Sabtu, 26 Juni 2010

Proyek Raksasa Jalan Terus, Walau Masjidil Haram Dipenuhi Jemaah

Quote:
Jeddah–Operasi wajah Masjidil Haram sudah mulai kelihatan hasilnya. Wajah rumah Allah itu sudah bisa dilihat dari jalan raya. Pasar Seng yang dulu menutup kecantikan masjid, kini sudah tak ada bekasnya. Areal perluasan yang sudah kosong itu kira-kira tiga kali lipat dari halaman aslinya.

Operasi tahap pertama di sebelah timur masjid itu boleh dikatakan selesai total. Kini yang masih terus dilakukan adalah menghancurkan bangunan serta bukit di sebelah utara dan barat. Meskipun Masjidil Haram sudah dipenuhi sekitar 1,5 juta jemaa haji, pekerjaan tak terpengaruh. Truk-truk besar hilir mudik mengangkut bongkahan-bongkahan batu gunung yang dihancurkan.

Di sebelah barat nanti ada proyek superblock Jabal Umar. Proyek ini akan menyatu dengan proyek Jabal Khandama di sebelahnya.Sebagaimana juga proyek Jabal Omar, superblock Jabal Khandama akan berupa bangunan-bangunan apartemen pencakar langit, hotel bintang lima, dan mal.

Istana raja yang ada di Jabal Kubis tampaknya dipertahankan. Bangunan yang relatif baru itu sudah menempl di Msjdil Haram. Istana ini dipergunakan dipergunakan keluarga kerajaan bila ingin ke Masjidil Haram.

Di sebelah utara masjid ada sekitar seribu rumah dan hotel yang dirobohkan. Lokasi ini meilputi wilayah Jabal Syamiya. Untuk memindahkan mereka, pemerintah Arab Saudi mengeluarkan biaya tak kurang dari SR 6 miliar (sekitar 16 triliun). Pemilik bangunan harus menerima keputusan tanpa syarat. Di situ sudah tidak ada satu pun bangunan yang berdiri.

Sebagai perluasan Masjidil Haram tanah bekas bangunan itu harus dikeruk hingga sejajar dengan masjid. Bahkan, harus digali hingga beberapa lantai untuk memancangkan tiang. Pekerjaan inilah yang membutuhkan waktu paling lama. Sudah setahun ini belum juga kelar. Penggusuran rumahnya sendiri hanya memakan waktu beberapa bulan. Tentu dengan peralatan yang serba canggih. Hotel-hotel besar dihancurkan dengan dinamit.

Yang membutuhkan waktu lama justru pengerukan tanahnya. Itulah bukit batu yang sangat keras. Nyaris seluruh bangunan semula berdiri di atas sebuah batu besar. Kini batu itu harus disingkirkan. Untuk menghancurkannya tidak cukup menggunakan satu dua dinamit. Sebelum jemaah haji datang, hampir setiap hari terdengar ledakan-ledakan bom. Sekarang ledakan itu sudah berhenti. Yang dilakukan tinggal menyingkirkan bongkahan batu-batu besar tersebut.

Membuang batu-batu tersebut juga tidak mudah. Bukan hanya Jabal Khandama dan Jabal Umar di sekita Masjidil Haram yang dihancurkan. Bukit-bikit lainnya pun dipotong untuk rumah-rumah flat baru. Sementara itu, kota Makkah sudah tidak ada lagi tanah datar. Maka bongkahan-bongkahan gunung harus diangkut ke luar kota. Material itu dibuang ke celah-celah bukit.
Hiruk pikuk alat-alat berat tak mengganggu jemaah yang sedang beribadah di Masjidil Haram. Pelaksana proyek sekarang lebih pintar. Setiap kali dilakukan pengerukan selalu disertai penyemprotan dengan air. Sehingga debu tak lagi beterbangan ke masjid.

Jabal Umar di sebelah barat daya Masjidil Haram juga tak luput dari penghancuran. Upaya ini diharapkan bisa menghasilkan ntanah datar 23 hektar. Di sini kelak dibangun superblok terpadu: rumah tingal, pusat perbelanjaan, dan hotel. Proyeknya akan menyatu dengan perluasan Masjidil Haram. Di situ akan disediakan ruang terbuka yang bisa dipakai salat untuk 200 ribu jemaah mengikuti imam di depan kabah.

Sekarang sebagian bangunan di Jabal Umar sudah dihancurkan. Sebagian masih berdiri, namun tidak berpenghuni lagi. Pembebasan tanahnya sudah dilakukan sejak setahun lampau. Kira-kira tahun depan seluruhnya bisa beres.Sehingga operasi wajah tahap pertama Masjidil Haram selesai.

Proyek-proyek tersebut bukan hanya menggusur rumah-rumah dan hotel. Pasar Seng yang menjadi tempat vaforit belanja jemaah Indonesa kini tak ada bekasnya.Gantinya, toko-toko yang ada di belakang Pasar Seng dan sepanjang jalan yang mengelilingi Masjidil Haram. Jemaah haji sudah mendapatkan alternatif baru berbelanja.

Para mukimin yang dulu menjajakan dagangannya di sekitar Pasar Seng sudah tergusur. Memang masih ada yang mengais rezeki di pinggir-pinggir areal perluasan masjid. Tetapi jumlahnya tidak banyak. Aparat keamanan setempat sering mengusir mereka. Beberapa hari lalu pun dilakukan razia.

Pemerintah Arab Saudi tidak ingin jemaah haji tertipu. Razia bukan hanya dilakukan terhadap pedagang kaki lima. Toko-toko milik warga Arab tak luput dari pemeriksaan. Banyak minuman, air zam-zam palsu, pakaian, souvenir yang disita.

Penggusuran sekitar Masjidil Haram itu menimbulkan peluang baru bagi warga Arab dan mukimin. Jiwa-jiwa dagang bangkit. Di sekitar pondokan banyak bermunculan tok-toko baru. Di situ jemaah bisa mendapatkan aneka tasbih, surban, sajadah, kurma, dan oleh-oleh khas Arab lainnya.


