang nilainya 5.500-8.000 dolar AS.

Karena bertekad haji, dia meminta diskon dan dikabulkan dengan nilai 10 ribu dolar AS untuk berdua. "Uang muka saya bayar 1.000 dolar AS. Sisanya diangsur sampai Desember 2003. Cuma, saya bingung bagaimana melunasi 10 ribu dolar AS, padahal penghasilan waktu itu, ya pas-pasan saja."

Allah Maha Pemurah. Rezekinya mengalir seperti tak henti. Dana perjalanan ke daerah dikumpulkannya, juga uang bonus dan tunjangan lain-lain. Ongkos Naik Haji (ONH) lunas pada Oktober 2003. "Saya siap mental ke tanah suci, menjalankan rukun Islam kelima Februari 2004. Akhirnya, setelah tiga tahun dari umrah itu, doa dan harapan sahabat asal Surabaya itu makbul."

Sebelum berangkat, seorang ustaz memberi tausyiah. "Pak perbarui niatnya ke tanah suci itu untuk apa." Mendengarnya, dia pun terkesima. Dia mempertanyakan dirinya, apa benar niatnya itu karena Allah atau yang lain. Makanya, dia pun memperbaiki niatnya berhaji.

Adapula iming-iming dari manajemen kantor untuk menanggung ongkos haji bila dia ikut bertugas meliput. Bila dia setuju, uang 5.000 dolar AS bisa dihematnya dan tentu ada uang saku pula. Memang menggiurkan, tapi dia menampik tawaran itu. Meskipun sebagai wartawan, dia tetap membawa handycam untuk dokumentasi pribadi.

Selama di sana, ada berbagai peristiwa yang mengagetkan. Ada tabrakan masal antarjamaah di area pelemparan jumroh pada 1 Februari 2004 sekitar pukul 11.00 waktu setempat. Arab News menulis, 251 orang tewas terinjak-injak di lantai dua Jamarat. Tabrakan selama 30 menit itu memakan korban, di antaranya 54 jamaah Indonesia, 36 jamaah Pakistan, dan 13 jamaah Mesir.

"Saya abadikan situasi itu dengan handycam. Kejadian itu diliput semua. Bila pengawal mendekat, terpaksa kamera saya sembunyikan di balik baju," ungkap pensiunan kameraman televisi ini.
Red: Budi Raharjo
Rep: Dewi Mardian



http://mail.google.com/a/whidia-bharaya.co.id/#inbox

William Abdullah Quilliam: Perintis dan Penyebar Islam di Liverpool

William Abdullah Quilliam: Perintis dan Penyebar Islam di 
Liverpool
William Abdullah Quilliam
REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Agama Islam di Inggris telah ada sejak beberapa abad silam. Karenanya, tak heran bila agama yang dibawa Rasulullah SAW mendapat tempat di hati warga Inggris. Sejumlah tempat ibadah pun akhirnya berhasil didirikan.

Namun, belakangan ini, seiring dengan gencarnya phobia terhadap umat Islam, agama yang mulia ini kerap dijadikan bahan ledekan oleh mereka yang tak memahami Islam. Walau begitu, hal tersebut tak menyurutkan niat seseorang yang diberi hidayah Allah untuk terus menyuarakan Islam.

Pada pertengahan abad ke-19, seorang tokoh kenamaan Inggris mencoba memahami Islam. Dan akhirnya, ia pun menemukan kedamaian di dalamnya. Bertempat di sebuah bangunan yang kini sudah tampak kusam. Bahkan, harian The Independent di Inggris, pernah memuat tulisan berjudul "Forgotten Champion of Islam: One Man and His Mosque" yang ada pada edisi 2 Agustus 2007.

Bangunan yang terletak di kawasan Brougham Terrace No 8, West Derby Street, Liverpool, Inggris tak ubahnya seperti sebuah rumah hancur. Demikian tulis harian The Independent.

Bangunan bercat putih kusam dengan bagian pintu depan yang terlihat reyot dan pintu belakang yang penuh dengan coretan grafiti serta sarang burung dara yang menghiasi bagian atap bangunan dan jamur yang melekat di hampir seluruh permukaan dinding ini menyimpan cerita panjang mengenai Islam di negeri Ratu Elizabeth II ini.

Bangunan yang menjadi saksi bisu sejarah perkembangan Islam di Inggris pada abad ke-19 dan 20 Masehi ini adalah milik William Henry Quilliam. Komunitas Muslim di kota Liverpool sudah sepantasnya berterima kasih kepada William.

Berkat jasanya, syiar Islam bisa merambah ke kota yang terletak di bagian barat laut Inggris. Dan, masyarakat Muslim di sana bisa menjalankan ibadah dan berbagai kegiatan lainnya secara bersama di sebuah bangunan yang memadai.

Pada awalnya, tepatnya pada 1889, bangunan milik William ini difungsikan sebagai Islamic center dengan nama Liverpool Muslim Institute. Namun, dalam perkembangan berikutnya, bangunan Liverpool Muslim Institute ini juga difungsikan sebagai masjid dan sekolah bagi komunitas Muslim Liverpool. Sejarah mencatat, ini merupakan bangunan masjid dan Islamic center pertama yang didirikan di Inggris.

Siapa sebenarnya sosok William Henry Quilliam ini? Laman Wikipedia menyebutkan bahwa pria kelahiran Liverpool, 10 April 1856 ini berasal dari keluarga kaya raya. Ayahnya, Robert Quilliam, adalah seorang pembuat jam. Sejak kecil William sudah mendapatkan pendidikan yang memadai. Oleh kedua orang tuanya ia disekolahkan di Liverpool Institute dan King William's College. Di kedua lembaga pendidikan ini, ia mempelajari bidang hukum. Pada 1878, William memulai kariernya sebagai seorang pengacara.

William tumbuh dan dibesarkan sebagai seorang Kristen. Agama Islam baru dikenalnya ketika ia mengunjungi wilayah Perancis selatan pada 1882. Sejak saat itu, ia mulai banyak mempelajari mengenai Islam dan ajarannya. Ketertarikannya terhadap Islam semakin bertambah manakala ia berkunjung ke Aljazair dan Tunisia.

Berdakwah
Pada 1887, sekembalinya dari mengunjungi Maroko, William merealisasikan keinginannya untuk berpindah keyakinan ke agama Islam. Setelah masuk Islam, ia mengganti namanya menjadi Abdullah Quilliam. Dengan menyandang nama baru ini, William gencar mempromosikan ajaran Islam kepada masyarakat Liverpool.

Untuk mendukung syiar Islam di kota Liverpool, ia berinisiatif untuk mendirikan sebuah lembaga khusus bagi orang-orang yang ingin mengetahui dan belajar tentang Islam. Maka, pada 1889, ia pun mendirikan Liverpool Muslim Institute. Guna menarik minat warga kota Liverpool, lembaga yang didirikannya ini tetap buka pada saat hari Natal.

Tak hanya sebatas menjadi pusat informasi Islam. Abdullah kemudian memfungsikan bangunan Liverpool Muslim Institute menjadi tempat beribadah bagi komunitas Muslim Liverpool. Bangunan Masjid Liverpool Muslim Institute ini mampu menampung sekitar seratus orang jamaah.

Pendirian masjid ini kemudian diikuti oleh berdirinya sebuah perguruan tinggi Islam di kota Liverpool dan sebuah panti asuhan bernama Madina House. Sebagai pimpinan perguruan tinggi Islam, Abdullah menunjuk Haschem Wilde dan Nasrullah Warren.

Meski berstatus sebagai lembaga pendidikan Islam, perguruan tinggi yang didirikan William ini tidak hanya menerima murid dari kalangan keluarga Muslim saja. Murid dari keluarga non-Muslim pun diperbolehkan untuk belajar di sana. Guna menarik minat warga non-Muslim untuk mempelajari Islam, pihak pengelola kerap menyelenggarakan acara debat mingguan dan komunitas sastra.

William yang sejak muda dikenal aktif sebagai penulis sastra ini berupaya menarik simpati masyarakat non-Muslim di Liverpool melalui karya-karya sastranya. Upaya-upaya yang ditempuhnya untuk menyebarluaskan ajaran Islam melalui karya sastra dan lembaga-lembaga amal yang didirikannya itu berbuah manis. Dalam rentang waktu sepuluh tahun berdakwah, ia berhasil mengislamkan lebih dari 150 warga asli Inggris, baik dari kalangan ilmuwan, intelektual, maupun para pemuka masyarakat.

Bahkan, ibunya sendiri yang telah menghabiskan sebagian besar hidupnya sebagai seorang aktivis Kristen tertarik untuk masuk Islam setelah membaca tulisan-tulisannya.

Berbagai tulisannya mengenai Islam ini ia terbitkan melalui media mingguan The Islamic Riview dan The Crescent yang terbit dari 1893 hingga 1908. Keduanya beredar luas secara internasional. Harian The Independent menulis bahwa William memanfaatkan ruang bawah tanah masjid sebagai tempat untuk mencetak karya-karya tulisnya.

Disamping itu, ia juga menerbitkan tiga edisi buku dengan judul The Faith of Islam pada 1899. Bukunya ini sudah diterjemahkan ke dalam 13 bahasa dunia. Ratu Victoria dan penguasa Mesir termasuk di antara tokoh dunia yang pernah membaca bukunya ini.

Berkat The Faith of Islam, dalam waktu singkat nama Abdullah Quilliam dikenal luas di seluruh negeri-negeri Muslim. Berkat bukunya ini juga ia kemudian banyak menjalin hubungan dengan komunitas Muslim di Afrika Barat.

Berkat karyanya ini pula, ia mampu menerima berbagai penghargaan dari para pemimpin dunia Islam. Dia mendapatkan gelar Syekh al-Islam dari Sultan Ottoman (Turki Usmani), Abdul Hamid II pada 1894 dan diangkat sebagai atase khusus negeri Persia untuk Liverpool.

Ia juga mendapat sejumlah hadiah berupa uang dari pemimpin Afghanistan. Uang tersebut ia gunakan untuk mendanai perguruan tinggi Islam miliknya di Liverpool.
Red: Budi Raharjo
Rep: Nidia Zuraya


http://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/mualaf/10/10/25/142220-william-abdullah-quilliam-perintis-dan-penyebar-islam-di-liverpool

Ipar Tony Blair Masuk Islam Setelah Mendapat Pengalaman Suci di Iran


The Mail
London - Adik ipar perempuan mantan PM Inggris Tony Blair, Lauren Booth, memutuskan masuk Islam setelah mendapatkan 'pengalaman suci' di Iran.  Penyiar dan jurnalis berusia 43 tahun itu menyatakan, sekarang dia mengenakan jilbab ketika keluar rumah, salat 5 waktu sehari dan mengunjungi masjid bila ada kesempatan.

Dia memutuskan menjadi Muslimah 6 minggu lalu setelah mengunjungi Masjid Fatima al-Masumeh di Kota Qom, Iran.

"Saat itu Selasa petang dan saya duduk dan merasakan suntikan semangat spiritual, hanya kebahagiaan mutlak dan sukacita," katanya seperti dilansir media Inggris, The Mail, Minggu (24/10/2010). Setelah dia kembali ke Inggris, dia memutuskan pindah keyakinan.

"Sekarang saya tidak makan daging babi dan saya membaca Alquran setiap hari. Sekarang saya sampai di halaman 60," ujarnya.

"Saya juga belum  minum (minuman beralkohol) selama 45 hari, periode terpanjang selama 25 tahun. Hal yang aneh adalah bahwa sejak saya memutuskan untuk pindah agama, saya tidak ingin menyentuh alkohol, padahal saya adalah seorang yang mendambakan segelas atau dua gelas anggur di akhir hari," bebernya.