Spoiler for Mekkah Superblock:


Spoiler for Mekkah Superblock:


Spoiler for Mekkah Superblock:


Spoiler for Mekkah Superblock:


Spoiler for Mekkah Superblock:


Spoiler for Mekkah Superblock:


Spoiler for Mekkah Superblock:


Spoiler for Mekkah Superblock:


Spoiler for Mekkah Superblock:


Spoiler for Mekkah Superblock:


Spoiler for Mekkah Superblock:


Spoiler for Mekkah Superblock:


Spoiler for Mekkah Superblock:








http://www.kaskus.us/showthread.php?t=4516351

Jumat, 25 Juni 2010

Lima Pelajaran Hidup dari Sang Lebah

Lima Pelajaran Hidup dari Sang Lebah
ilustrasi

Oleh Wahyudin Wahid

Lebah adalah binatang kecil yang terukir indah dalam Alquran. Allah mengabadikan namanya pada salah satu surah dalam Alquran, yakni Annahl. Tentu, ada keistimewaan yang dimiliki hewan ini hingga namanya termaktub dalam kitab yang suci dan mulia. Lihat surah Annahl [16] ayat 68-69.

Lebah diciptakan Allah SWT dengan banyak memberi manfaat bagi manusia. Di antara manfaatnya adalah madu. Tak hanya itu, perilaku hewan kecil ini harusnya menjadi cerminan akhlak bagi Muslim sejati.

Perhatikanlah kehidupannya. Ada banyak manfaat yang bisa diambil hikmahnya dari lebah. Pertama, lebah hanya menghisap saripati bunga. Ia hanya mengambil yang inti dan membiarkan yang lain. Lebah tahu, yang menjadi kebutuhannya hanyalah saripati, bukan yang lainnya. Ini mengajarkan bahwa setiap Muslim harus mengambil sesuatu yang baik dan halal. Sebab, mengambil hak yang lain hukumnya adalah haram.

Kedua, lebah menghasilkan madu. Ia memberi manfaat bagi manusia. Ini pelajaran bagi umat Islam. Madu berasal dari saripati bunga dan baik, maka keluarnya pun baik. Sesuatu yang halal, keluarnya halal pula. Dan, ia banyak memberi manfaat bagi orang lain.

Ketiga, lebah tidak merusak. Di mana pun dia hinggap, tak ada tangkai daun ataupun ranting pohon yang patah. Betapa santunnya hewan kecil ini hingga dalam bergaul dia tidak menyakiti siapa pun dan senantiasa menjaga kedamaian dalam setiap suasana. Lebah senantiasa memegang prinsip iffah (ketenteraman) dalam pergaulan.

Keempat, lebah punya harga diri. Ia tidak akan pernah mengganggu orang lain selama kehormatan dan harga dirinya dihormati. Namun, bila harga dirinya dizalimi, ia akan siap 'menyengat' pengganggunya. Karena itu, setiap Muslim harus mampu menjaga kehormatan dirinya.

Sudah sepatutnya kita belajar ilmu dari lebah. Bukan karena fisik dan pesonanya yang kurang menarik, tapi karena komitmennya dalam bersikap dan berbuat. Manusia memiliki kemuliaan dari makhluk lain. Namun, tingkah laku dan kehormatan manusia bisa lebih hina dari binatang.

Allah memberikan pelajaran bagi manusia untuk mengambil hikmah dari lebah. Ia makhluk kecil yang memberikan manfaat sangat besar bagi manusia. Tentunya, tak hanya dari lebah, setiap hamparan yang ada di alam semesta ini diciptakan oleh Allah SWT untuk kebutuhan manusia. Maka, bisakah kita mengambil pelajaran? Wallahu A'lam.




http://www.republika.co.id/berita/ensiklopedia-islam/hikmah/10/06/23/121244-lima-pelajaran-hidup-dari-sang-lebah

Minggu, 13 Juni 2010

Dosa-dosa Membuka Aurat

Dosa-dosa Membuka Aurat
ilustrasi

Oleh M Sahrul Murajjab Lc

Sesuai dengan fitrahnya, manusia merasa lebih nyaman untuk menyimpan rahasia atau privasinya dari jangkauan orang lain. Akan tetapi, seiring perkembangan zaman dan teknologi, banyak orang yang berubah 'pikiran' menjadi lebih senang membuka rahasia agar diketahui orang lain.

Dalam Islam, wilayah privat sangat dilindungi. Dan, setiap Muslim diwajibkan untuk menjaga, menutupi, dan menyimpan jenis-jenis privasi tertentu yang biasa diistilahkan dengan aurat. Selain yang berupa privasi fisik (anggota tubuh), yakni seluruh apa berada di antara lutut dan pusar (bagi laki-laki) dan seluruh anggota badan kecuali muka dan telapak tangan (bagi perempuan), aurat juga mencakup privasi-privasi yang bersifat nonfisik. Apa yang dilakukan oleh seseorang ketika melakukan hubungan suami istri adalah termasuk di antara wilayah privat yang dilarang untuk dibuka dan disiarkan kepada orang lain.

Asma' binti Yazid menceritakan bahwa pada suatu ketika ia berada di majelis Rasulullah SAW, sementara kaum laki-laki dan perempuan duduk bersama. Rasulullah bersabda, "Barangkali seorang laki-laki menceritakan hubungan intim yang dilakukannya bersama istrinya? Barangkali seorang perempuan menceritakan hubungan intim yang dilakukannya bersama suaminya?" Para Sahabat yang berada di tempat tersebut terdiam. Akupun (Asma--Red) berkata, "Demi Allah, benar wahai Rasulullah! Sesungguhnya kaum perempuan melakukan hal itu demikian juga laki-laki!" Maka Rasulullah SAW bersabda, "Jangan lakukan, sesungguhnya hal itu seperti setan laki-laki yang bertemu dengan setan perempuan di jalan, lalu keduanya bersetubuh sementara orang-orang melihatnya." (HR Ahmad, hasan lighairihi).

Rahasia yang termasuk aurat dan harus ditutupi adalah aib atau perbuatan dosa yang pernah dilakukan oleh seseorang. Kewajiban menutupinya merupakan tanggung jawab bersama, baik pihak yang melakukannya maupun orang lain yang mengetahui perbuatan tersebut.