Apakah nantinya dia akan mengenakan burka? "Siapa yang tahu di mana perjalanan rohani saya akan membawa saya?" jawabnya.

Sebelum mendapat pencerahan di Iran, Lauren telah 'bersimpati' pada Islam dan menghabiskan banyak waktu untuk bekerja di Palestina. "Saya selalu terkesan dengan kekuatan dan kenyamanan yang diberikan, " katanya soal agama Islam.

Lauren, yang bekerja untuk Press TV, televisi siaran Iran berbahasa Inggris, merupakan penentang vokal perang Irak. Pada Agustus 2008 dia pergi ke Gaza dengan kapal dari Siprus bersama 46 aktivis lainnya, untuk menyoroti blokade Israel atas Gaza. Dia kemudian ditolak masuk Israel dan Mesir.

Pada 2006, dia merupakan kontestan reality show 'I'am A Celebrity... Get Me Out Of Here!' di ITV dan mendonasikan fee-nya ke lembaga amal Palestina. Lauren berharap, perpindahan kepercayaan yang dianutnya bisa membantu Tony Blair, yang memperistri kakak tirinya, Cherrie, mengubah praduganya tentang Islam. Tony Blair adalah pendukung George Bush dalam perang Irak.

(nrl/anw)


http://www.detiknews.com/read/2010/10/24/133635/1473468/10/ipar-tony-blair-masuk-islam-setelah-mendapat-pengalaman-suci-di-iran?991101605

Sabtu, 23 Oktober 2010

Waspadai Maling Bobol Kamar Jamaah


Makkah - Jamaah calon haji Indonesia benar-benar harus ekstra waspada. Tiga jamaah mendapat musibah. Kamar mereka di Hotel Andalus Dar Khair dibobol maling. Padahal para jamaah sudah menguncinya saat mereka keluar kamar.

Berdasarkan laporan yang diterima Daerah Kerja Madinah, musibah tersebut menimpa Kamaludin, Acang Sahadu bin Sahadi dan Iyeh Mansyur Iyang. Kamaludin dan Acang menginap di kamar yang sama yakni kamar nomor 401. Sabtu (23/10/2010), sekitar pukul 04.15 waktu Arab Saudi mereka meninggalkan kamar untuk salat di Masjid Nabawi. Tidak lupa tentu mereka mengunci kamar sebelum pergi.

Tapi begitu mereka kembali ternyata uang dan handphone mereka hilang. Kamaludin kehilangan uang Rp 4,9 juta dan Blackberry. Sementara Acang kecurian HP Nokia Ekspres. Total kehilangan yang dialami dua jamaah dari kloter JKS-13 (Jakarta) itu ditaksir sekitar Rp 15 juta.

Nasib serupa sebelumnya juga menimpa Iyeh. Perempuan ini mengingap di hotel Andalus Darul Khair kamar nomor 611. Pada Jumat (22/10/2010) pukul 07.30 waktu Arab Saudi, Iyeh yang baru pulang dari masjid terkaget-kaget ketika tahu kamarnya sudah dibobol maling. Uang Iyeh yang berjumlah 1.300 riyal dan buku kesehatannya hilang. Iyeh sangat ingat ia sudah mengunci kamar sebelum meninggalkan hotel.

Petugas pengamanan (PAM) mencurigai pelaku menggunakan kunci kamar yang telah digandakan. "PAM masih melakukan penyelidikan untuk mengungkap pelakunya," kata Pelaksana Pengamanan dan Penanganan Kasus Madinah Syafendi.

Syafendi mengimbau jamaah agar lebih hati-hati menyimpan barang berharganya. Selain mengunci kamar, jamaah sebaiknya menyimpan uang dalam koper yang digembok.

"Sebaiknya dua kali dikunci. Kunci koper dengan gembok, juga kunci kamae. Kalau koper digembok kan sudah membukanya," kata Syafendi.

Orang Indonesia

Sementara itu, hingga kini jamaah yang masuk Madinah mencapai 181 kloter dengan jumlah jamaah 73.192 orang. Sementara jumlah yang sudah masuk Mekkah 35 kloter atau 14.053 orang. Dari jumlah yang masuk Mekkah itu sebanyak 18 jamaah sakit dan satu orang meninggal.

"Satu orang meninggal di Mekkah dari kloter dua Solo (SOC 2-red),” kata Kepala Daerah Kerja (Kadaker) Mekkah Cepi Supriyatna usai melakukan rapat koordinasi daerah kerja Mekkah, Madinah dan Jeddah di Kantor Teknis Urusan Haji Jeddah Sabtu (23/10/2010) sore.

Jamaah memasuki Mekkan dari Madinah setelah melakukan salat arbain. Mereka menuju Mekkah dengan menggunakan transportasi yang telah disewa oleh pemerintah Indonesia yakni perusahaan Saptco dan Ummul Quro. Tiba di Mekkah mereka langsung melakukan umroh.

Untuk mengantisipasi jamaah calon haji yang tersesat dan terhindar dari tindak criminal di sekitar Masjidil Haram, Cepi mengerahkan lebih banyak petugas keamanan (PAM) dan pelayanan umum di sekitar Masjid suci ini.

"Pelaku tindak criminal biasanya justru orang Indonesia sendiri yang sudah lama tinggal di Arab Saudi (mukimin-red)," kata Cepi.

Diduga pelaku sudah memiliki jaringan kuat. Modus operandi yang digunakan pelaku adalah menolong jamaah haji Indonesia yang kebingungan dan biasanya pelaku tindak kriminal satu daerah dengan jamaah sesat tadi. Bila yang tersesat asal Jawa, maka yang mendekat adalah mukimin yang bisa bahasa Jawa, kalau Sunda juga sunda.

"Jamaah harus waspada. Kalau jalan jangan sendiri-sendiri tapi bersama-sama rombongan," kata Cepi.

(iy/irw)


http://www.detiknews.com/read/2010/10/24/052822/1473323/10/waspadai-maling-bobol-kamar-jamaah?n991103605

Balada Hamdan, Calhaj Kecopetan Malah Ditahan

 
 
 
Jakarta - Hamdan Munte berkali-kali mengucapkan syukur. Ia begitu sumringah ketika diantarkan oleh petugas haji Indonesia menuju pemondokannya. Padahal uangnya, sebanyak Rp 7 juta hilang.

Hamdan gembira bukan karena uangnya ditemukan. Tapi, karena ia bisa keluar dari tahanan polisi Madinah.

"Saya sangat bersyukur akhirnya saya bisa bebas," kata jamaah calon haji asal Medan itu penuh haru.

Hamdan lalu berkisah tentang nasib apes yang dialaminya di Madinah. Jumat (22/10/2010) siang ia ke Masjid Nabawi untuk jumatan. Usai jumatan, Hamdan melihat-lihat sejumlah pertokoan di dekat masjid mulia tersebut. Ia pun tertarik untuk masuk toko untuk membeli oleh-oleh. Saat itu pertokoan penuh sesak oleh jamaah yang baru pulang dari masjid.

"Tanpa saya sadari, kantong baju saya sudah sobek disilet. Saya tidak tahu dan terasa sama sekali pada saat kejadian, tahu-tahu dompet saya sudah hilang. Di dalam dompet tersebut terdapat, SIM A dan C, uang Rp 3 juta, dan 1.200 riyal," jelas Hamdan.

Sadar telah kecopetan, Hamdan pun berusaha mencari bantuan. Kebetulan di dekat Hamdan ada polisi Arab Saudi. Ia pun melaporkan kasus yang dialaminya pada sang polisi Arab. Saat melapor, Hamdan ngeh ia tidak bisa berbahasa Arab. Ia pun menggunakan bahasa isyarat.

"Saya tunjukkan kantong baju saya yang disilet. Mereka sepertinya tidak paham. Lalu saya dibawa ke kantor polisi. Di sana saya dimasukkan ke sebuah ruang khusus tidak boleh keluar, pintunya dikunci," ujar Hamdan.

Hingga sore hari, Hamdan tidak mampu berbuat apa-apa, kecuali berdoa. Ia ingat istrinya yang bersamanya naik haji tahun ini. Ia khawatir sang istri pasti sudah sangat cemas karena ia tidak kunjung pulang ke pemondokan.

Untungnya, sore hari ada petugas pengamanan (PAM) Madinah datang ke kantor polisi tersebut untuk sebuah urusan. Hamdan pun berusaha meminta tolong. Ia melambaikan tangan hingga Pelaksana Tugas PAM Kapten Syafendi pun mendekatinya. Kepada Syafendi, Hamdan menceritakan nasibnya.

"Saya menceritakan semuanya, alhamdulilah akhirnya saya bisa dikeluarkan dari kantor polisi," kata Hamdan.

Kepada polisi Arab, petugas PAM menjelaskan Hamdan adalah jamaah haji Indonesia. Gelang di tangan Hamdan pun ditunjukkan sebagai bukti ia benar-benar jamaah. Setelah itu polisi Arab minta maaf dan membebaskan pria asal Medan ini.

Hamdan berjanji akan lebih hati-hati bila menghadapi kasus kriminal. Ia kapok melapor pada polisi Arab. "Saya akan cari petugas Indonesia saja. Apalagi kan saya tidak bisa bahasa Arab ataupun Inggris," cerita Hamdan.

Kadaker Madinah Subakin Abdul Munthalib menilai tindakan Hamdan melapor polisi Arab sudah benar. Subakin yakin polisi Arab memililki niat baik untuk menolong Hamdan. Hanya saja karena masalah bahasa, kasus Hamdan pun lama diprosesnya.

"Hanya masalah komunikasi saja. Ia kan tidak bisa bahasa Arab. Mungkin bila saat kejadian ada yang mendampingi dan mengerti bahasa Arab, ia tidak akan selama itu diproses polisi," kata Subakin di kantor Misi Haji Indonesia, Madinah, Sabtu (23/10/2010).

Soal bagaimana sebaiknya jamaah melapor, Subakin tidak terlalu mempersoalkan. "Lapor ke polisi Arab  boleh, ke petugas kita juga tidak apa-apa," katanya.

Subakin pun mengimbau jamaah agar lebih hati-hati dengan tidak membawa uang dalam jumlah banyak saat menuju Masjid Nabawi.
(iy/irw)



http://www.detiknews.com/read/2010/10/23/191723/1473185/10/balada-hamdan-calhaj-kecopetan-malah-ditahan?991101605

Jumat, 22 Oktober 2010

Republika OnLine » Dunia Islam » Umroh Haji Waduh, Takut Naik Pesawat, Seorang Calhaj Gagal Berangkat

Waduh, Takut Naik Pesawat, Seorang  Calhaj Gagal Berangkat
Jamaah Haji
REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH--Seorang calon haji (calhaj) asal Aceh Utara, Sarbini bin Yusuf Ahmad Arif (53), gagal berangkat ke Tanah Suci pada musim haji 2010, karena takut naik pesawat terbang. Sarbini dijadwalkan berangkat dengan kelompok terbang (kloter) VII rombongan Aceh Utara pada (17/10), namun saat hendak naik pesawat di Bandara Sultan Iskandar Muda (SIM) Blang Bintang, Kabupaten Aceh Besar ia mengaku sakit.

"Meski tim medis telah menyatakan Sarbini tidak sakit dan bisa berangkat, namun ia tetap tidak mau berangkat dulu karena takut pesawat," katanya.