Rasulullah SAW bersabda, "Seluruh umatku akan diampuni dosa-dosanya kecuali orang-orang yang terang-terangan (berbuat dosa). Di antara orang-orang yang terang-terangan berbuat dosa adalah seseorang yang pada waktu malam berbuat dosa, kemudian di waktu pagi ia menceritakan kepada manusia dosa yang dia lakukan semalam, padahal Allah telah menutupi aibnya. (HR Al-Bukhari dan Muslim). Wallahu a'lam.


http://www.republika.co.id/berita/ensiklopedia-islam/hikmah/10/06/13/119636-dosadosa-membuka-aurat

Rabu, 09 Juni 2010

Haruskah Berakhir Dengan Cara Seperti Ini?



Sejak pagi Mansur telah mempersiapkan materi khutbah karena dirinya dijadwalkan mengisi khutbah jum’at di salah satu kantor BUMN di bilangan Kebun Sirih. Hari itu ia ingin berangkat lebih awal karena ingin mampir silaturrahim ke bekas rumah kosnya di bilangan Kuningan, Jakarta Selatan.

Sebelum pukul sepuluh pagi, Mansur telah tiba di rumah bekas kosnya, di mana ia pernah tinggal tidak kurang dari dua tahun, antara tahun 2005 hingga tahun 2007.
Bagi Mansur rumah kos tersebut memiliki keistimewaan tersendiri. Rumah itulah yang mengajarinya banyak hal tentang kehidupan. Namun, yang paling mengesankan baginya adalah keakrabannya dengan para tukang ojek yang mangkal di depan rumah kos tersebut. Keakraban dengan mereka mengajarinya betapa sulitnya mencari uang di ibu kota seperti Jakarta. Namun, dengan berangkat dari niat yang baik, ibadah yang terjaga, kerja dengan sungguh-sungguh, dan syukur kepada Allah SWT disertai dengan tawakkal kepada-Nya, insya Allah hidup ini akan terasa indah, kendati hasil yang diterima tak selalu sesuai dengan harapan.
Setiba di bekas rumah kosnya, Mansur disambut hangat oleh para tukang ojek yang sedang bernaung di halaman depan, di bawah pohon rambutan yang rindang, sambil menunggu penumpang. Para tukang ojek itu menyalaminya satu persatu dengan penuh hangat, layaknya sahabat yang lama nggak bertemu. Mereka menyebut pangkalannya dengan Pangkalan Ojek Masjid, karena dekatnya dengan Masjid, tak lebih dari 10 meter.
Setelah ”diabsen” satu persatu, diantara 11 orang tukang ojek yang aktif mangkal di pangkalan masjid tersebut, hanya tiga orang yang tidak hadir ketika itu. “Odeng di mana?” Tanya Mansur. “Lagi pulang ke rumah istrinya,” jawab Opik sembari menambahkan bahwa Odeng telah beberapa hari pulang ke rumah istrinya di Bogor
“Cimet?” Tanya Mansur lagi?” “Dia sudah pindah ke Pondok Gede,” jawab Lani, seorang penjaga masjid yang juga sering nongkrong bersama para tukang ojek itu.
Seorang lainnya yang tak hadir saat itu adalah Pak Dudung. Namun, Mansur tak menanyakannya, karena tukang ojek yang satu ini tergolong “tidak gaul”, jarang nongkrong dengan para tukang ojek lainnya. Dia suka menyendiri. Kalau antrian motor tukang ojek sedang panjang dia biasanya main ke rumah saudaranya yang terletak tak jauh dari pangkalan ojek. ”Ah, paling lagi narik atau lagi di rumah saudaranya,” pikir Mansur, alasan yang membuatnya tak menanyakannya.
Namun, pikirannya itu meleset. Pak Dudung tak sedang narik dan tidak pula sedang main ke rumah saudaranya. Dia telah dipanggil oleh Allah SWT. Ya, Pak Dudung telah meninggalkan istri, anak-anak, dan teman-temannya, untuk selama-lamanya. ”Dia sudang meninggal sekitar tiga bulan lalu Mas,” ucap Opik saat mengantar Mansur dari rumah bekas kosnya menuju Kebun Sirih dengan ojeknya.
”Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un,” ucap Mansur seketika. ”Lalu...?” imbuhnya.
”Lalu bagaimana?!” tanya Opik seolah meminta penjelasan.
”Maksud saya, apa dia udah tobat atau belum?”
”Maksudnya?” opik terlihat kebingungan saat ditanya perihal pertobatan Pak Dudung.
”Sepertinya belum Mas. Dia masih kayak dulu-dulu sampai ia meninggal,” jawab Opik.
”Astagfirullah....!” ucap Mansur memohon ampun sesaat setelah mendengar bahwa Pak Dudung tak sempat shalat sampai ia dipanggil oleh-Nya.
Mansur sengaja menanyakan soal petobatan Pak Dudung mengingat dia adalah satu-satunya tukang ojek yang tak pernah terlihat melakukan shalat, sekalipun jarak antara masjid dengan pangkalan tukang ojek tak lebih dari 10 meter. Bahkan menurut teman-temannya sesama tukang ojek, orang satu ini tak pernah terlihat shalat (entah di masa anak-anak atau mudanya?), di rumahnya sekalipun. Bahkan, seperti yang biasa disaksikan sendiri oleh Mansur, jika adzan dikumandangkan, Pak Dudung tetap saja dengan asyiknya duduk di bangku panjang pangkalan tukang ojek. Ketika diajak, dia hanya mengangguk diam. Dan, ketika orang-orang sedang shalat di Masjid, ia malah masuk halaman rumah kos itu lalu duduk di lantai depan sembari menikmati isapan rokoknya dalam-dalam.
Opik menambahkan, ”Dia meninggal tak lama setelah dia tiba di rumahnya setelah narik ojek.”
”Secepat itu ya!” ujar Mansur.
“Ceritanya, setelah tiba di rumahnya, ia ambil air minum. Namun, sesaat setelah minum, ia terjatuh tak sadarkan diri. Sepertinya ia terkena serangan jantung. Ketika keluarganya sibuk akan membawanya ke rumah sakit, ia telah tiada. Hanya berselang beberapa menit setelah jatuh, ia langsung meninggal Mas,” jelas Opik.
”Secepat itu ya Bang!” ucap Mansur.
Itulah ajal, ia datang tiba-tiba. Demikianlah kematian, ia datang kapan saja, tanpa seorang pun mengetahui kedatangannya, termasuk oleh Pak Dudung. Hidupnya berakhir ketika hari-harinya terlewatkan tanpa shalat, ibadah yang menjadi penentu selamat atau tidaknya seseorang. “Haruskah berakhir dengan cara seperti ini?!”

@ @ @

Lain halnya dengan Dodi (bukan nama aslinya), seorang ayah muda yang sehari-hari bekerja sebagai ”pengayom masyarakat”, hidupnya berakhir setelah mengunsumi obat-obatan terlarang dalam jumlah banyak alias over dosis atau OD, akhir 2008 lalu.
Di malam hari, ketika kebanyakan orangtua sedang berkumpul dengan istri dan anak-anaknya, ia lebih memilih berkumpul dengan teman-temannya sembari melewatkan malamnya dengan canda dan tawa disertai dengan obat-obatan terlarang.
Setelah merasa puas menenggak barang haram tersebut, di tengah malam, barulah Dodi kembali ke rumahnya, saat istri dan kedua orang anaknya yang cantik-cantik telah tidur lelap.
Karena kelelahan dan merasa kantuk luar biasa, Dodi memutuskan untuk langsung tidur, di tempat yang terpisah dari anak-anak dan istrinya. Menit demi menit berlalu. Jam demi jam dilewatinya dengan tidur lelap.
Suara adzan subuh yang bersumber dari masjid dan mushalla-mushalla begitu nyaring terdengar di berbagai penjuru desa. Namun, suara itu tak membuat Dodi bangun dari tempat tidurrnya. Bahkan ketika istrinya membangunkannya dengan memanggilnya dari arah pintu, ia tak bergerak sedikit pun.
Sang istri terus berusaha membangunkannya. Jika kali pertama tadi sang istri memanggilnya dari arah pintu saja, kini, kali yang kedua, ia mendekatinya lalu memanggilnya, “Pah, bangun Pah, udah siang!” lalu pergi meninggalkannya. Namun hasilnya nihil.
Beberapa saat kemudian, dengan maksud yang sama: membangun sang suami. Ini kali ketiga ia berusaha membangunkannya. Sang istri sedikit heran, karena tak biasanya ia membangunkan suaminya lebih dari tiga kali.
Sudah tiga kali ia berusaha membangunkan suaminya, tetapi hasilnya tetap sama: suami tak memberikan isyarat apa-apa. Pensaran dengan kondisi suaminya yang tak lazim itu, ia kemudian mendekati suaminya sembari meneriakinya agar bangun, ini yang keempat kalinya. ”Pah, bangun Pah, udah siang!” ujar sang istri sembari menggoyang kakinya. Namun, ia tak mendapatkan jawaban apa-apa. Sang istri kemudian memindahkan tangannya ke lengan tangan kanannya lalu menggerakkannya, tetapi suaminya tetap saja diam dan kaku.
Setelah menggoyang seluruh badan suaminya barulah ia sadar, ternyata lelaki yang telah menjadi suaminya selama tidak kurang dari 5 tahun itu telah tiada. Suami yang menjadi tulang punggungnya telah meninggalkan dirinya, anak-anaknya dan keluarga besarnya, untuk selama-lamanya.
Selidik punya selidik, ternyata suaminya meninggal setelah mengonsumsi obat-obatan terlarang dalam jumlah yang sangat banyak. Lalu, ”Haruskan berakhir dengan cara seperti ini?”

Ya Allah, Engkaulah Maha Pengampun, Maha Penerima taubat, dan Maha Pemberi rahmat, ampunilah dosa-dosa dan rahmatilah kami...berilah kami husnul khatimah. Allahumma Amin.... (by: M.Yusuf Shandy)




http://kaunee.com/index.php?option=com_content&view=article&id=770:haruskah-berakhir-dengan-cara-seperti-ini&catid=40:nuansa-hati&Itemid=119

Tambah Gambar

ISTIGFAR: Menenangkan Hati, Memberi Solusi, dan Memperlancar Rezeki


Sebelum lanjut ke paragraf-paragraf berikut, alangkah baiknya jika kita terlebi dahulu membaca istigfar;
Astagfirullah al-azhim…
Astagfirullah al-azhim…
Astagfirullah al-azhim…
Istigfar ialah memohon ampun kepada Allah SWT atas dosa dan keslahan yang telah kita perbuat, karena tak seorang pun yang terbebas dari kesalahan, baik karena lalai menunaikan kewajiban atau karena melakukan sesuatu yang haram. Rasulullah saw bersabda, “Setiap anak cucu Adam adalah pelaku kesalahan, dan sebaik-baik orang yang melakukan kesalahan adalah orang yang bertobat.” (HR. At-Tirmidzi dan Ibnu Majah, dari Anas ra.)

Sudaraku…
Memohon ampun adalah perintah dari Allah SWT. Siapa yang melaksanakannya ia mendapat pahala dan siapa yang meninggalkannya maka ia berdosa. Allah SWT berfirman, ”Maka bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu dan mohonlah ampun kepada-Nya. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penerima tobat. (QS. An-Nasr [110]: 3)

Dia juga berfirman, ”Dan hendaklah kamu meminta ampun kepada Tuhanmu dan bertobat kepada-Nya, (jika kamu, mengerjakan yang demikian) niscaya Dia akan memberi kenikmatan yang baik (terus menerus) kepadamu sampai kepada waktu yang telah ditentukan dan Dia akan memberi kepada tiap-tiap orang yang mempunyai keutamaan (balasan) keutamaannya. Jika kamu berpaling, maka sesungguhnya aku takut kamu akan ditimpa siksa hari kiamat.” (QS. Huud [11]: 3)

Dan masih banyak lagi ayat yang memerintahkan kita memohon ampun kepada-Nya atas dosa dan kesalahan yang kita perbuat. Dan, yakinlah bahwa siapa yang memohon ampun kepada-Nya dengan sungguh-sungguh, niscaya Dia akan memberinya ampunan. Dia Maha pengampun dan Maha penerima tobat.