Juniazi Koordinator Humas Panitia Pemberangkatan Ibadah Haji (PPIH) embarkasi Banda Aceh mengatakan, panitia menjadwalkan kembali Sarbini berangkat bersama kloter 13 asal Aceh Utara, Lhokseumawe dan Banda Aceh pada 23/10, untuk berangkat ke Tanah Suci Mekkah. "Hingga batas waktu yang ditentukan untuk konfirmasi keinginan untuk berangkat belum diterima oleh PPIH embarkasi Banda Aceh, sehingga Sarbini gagal berangkat pada musim haji 2010 dan akan diberangkatkan kembali pada 2011," katanya.

Ia menambahkan, Sarbini akan menjadi salah satu calhaj yang akan berangkat ke Tanah Suci Mekkah pada 2011, setelah dinyatakan gagal berangkat pada 2010.

Selain itu ada tiga calhaj yang gagal berangkat karena sakit masing-masing Aisyah binti H Keuchik Muhammad (85) asal Aceh Barat, Ummi Salamah binti Teuku Hamid (56) Aceh Utara dan Sarwiyah Juhan Hasan binti M Juhan (58) Aceh Barat Daya.

Ketiga calhaj itu terpasaka dirawat di Rumah Sakit Umum Zainoel Abidin (RSUZA) Banda Aceh karena sakit saat berada di embarkasi Banda Aceh. Mereka dijadwalkan akan diterbangkan kembali pada musim haji mendatang.

"Jumlah keseluruhan calhaj yang gagal berangkat pada musim haji 2010 sebanyak sembilan orang, diantaranya ada yang meninggal," katanya.

Sebelumnya seorang calhaj Aceh Kloter II bernama Sudarmin bin Adam Johan (55) asal Kabupaten Aceh Selatan meninggal dunia di Madinah, Arab Saudi, Jumat (15/10) akibat stroke hemorganik (pecah pembuluh darah otak).
Red: Siwi Tri Puji B
Sumber: Ant



http://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/umroh-haji/10/10/22/142008-waduh-takut-naik-pesawat-seorang-calhaj-gagal-berangkat

Kisah Calhaj Indonesia Terganjal Masuk Mekkah


(Foto: dok detikcom)


Madinah - Betapa kagetnya Sadjidin. Pembimbing haji dari KBIH Al Arifin Ciamis Jawa Barat ini tiba-tiba saja diminta turun dari bus yang akan membawanya menuju Mekkah.

Padahal, Jumat (23/10/2010) pagi itu, bus baru saja meninggalkan Bir Ali, tempat jamaah haji Indonesia melakukan miqot dan niat umroh atau haji. Seorang pria Arab mencari Sadjidin.

"Ada yang namanya Sadjidin? Turun, bawa tas," kata si pria Arab itu seperti ditirukan Sadjidin.

Sadjidin yang sudah mengenakan baju ihrom dan sudah berniat umroh itu pun
menurut saja meski kaget. Ia ternyata tidak boleh melanjutkan perjalanan ke
Mekkah untuk melaksanakan haji. Penyebabnya, karena paspor Sadjidin hilang.

Sadjidin tidak sendirian. Ada 6 jamaah lainnya yang juga kehilangan paspor.
Tidak bisa melanjutkan perjalanan ke Mekkah, Sadjidin dan teman-teman pun diajak ke kantor Misi Haji Indonesia Madinah untuk melaporkan kasusnya.

"Ada tujuh orang termasuk saya yang paspornya hilang. Tapi yang disuruh turun hanya lima orang, yang dua lolos," kata Sadjidin, saat tiba di Kantor Misi Haji Indonesia.

Tujuh jamaah itu terakhir membawa paspornya di Bandara Jeddah, pada Selasa
14 Oktober lalu. Mereka diberitahu paspornya hilang setelah tiba Madinah.
Meski paspor hilang, para jamaah tenang saja karena mereka mendapatkan surat
tentang hilangnya paspor dari Daker Madinah.

Maka Jumat pagi sekitar pukul 09.30 waktu Arab Saudi mereka pun naik bus untuk meninggalkan Madinah bergeser ke Mekkah. Namun ternyata surat tentang kehilangan paspor itu tidak diterima oleh petugas Arab Saudi.

Wakil Kepala Daerah Kerja Madinah Bidang Perumahan dan Katering Madinah Mucholih Djimun menyatakan hilangnya paspor itu merupakan kasus baru dalam pelaksanaan haji. Ia menyatakan hal tersebut bukan salah jamaah Indonesia.

Daker berkoordinasi dengan pemerintahan Arab Saudi agar jamaah diperbolehkan
melanjutkan perjalanan ke Mekkah. Mucholih menduga surat kehilangan paspor yang dibuat Daker tidak diterima oleh petugas Arab karena sang petugas masih baru.

"Tidak apa-apa, jamaah tetap bisa ke Mekkah. Kita akan fasilitasi. Kita akan koordinasi dengan otoritas pemerintah Arab agar petugasnya mendapatkan penjelasan," kata Mucholih.

Namun setelah dilakukan penelusuran paspor tujuh jamaah tersebut pun ditemukan di Kantor Pelayanan Terpadu Kerajaan Arab Saudi cabang Madinah (Maktab Wukala Muwahhad).

Mucholih optimis Jumat malam, 5 jamaah sudah bisa melanjutkan perjalanan ke
Mekkah."Kalau bisa lebih cepat ya lebih baik," kata Mucholih.

(iy/nwk)



 http://www.detiknews.com/read/2010/10/22/224220/1472806/10/kisah-calhaj-indonesia-terganjal-masuk-mekkah?991101605

Rabu, 20 Oktober 2010

Calhaj Asal Batam Wafat Saat Sujud di Masjid Nabawi



Madinah - Kabar duka bagi keluarga jamaah haji kembali datang dari Madinah. Seorang jamaah calon haji (calhaj) asal Batam, Hadi Bin Sidi Suhi, meningggal dunia. Ia wafat saat salat di Masjid Nabawi.