Sudaraku...
Berapa jumlah amal yang anda (dan saya) perbuat dalam sehari. Manakah yang lebih banyak mengisi hari-hari kita, amal atau dosa? Amal yang kita lakukan setiap hari tak menjadi jaminan bagi kita untuk memasuki surga Allah SWT. Tiket menuju surga adalah rahmat Allah SWT.

Rasulullah saw bersabda, ”Ketahuilah oleh kalian bahwa tidak seseorang pun yang dapat selamat karena amalnya." Mendengar hal tersebut, para sahabat bertanya, "Termasuk engkau, wahai Rasulullah?! " Beliau Saw menjawab, "Termasuk saya, kecuali jika Allah SWT melimpahkan padaku rahmat dan karunia-Nya. " (HR. Muslim dari Abu Hurairah ra)
Salah satu jalan untuk mendapatkan rahmat Allah SWT adalah dengan banyak istigfar. Allah SWT berfirman melalui lisan nabi Saleh as., ”Hendaklah kamu meminta ampun kepada Allah, agar kamu mendapat rahmat.” (QS. An-Naml [27]: 46)

Maka gapailah rahmat Allah SWT dengan selalu menghiasi hati dan lisan kita dengan permohonan ampun kepada-Nya.

Saudaraku...
Allah SWT juga menyuruh kita memperbanyak istigfar supaya kita termasuk dalam golongan orang-orang yang bertakwa, orang-orang yang dijamin mendapatkan kesuksesan di dunia dan akhirat. Salah satu ciri orang yang bertakwa adalah orang yang selalu istigfar. Allah SWT berfirman, ”Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa; (yaitu)…dan orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka.” (QS. Ali Imran [3]: 133)

Saudaraku…
Istigfar adalah amalan yang sangat istimewa. Karena, salah satu amalan yang dapat menghindarkan azab Allah SWT adalah dengan banyak beristigfar. Allah SWT berfirman, “Dan tidaklah (pula) Allah akan mengazab mereka, sedang mereka meminta ampun.” (QS Al-Anfal [8]: 33)

Karena keistimewaannya itu pula sehingga Allah SWT menggolongkan orang-orang yang senantiasa memohon ampun sebagai pribadi-pribadi terbaik. Rasulullah saw bersabda, “Setiap anak cucu Adam adalah pelaku kesalahan, dan sebaik-baik orang yang melakukan kesalahan adalah orang yang bertaubat.”

Karena keistimewaannya itu pula sehingga Allah SWT menggolongkan mereka termasuk dalam hamba-hamba yang dicintai oleh-Nya. ”Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang tobat dan menyukai orang-orang yang menyucikan diri.” (Al-Baqarah [2]: 222)
Itulah beberapa diantara kekuatan dan keutamaan memohon ampun kepada Allah SWT.
* * *

Saudaraku...
Apakah anda pernah merasa galau, jenuh dan semacamnya? Kegalauan adalah salah satu ”musibah” yang senantiasa menghinggapi seseorang. Bahkan Rasulullah saw pun pernah mengalami hal yang sama, namun kesemuanya itu dapat diatasi dengan banyak istigfar.
Rasulullah saw bersabda, “Sesungguhnya kegalauan terkadang menghinggapi hatiku; dan sungguh aku akan senantiasa istigfar 100 kali dalam sehari.” (HR. Muslim)

Maka perbanyaklah istigfar; usirlah perasaan-perasaan tersebut dengan banyak istigfar, sehingga kelapangan dada dan kejernihanlah yang menghiasi jiwa dan hati kita.

Saudaraku...
Manfaat istigfar tak hanya dapat dirasakan di akhirat kelak. Manfaatnya sudah dapat dirasakan ketika kita masih hidup, seperti diberi kemudahan, kelapangan dada dan kejernihan jiwa. Rasulullah saw juga bersabda, “Siapa yang senantiasa beristigfar, niscaya Allah SWT berikan padanya jalan keluar dari kesempitan, kelapangan dari kegalauan, dan rezeki dari arah yang tak terduga.” (HR. Abu Daud, darri Ibnu Abbas ra.)
Melalui lisan nabi Nuh as., Allah SWT berfirman, “Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun, niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, dan membanyakkan harta dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai.” (QS. Nuh [71]: 10-12)

Melalui kedua nash (dalil Al-Qur’an dan Hadits) di atas, kita dapat melihat bahwa istigfar itu bukan hanya bermanfaat untuk kehidupan akhirat semata, tetapi ia juga mendatangkan banyak manfaat keduniaan, antara lain:
- Kelapangan dada;
- Jalan keluar dari berbagai persoalan;
- Rezeki dari arah yang tak terduga;
- Memperbanyak harta dan anak, dan
- Kebun-kebun yang di dalamnya terdapa sungi-sungai.

Demikianlah keutamaan dan keistimewaan istigfar. Ia adalah solusi untuk berbagai permasalahan, baik di dunia maupun di akhirat kelak.