"Laporan yang kami terima tadi saat salat zuhur berjamaah di Masjid Nabawi tubuh beliau tidak bergerak lalu tumbang dan dipegangi temannya. Lalu dibawa ke RS Al Anshor dinyatakan meninggal," kata dokter Meri Murniati, dokter kloter 7 Batam (BTH), di Kantor Misi Haji Indonesia, Madinah, Rabu (20/10/2010).

Menurut dokter Meri, pria berusia 73 tahun itu termasuk satu dari 118 pasien risiko tinggi (risti) yang dipantau dokter kloter 7 Batam. Pagi tadi, Hadi yang tercatat dengan nomor paspor V709211 masih dalam kondisi sehat-sehat saja.

"Dia punya riwayat hipertensi. Tapi dia tidak ada keluhan. Tadi pagi saya visit, saya ketemu bapak dan kondisinya bagus," jelas dokter Meri.

Hadi yang naik haji bersama istrinya, Tironap binti Giring Dulelo, baru berada di Madinah selama 2 hari. Pasangan ini tiba di Madinah bersama kloter 7 Batam lainnya pada Senin (18/10/2010) lalu.

Hingga kini total jamaah yang meninggal di tanah suci berjumlah 8 orang, 1 orang meninggal di Jeddah dan 7 meninggal di Madinah. Selasa (19/10/2010) kemarin tiga jamaah wafat di Madinah yaitu Sukirlan Hadi Suprapto bin Suratman asal Magelang, Mutanto bin Reksodiredjo dari kloter Solo 10 (SOC 10), dan Ibrahim Adam Bin Nafaur dari kloter Ujung Pandang 8 (UPG 8).

Sementara sebelumnya calhaj yang sudah wafat yakni Munasir bin Rahman, Sudarmin bin Adam (55) asal Banda Aceh dan Mutaminah binti H Sueb kloter 6 Bekasi. Sedangkan yang meninggal di Jeddah adalah Siswanto asal embarkasi Medan kloter 2 Sumut.

Sementara berdasarkan data Sanitasi dan Surveilans (pendataan) Balai Pengobatan Haji Indonesia (BPHI) Madinah hingga kini jamaah yang dirawat berjumlah 16 orang. Delapan jamaah dievakuasi dengan ambulans ke Mekkah untuk melaksanakan ibadah haji karena kondisinya yang sudah tidak memungkinkan untuk naik bus.

(iy/ndr)

http://www.detiknews.com/read/2010/10/20/201746/1470453/10/calhaj-asal-batam-wafat-saat-sujud-di-masjid-nabawi?991102605

Senin, 18 Oktober 2010

Ber-KTP Palsu, 49 Jamaah Haji Batal Berangkat ke Tanah Suci

Ber-KTP Palsu, 49 Jamaah Haji Batal Berangkat ke Tanah Suci
Calon Jamaah Haji Indonesia
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebanyak 49 calon haji asal Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, batal menunaikan ibadah haji ke tanah suci. Mereka kedapatan memalsukan kartu tanda penduduk (KTP). Hal itu diakui Sekteraris Ditjen Penyelenggara Haji, Abdul Gofur Jawahir. Dia mengatakan 49 orang tersebut sebenarnya bukan warga Klaten yang membuat KTP baru di Klaten untuk mendaftarkan haji.

“Setelah diselidiki Pemda Klaten, ternyata mereka mempunyai dua KTP,” kata Gofur kepada Republika, di Jakarta, Senin (18/10).

Gofur mengatakan panitia penyelenggara ibadah haji (PPIH) tidak mengatahui perihal KTP asli tapi palsu itu. Sehingga, 49 orang itu, lolos pendaftaran sebagai calon jamaah haji Klaten. “Pemda Klaten sudah memutuskan pemberangkatan 49 orang ber-KTP palsu itu,” kata Gofur.

Keputusan pembatalan pemberangkatan dinilai lamban karena sebagian calon haji telanjur ikut manasik, Juli silam. Tadinya, 49 dari 1.128 calon haji asal Klaten yang menjalani manasik sudah diduga membekali diri dengan data fiktif.

“Mereka bisa daftar lagi tahun depan, uang kami kembalikan,” papar Gofur. Sementara itu, 49 orang itu, kata Gofur, akan ditindak secara pidana.
Red: Siwi Tri Puji B
Rep: Anissa Mutia


http://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/umroh-haji/10/10/18/140902-berktp-palsu-49-jamaah-haji-batal-berangkat-ke-tanah-suci

Minggu, 17 Oktober 2010

Lady Evelyn: Bangsawan Inggris yang Pertama Kali Naik Haji

Lady Evelyn: Bangsawan Inggris yang Pertama Kali Naik Haji
Lady evelyn
REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Pada musim haji tahun 1933 silam, menyimpan cerita tersendiri bagi masyarakat Kota Suffolk, Inggris, khususnya umat Islam. Sebab, pada tahun itu, salah seorang penduduknya pergi ke Tanah Suci Makkah untuk menunaikan ibadah haji.

Hebatnya lagi, ia adalah seorang perempuan. Namanya adalah Lady Evelyn Zainab Murray Cobbold. Konon, dialah Muslimah pertama aslI Inggris yang menunaikan ibadah haji. Sebagai negara yang mayoritas penduduknya memeluk kepercayaan Anglikan, berita kepergian Evelyn Cobbold ke Makkah itu membuat kaget masyarakat Inggris, terutama penduduk Kota Suffolk.

Mengingat Evelyn Cobbold berasal dari keluarga bangsawan Suffolk yang paling berpengaruh. Karuan saja, kabar tersebut menghiasi pemberitaan media-media di Inggris saat itu. Sejumlah media bahkan menempatkannya sebagai headline di halaman depan.

Laman Wikipedia menyebutkan bahwa Lady Evelyn merupakan putri tertua dari pasangan Charles Adolphus Murray-Earl of Dunmore ketujuh-dan Lady Gertrude Coke-yang merupakan putri dari Earl of Leicester kedua. Perempuan yang lahir di Edinburgh pada 1867 ini, disebut-sebut masih keturunan dari Pangeran William I Inggris, yang juga dikenal sebagai William Sang Penakluk dan William dari Normandia.