Saudaraku...
Mari hiasi hari-hari kita dengan memperbanyak istigfar. Iringalah segala aktivitas dan kesibukan kita dengan istigfar, insya Allah, Allah akan berikan solusi atas berbagai permasalahan yang kita hadapi. Wallahu A’lam Bish-Shawab. *** (M.Yusuf Shandy)





http://kaunee.com/index.php?option=com_content&view=article&id=781:istigfar-menenangkan-hati-memberi-solusi-dan-memperlancar-rezeki&catid=40:nuansa-hati&Itemid=119

Kisah tiga orang penghuni gua dan tawasul dengan amal saleh


Hadis riwayat Abdullah bin Umar ra.:

Dari Rasulullah saw., beliau bersabda: Ketika tiga orang pemuda sedang berjalan, tiba-tiba turunlah hujan lalu mereka pun berlindung di dalam sebuah gua yang terdapat di perut gunung. Sekonyong-konyong jatuhlah sebuah batu besar dari atas gunung menutupi mulut gua yang akhirnya mengurung mereka. Kemudian sebagian mereka berkata kepada sebagian yang lain: Ingatlah amal saleh yang pernah kamu lakukan untuk Allah, lalu mohonlah kepada Allah dengan amal tersebut agar Allah berkenan menggeser batu besar itu. Salah seorang dari mereka berdoa:

Ya Allah, sesungguhnya dahulu aku mempunyai kedua orang tua yang telah lanjut usia, seorang istri dan beberapa orang anak yang masih kecil di mana akulah yang memelihara mereka. Setelah aku mengandangkan hewan-hewan ternakku, aku segera memerah susunya dan memulai dengan kedua orang tuaku terdahulu untuk aku minumkan sebelum anak-anakku. Suatu hari aku terlalu jauh mencari kayu (bakar) sehingga tidak dapat kembali kecuali pada sore hari di saat aku menemui kedua orang tuaku sudah lelap tertidur. Aku pun segera memerah susu seperti biasa lalu membawa susu perahan tersebut. Aku berdiri di dekat kepala kedua orang tuaku karena tidak ingin membangunkan keduanya dari tidur namun aku pun tidak ingin meminumkan anak-anakku sebelum mereka berdua padahal mereka menjerit-jerit kelaparan di bawah telapak kakiku. Dan begitulah keadaanku bersama mereka sampai terbit fajar. Jika Engkau mengetahui bahwa aku melakukan itu untuk mengharap keridaan-Mu, maka bukalah sedikit celahan untuk kami agar kami dapat melihat langit. Lalu Allah menciptakan sebuah celahan sehingga mereka dapat melihat langit.

Yang lainnya kemudian berdoa: Ya Allah, sesungguhnya dahulu aku pernah mempunyai saudara seorang puteri paman yang sangat aku cintai, seperti cintanya seorang lelaki terhadap seorang wanita. Aku memohon kepadanya untuk menyerahkan dirinya tetapi ia menolak kecuali kalau aku memberikannya seratus dinar. Aku pun bersusah payah sampai berhasillah aku mengumpulkan seratus dinar yang segera aku berikan kepadanya. Ketika aku telah berada di antara kedua kakinya (selangkangan) ia berkata: Wahai hamba Allah, takutlah kepada Allah dan janganlah kamu merenggut keperawanan kecuali dengan pernikahan yang sah terlebih dahulu. Seketika itu aku pun beranjak meninggalkannya. Jika Engkau mengetahui bahwa aku melakukan itu untuk mencari keridaan-Mu, maka ciptakanlah sebuah celahan lagi untuk kami. Kemudian Allah pun membuat sebuah celahan lagi untuk mereka.

Yang lainnya berdoa: Ya Allah, sesungguhnya aku pernah mempekerjakan seorang pekerja dengan upah enam belas liter beras (padi). Ketika ia sudah merampungkan pekerjaannya, ia berkata: Berikanlah upahku! Lalu aku pun menyerahkan upahnya yang sebesar enam belas
liter beras namun ia menolaknya. Kemudian aku terus menanami padinya itu sehingga aku dapat mengumpulkan beberapa ekor sapi berikut penggembalanya dari hasil padinya itu. Satu hari dia datang lagi kepadaku dan berkata: Takutlah kepada Allah dan janganlah kamu menzalimi hakku! Aku pun menjawab: Hampirilah sapi-sapi itu berikut penggembalanya lalu ambillah semuanya! Dia berkata: Takutlah kepada Allah dan janganlah kamu mengolok-olokku! Aku pun berkata lagi kepadanya: Sesungguhnya aku tidak mengolok-olokmu, ambillah sapi-sapi itu berikut penggembalanya! Lalu ia pun mengambilnya dan dibawa pergi. Jika Engkau mengetahui bahwa aku melakukan itu untuk mengharap keridaan-Mu, maka bukakanlah untuk kami sedikit celahan lagi yang tersisa.


Akhirnya Allah membukakan celahan yang tersisa itu






http://hadith.al-islam.com/bayan/Display.asp?Lang=ind&ID=1568

Hingga 700 Kali Lipat







Pagi itu, setelah kembali dari shalat Subuh di Mushalla dekat rumahnya, Pak Shannif ingin sekali bersilaturrahim ke kantor sahabatnya yang lama tak ditemuinya. Setelah mandi dan berpakaian, dia pun memanaskan mobilnya sambil menikmati secangkir kopi yang telah disiapkan oleh istrinya.

Ketika semuanya telah siap, Pak Shannif yang kala itu sehari-hari bekerja di sebuah bank swasta, meraih tas kerjanya lalu melangkah menuju mobilnya. Sebelum naik mobil, tak lupa ia menyiapkan uang pecahan Rp. 5.000, untuk diinfakkan pagi itu kepada siapa saja yang ditemuinya di jalan atau di lampu merah, mengingat di Jakarta ini tak susah untuk mencari orang miskin yang butuh bantuan.

Mobil Pak Shannif terus melaju dari arah Cipayung, di mana ia tinggal bersama istri dan kedua orang anaknya. Saat tiba di lampu merah perempatan Taman Mini – Pondok Gede (sekarang dikenal dengan lampu merah Tamini Square), Pak Shannif melihat sosok seorang ibu tua dengan penampilan yang tak ubahnya seperti pengemis. Saat ibu tua itu mendekat, Pak Shannif langsung membuka kaca mobilnya sembari mengeluarkan dari kantong bajunya uang pecahan Rp 5.000 lalu menyerahkannya kepada ibu tua tadi.

Ibu tua yang telah menerima uang itu berdiri sejenak dengan mulut yang komat-kamit, entah apa yang dikatakannya, bisa jadi ia sedang mendoakannya. Apalagi bila dilihat dari jumlah uang yang barusan diterimanya, uang Rp 5.000 pada tahun 1995, tergolong besar.
”Saya ikhlas melakukannya benar-benar kerena Allah SWT, tanpa berharap apa-apa darinya,” ucap Pak Shannif. ”Karena saya yakin, jika kita melakukan kebaikan, pasti Allah akan balas, Dia tidak akan pernah ingkar janji,” imbuhnya saat menceritakan hal ini kepada saya.