Dalam tulisannya yang bertajuk "From Suffolk to Saudi", editor berita BBC Suffolk, Lis Henderson, mengungkapkan bahwa Lady Evelyn memutuskan untuk memeluk Islam pada akhir 1800-an atau menjelang abad ke-19. Di usia kanak-kanak, ia sudah mempelajari berbagai macam keyakinan. Sewaktu kecil, ia kerap menghabiskan liburan musim dinginnya dengan mengunjungi wilayah Afrika Utara. Di benua hitam inilah Evelyn tertarik dengan Islam.

Lady Evelyn menikah dengan salah seorang anggota keluarga Cobbold, John Dupius Cobbold, pada 1891. Di negeri Inggris, keluarga Cobbold dikenal luas sebagai pendiri Cobbold Brewery, industri pembuatan bir. Namun, pernikahannya dengan John Cobbold hanya bertahan selama tiga dasawarsa. Pada 1922, pasangan ini memutuskan untuk berpisah.

Obat pelipur lara
Kandasnya bahtera rumah tangga yang telah dibinanya selama 31 tahun membuat Lady Evelyn mengalami kesedihan yang teramat dalam. Berbagai usaha telah ditempuhnya untuk menghapus kesedihan tersebut, tetapi tidak juga berhasil. Hingga akhirnya, ia pun memutuskan untuk pergi ke Afrika. Di benua hitam ini, ia menemukan obat pelipur laranya tersebut, yaitu agama Islam.

Dalam buku Islam Our Choice, bangsawan asal Suffolk ini mengungkapkan bahwa ia tidak mengetahui secara pasti kapan dia mendapatkan hidayah tersebut. "Saya merasa kalau saya selamanya sebagai seorang Muslim. Ini tidaklah aneh, bila mengingat Islam adalah agama fitrah, di mana seorang anak dibiarkan tumbuh menurut fitrahnya," ujarnya. "Karena itu, saya sependapat dengan perkataan seorang sarjana Barat bahwa Islam adalah agama rasional dan sesuai dengan akal sehat manusia."

Ia mengakui, makin banyak mempelajari dan membaca literatur tentang agama Islam, semakin bertambah pula keyakinannya akan keistimewaan agama yang dibawa Nabi Muhammad SAW ini dibandingkan agama lainnya. Menurutnya, Islam adalah agama yang paling sesuai dengan kehidupan dan segala problematikanya. Ia juga menegaskan, Islam adalah agama yang paling mampu menyelesaikan segala kesulitan dan kepincangan di dunia ini, serta yang dapat membawa manusia pada perdamaian dan kebahagiaan.

"Saya sudah tidak ragu bahwa Allah adalah tunggal. Dan Musa, Isa, Muhammad, serta banyak nabi-nabi dan rasul-rasul sebelum mereka adalah nabi dan rasul yang mendapatkan wahyu dari Allah, Tuhan mereka. Setiap umat diutus Allah kepadanya seorang rasul. Kita terlahir ke dunia ini tidak membawa dosa asal, karenanya kita tidak membutuhkan orang lain untuk menanggung atau menebus dosa kita," paparnya.

Lady Evelyn menambahkan, Islam identik dengan kedamaian. Muslim adalah seorang yang harmonis dalam melaksanakan ajaran Pemilik dan Pencipta Alam ini. Di samping itu, seorang Muslim adalah orang yang hidup damai dengan Allah dan hidup damai pula dengan makhluk ciptaan Allah. ed: syahruddin el-fikri

Wanita Inggris Pertama Menjadi Hajah

Pada April 1933, ia berkesempatan untuk menunaikan ibadah haji. Ia menjadi wanita Inggris pertama yang melakukan perjalanan ibadah haji. Saat menunaikan haji, usianya terbilang lanjut, 65 tahun. Lady Evelyn mengakui, ibadah haji memiliki pengaruh yang sangat besar dalam kehidupannya. Ia pun merasa takjub dengan ritual ibadah rukun Islam ini.
"Bayangkan! Seseorang menceburkan diri ke dalam kelompok manusia yang begitu besar dengan jumlahnya mencapai jutaan orang, dan datang dari segenap penjuru dunia untuk melakukan ibadah suci di tempat yang suci. Mereka meleburkan diri ke dalam kelompok manusia, lalu dengan segala kerendahan hati, khusyuk, dan tunduk bersama-sama memuji, membesarkan, dan menyucikan Allah," ujarnya.

Mengunjungi negeri tempat awal munculnya agama Islam dan menyaksikan tempat-tempat bersejarah dalam perjuangan Rasulullah SAW, menjadi pengalaman yang hebat sepanjang hidupnya. "Dari pengalaman ini, saya terdorong untuk mencontoh kehidupan Rasulullah," paparnya.

Ia juga melihat ibadah haji sebagai sarana untuk memperkokoh rasa persaudaraan di kalangan kaum Muslimin di seluruh dunia. Perbedaan warna kulit dan jarak antara satu dan yang lain tidak menjadi penghalang. Segala perbedaan kesukuan dan mazhab dikesampingkan pada saat itu. "Kesatuan akidah umat Islam telah menjadi persaudaraan yang kokoh kuat, persaudaraan yang telah memberikan inspirasi kepada mereka untuk dapat mewarisi kebesaran nenek moyang mereka," tukasnya.

Pengalamannya selama menunaikan haji ini, kemudian ia tuangkan dalam sebuah buku berjudul Pilgrimage to Mecca. Buku ini dirilis pertama kali pada 1934. Seiring perjalanan waktu dan usia yang cukup lanjut, perempuan bangsawan kerajaan Inggris ini akhirnya wafat pada Januari 1963.
Red: Budi Raharjo
Rep: Oleh Nidia Zuraya



http://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/mualaf/10/10/18/140811-lady-evelyn-bangsawan-inggris-yang-pertama-kali-naik-haji

Sabtu, 16 Oktober 2010

2 Penipu di Sekitar Masjid Nabawi Ditangkap, Calhaj Harus Hati-hati

Madinah - Jamaah calon haji (calhaj) kembali diingatkan agar hati-hat di tanah suci. Di sekitar Masjid Nabawi, orang-orang berniat jahat banyak berkeliaran. Pengamanan Daerah Kerja Madinah setidaknya sudah menangkap dua orang yang diduga berprofesi sebagai penipu calhaj.

Tersangka penipu kedua, Karsomo Subaidi Ninggar, bahkan ditangkap Kepala Daerah Kerja Madinah Subakin Abdul Muthalib sendiri, Sabtu (16/10/2010). Karsomo diduga menjadi calo dam atau denda bagi jamaah haji sebanyak 300 riyal.

Subakin mencurigai Kartomo karena pria asal Madura ini aktif berkomunikasi
dengan jamaah di depan pemondokan haji dekat Masjid Nabawi. Padahal Kartomo
bukan jamaah dan bukan pula petugas haji. Subakin yang saat itu menyamar dengan pakaian preman pun akhirnya memutuskan untuk menangkap berusia 45 tahun itu.

"Ia ngakunya tinggal di Mekkah, ke sini untuk nyari keluarga. Tapi kan semua
janggal, kalau ia tingal ke Mekkah kenapa harus ke Madinah, kan nanti jamaah
juga akan ke Mekkah," kata Subakin.

Mengetahui Kartomo ditangkap, satu temannya pun melarikan diri. Dari hasil
pemeriksaan ditemukan Kartomo yang di Mekkah memakai nama alias Sulaiman Subaidi itu merupakan anggta jaringan penipuan terhadap calhaj. Dari dua telepon genggam yang dipegang Kartomo ditemukan lima nama Ketua Rombongan (Karom) haji. Satu Karom biasanya membimbing 45 calhaj.

Kartomo mengaku hanya disuruh seseorang yang bernama Kadir untuk datang ke
Madinah. Dari Kadir, ia hanya mendapatkan persenan 10 riyal dari setiap calhaj yang berhasil ditipunya untuk membayar dam lewat dirinya.

"Saya belum apa-apa. Saya baru nyari rumah (pemondokan haji) sudah ditangkap," kata bapak dari tiga anak itu.

Dari Kartomo, petugas keamanan menyita dua handphone, sejumlah karti nama, kunci mobil dan surat-surat. Kartomo selanjutnya akan ditahan oleh petugas pengamanan haji Indonesia hingga musim haji berakir. Bila Kartomo tidak mau besikap kooperatif, maka ia akan diseret ke polisi Madinah.

Sebelumnya, petugas pengamanan Madinah juga sudah menangkap seorang pria lainnya yang diduga sebagai calo dam. Pria itu bernama Musleh Jauharudin. Sang calo menyamar dengan memakai baju seragam jamaah haji Indonesia. Saat ditangkap, ia sedang membicarakan tarif dam jamaah sebesar 300 riyal dan menawarkan kartu perdana zain.

Kartomo diyakini mengenal Musleih. Namun saat ditanyakan hal tersebut, Kartomo membantahnya.

"Para jamaah harap hati-hati. Jangan mudah percaya pada orang yang tidak
dikenal," imbau Subakin.



(iy/mad)


 http://www.detiknews.com/read/2010/10/16/202747/1466838/10/2-penipu-di-sekitar-masjid-nabawi-ditangkap-calhaj-harus-hati-hati?991102605

Sakit, Calhaj Asal Jombang Gagal Berangkat


File: detiksurabaya.com
Surabaya - Menunaikan ibadah haji merupakan impian setiap umat Islam untuk melengkapi kewajibannya.

Namun akibat divonis menderita Demensia Vaskuler atau penyakit otak yang dapat menimbulkan penurunan daya ingat dan juga intelektual, Maimunah Abdul Bahri (62) asal Perak, Jombang yang tergabung dalam kelompok terbang (kloter) 8
gagal berangkat.

Maimunah Abdul Bahri sebenarnya sudah masuk di Asrama Haji Embarkasi Surabaya (AHES) dan siap untuk berangkat.

"Terpaksa kita batalkan keberangkatannya dan kita pulangkan ke kota asalnya menggunakan ambulance. Karena setelah dilakukan tes kesehatan oleh Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) yang bersangkutan mengalami Demensia Vaskuler," kata staf humas PPIH AHES Sugianto kepada detiksurabaya.com, Sabtu (16/10/2010).

Pemulangan calhaj yang didampingi oleh adik jamaah yang bersangkutan, kata Sugi akibat kondisinya yang sakit dan tidak ada pendamping dari keluarga di didalam kloter. "Sebenarnya bila ada keluarga yang ikut berangkat haji dan mau mendampingi, kemungkinan yang bersangkutan bisa berangkat," tuturnya.

Selain itu, lanjut Sugi pemulangan calhaj tersebut selain karena rekomendasi tim kesehatan juga atas permintaan keluarga. "Maimunah sendiri, dipulangkan dari RS Haji dini hari tadi, karena saat itu dalam proses rawat inap akibat penyakitnya," pungkasnya.

Maimunah sendiri tergabung dalam kloter 8 yang seharusnya berangkat kemarin, Jumat (15/10/2010) bersama 450 jamaah lainnya. Sehingga akibat tidak jadinya berangkat seorang jamaah, maka jumlahnya makin berkurang setelah sebelumnya ada 4 jamaah yang juga gagal berangkat akibat hamil dan serangan jantung.

(ze/wln)

 http://surabaya.detik.com/read/2010/10/16/150756/1466729/466/sakit-calhaj-asal-jombang-gagal-berangkat?881104465