Lampu hijau menyala. Pak Shannif pun melanjutkan perjalanannya dengan melalui jalan tol arah Cawang, menuju Jalan Thamrin, Jakarta Pusat. Sepanjang perjalanan Pak Shannif merasakan kedamaian yang luar biasa. Rasa itu bahkan berlangsung hingga berhari-hari.

Beberapa puluh menit kemudian, Pak Shannif pun tiba di kantor sahabatnya yang terletak di bilangan Jalan Thamrin. Ia tiba lebih dulu dibanding sahabat yang akan ditemuinya.

Pak Shannif duduk di ruang tunggu. Selang beberapa menit kemudian, sahabat yang ditunggunya datang. ”Hei, apa kabar?” sapa sahabatnya penuh hangat. ”Baik, alhamdulillah,” jawab Pak Shannif.

Obrolan antara dua sahabat yang lama tak bertemu berlangsung penuh akrab dan hangat. Canda dan tawa sesekali mengiringi obrolan mereka berdua. ”Oke Mas, saya udak kelamaan nih, saya pamit dulu ya,” ujar Pak Shannif saat sadar bahwa ia telah lama menyita waktu sahabatnya. Apalagi ia juga harus masuk kantor.

Suatu hal yang tak pernah diduga sebelumnya, saat Pak Shannif beranjak meninggalkan ruangan, sahabatnya itu menyodorkan sebuah amlop yang kelihatannya cukup tebal. ”Apa ini?” tanya Pak Shannif? ”Ini mas, ada sedikit rezeki, mohon diterima,” jawab sahabatnya singkat.
Pagi itu, Pak Shannif benar-benar tak menduga dirinya bakal mendapat amplop, tebal lagi. Niat kedatangannya benar-benar hanya karena ingin silaturrahim dengan sahabat lamanya itu. Terima kasih, Mas...,” ucap Pak Shannif atas pemberian tersebut. ”Salam buat keluarga,” imbuhnya.

Setelah sampai di mobilnya, Pak Shannif yang masih dalam keadaan “shock” setelah menerima rezeki nomplok, membuka amplop tersebut. Ternyata isinya cukup besar, satu juta rupiah! Sebuah angka yang cukup besar kala itu. ”Jumlah itu setara dengan jumlah beasiswa saya selama dua tahun, Pak, saat kuliah,” ujarku menanggapi jumlah rezeki nomplok tersebut.

Demikianlah Allah SWT memberikan balasan bagi hamba-hamba-Nya yang ikhlas dalam beramal. Dia berjanji akan membalas setiap kebaikan hamba-Nya, bahkan hingga ratusan kali lipat, tanpa menzhaliminya sedikit pun. ”Berinfaklah, niscaya Aku pun berinfak kepadamu,” firman Allah SWT dalam hadits qudsi. Pak Shannif telah membuktikannya; dalam dua jam, ia mendapatkan balasan 200 kali lipat atas keikhlasannya.

Rasulullah saw juga mengungkapkan bahwa, ”Apabila seorang hamba memasuki waktu pagi, ia disertai oleh dua malaikat yang mendoakannya. Malaikat pertama berdoa, ’Ya Allah, berikanlah balasan bagi orang yang berinfak’, sedang malaikat yang kedua berdoa, ’Ya Allah, berikanlah kehilangan (kahancuran) pada orang yang tak berinfak.’” (HR. Bukhari dan Muslim, dari Abu Hurairah ra)

Pada hadist lain Rasulullah saw bersabda, ”Siapa yang senang rezekinya dilapangkan dan umurnya dipanjangkan, hendaklah ia menjalin silaturrahim.” (HR. Bukhari dan Muslim, dari Anas bin Malik ra.)
Raihlah doa baik malaikat dengan membiasakan diri mengawali aktifitas harian kita dengan berinfak di pagi hari dan jalinlah silaturrahim Lakukanlah kebaikan sebanyak mungkin, ikhlas karena Allah SWT, lalu tawakkallah, dan rasakan manfaatnya.

Semoga Allah SWT menjadikan kita semua sebagai hamba yang gemar melakukan kebaikan dan menebarkan manfaat. Amin... allahumma amin.*** (M.Yusuf Shandy)





http://kaunee.com/index.php?option=com_content&view=article&id=800:hingga-700-kali-lipat&catid=40:nuansa-hati&Itemid=119

Selasa, 08 Juni 2010

Perempuan Aktivis Kemanusiaan Yahudi Masuk Islam

Perempuan Aktivis Kemanusiaan Yahudi Masuk Islam
Thali Fahima

REPUBLIKA.CO.ID, TEPI BARAT--Seorang aktivis kemanusiaan Yahudi asal Maroko, Thali Fahima, Senin 7 Juni, mengumumkan keislamannya di kota Umm Al Fahm, setelah melalui berbagai liku jalan dalam pencarian agama ini. Thali Fahima memilih untuk menyatakan keislamannya di kota Umm Al Fahm karena ia ingin menjelaskan bahwa yang mendorong ia masuk Islam adalah karena ia mengenal baik Asy Syaikh Raid Shalah, pemimpin gerakan Islam di Palestina 1948 yang sekarang diduduki Zionis.

“Ketika pertama kali saya bertemu dengan Syaikh Raid Shalah, saya merasakan dari dalam diri saya sesuatu yang mengguncang jiwa saya, meskipun ia belum mengucapkan sepatah kata pun. Akan tetapi pancaran raut wajahnya dan sikap rendah hatinya benar-benar mendorong saya untuk masuk Islam,” kata dia mengenang pertemuan itu.

Pernyataan keislamannya di Masjid Al Malsa dan disaksikan oleh Asy Syaikh Dr Raid Fathi, Asy Syaikh Yusuf Al Bazz serta imam Masjid Malsa, Asy Syaikh Taufik Yusuf dan Asy Syaikh Mustafa Ridha. Setelah Asy Syaikh Raid Fathi menjelaskan pokok-pokok ajaran Islam kepada Thali Fahima, ia pun beranjak untuk menjenguk Asy Syaikh Raid Shalah yang sedang dalam tahanan rumah oleh 'pemerintah' Zionis.

Ia menjenguk pemimpin gerakan Islam itu untuk memberitahukan keislamannya sekaligus menyampaikan rasa terima kasih kepadanya. Thali juga mengungkapkan rasa syukurnya kepada Allah Ta’ala yang telah mentakdirkannya mengenal Asy Syaikh Raid Shalah sebagai jalan baginya untuk menjemput hidayah teragung, yaitu Islam yang lurus.


http://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/mualaf/10/06/09/119042-perempuan-aktivis-kemanusiaan-yahudi-masuk-islam

Andai Al-Qur'an bisa bicara, ia akan berkata






"Dan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami dan menyombongkan diri terhadapnya, mereka itu penghuni-penghuni neraka. Mereka kekal di dalamnya." (QS Al A'raaf [7] : 36).

Waktu engkau masih kanak-kanak, kau laksana kawan sejatiku
Dengan wudu' aku kau sentuh dalam keadaan suci
Aku kau pegang, kau junjung dan kau pelajari
Aku engkau baca dengan suara lirih ataupun keras setiap hari
Setelah usai engkaupun selalu menciumku mesra

Sekarang engkau telah dewasa...
Nampaknya kau sudah tak berminat lagi padaku...
Apakah aku bacaan usang yang tinggal sejarah...
Menurutmu barangkali aku bacaan yang tidak menambah pengetahuanmu
Atau menurutmu aku hanya untuk anak kecil yang belajar mengaji saja?

Sekarang aku engkau simpan rapi sekali hingga kadang engkau lupa dimana Menyimpannya. ..Aku sudah engkau anggap hanya sebagai perhiasan rumahmu. Kadang kala aku dijadikan mas kimpoi agar engkau dianggap bertaqwa...Atau aku kau buat penangkal untuk menakuti hantu dan syetan
Kini aku lebih banyak tersingkir, dibiarkan dalam kesendirian dalam
kesepian Di atas lemari, di dalam laci, aku engkau pendamkan.

Dulu...pagi- pagi...surah- surah yang ada padaku engkau baca beberapa
halaman Sore harinya aku kau baca beramai-ramai bersama temanmu di
surau..... Sekarang... pagi-pagi sambil minum kopi...engkau baca Koran
pagi atau nonton berita TV Waktu senggang..engkau sempatkan membaca buku karangan manusia Sedangkan aku yang berisi ayat-ayat yang datang dari Allah Yang Maha Perkasa. Engkau campakkan, engkau abaikan dan engkau lupakan...

Waktu berangkat kerjapun kadang engkau lupa baca pembuka surah2ku(Basmalah) Diperjalanan engkau lebih asyik menikmati musik duniawi...Tidak ada kaset yang berisi ayat Alloh SWT yang terdapat padaku di laci mobilmu Sepanjang perjalanan radiomu selalu tertuju ke stasiun radio favoritmu Aku tahu kalau itu bukan Stasiun Radio yang senantiasa melantunkan ayatku...

Di meja kerjamu tidak ada aku untuk kau baca sebelum kau mulai kerja Di Komputermu pun kau putar musik favoritmu
Jarang sekali engkau putar ayat-ayatku melantun
E-mail temanmu yang ada ayat-ayatkupun kadang kau abaikan
Engkau terlalu sibuk dengan urusan duniamu
Benarlah dugaanku bahwa engkau kini sudah benar-benar melupakanku
Bila malam tiba engkau tahan nongkrong berjam-jam di depan TV
Menonton pertandingan Liga Italia , musik atau Film dan Sinetron laga Didepan komputer berjam-jam engkau betah duduk
Hanya sekedar membaca berita murahan dan gambar sampah

Waktupun cepat berlalu...aku menjadi semakin kusam dalam lemari
Mengumpul debu dilapisi abu dan mungkin dimakan kutu
Seingatku hanya awal Ramadhan engkau membacaku kembali
Itupun hanya beberapa lembar dariku
Dengan suara dan lafadz yang tidak semerdu dulu
Engkaupun kini terbata-bata dan kurang lancar lagi setiap membacaku.

Apakah Koran, TV, radio , komputer, dapat memberimu pertolongan ?
Bila engkau di kubur sendirian menunggu sampai kiamat tiba
Engkau akan diperiksa oleh para malaikat suruhanNya
Hanya dengan ayat-ayat Allah yang ada padaku engkau dapat selamat melaluinya.

Sekarang engkau begitu enteng membuang waktumu...
Setiap saat berlalu...kuranglah jatah umurmu...
Dan akhirnya kubur sentiasa menunggu kedatanganmu. .
Engkau bisa kembali kepada Tuhanmu sewaktu-waktu
Apabila malaikat maut mengetuk pintu rumahmu.

Bila aku engkau baca selalu dan engkau hayati...
Di kuburmu nanti....
Aku akan datang sebagai pemuda gagah nan tampan
Yang akan membantu engkau membela diri
Bukan koran yang engkau baca yang akan membantumu
Dari perjalanan di alam akhirat
Tapi Akulah "Qur'an" kitab sucimu
Yang senantiasa setia menemani dan melindungimu

Peganglah aku lagi . .. bacalah kembali aku setiap hari
Karena ayat-ayat yang ada padaku adalah ayat suci
Yang berasal dari Allah SWT, Tuhan Yang Maha Mengetahui
Yang disampaikan oleh Jibril kepada Muhammad Rasulullah SAW.

Keluarkanlah segera aku dari lemari atau lacimu...
Jangan lupa bawa kaset yang ada ayatku dalam laci mobilmu
Letakkan aku selalu di depan meja kerjamu
Agar engkau senantiasa mengingat Tuhanmu

Sentuhilah aku kembali...., Baca dan pelajari lagi aku....
Setiap datangnya pagi dan sore hari
Seperti dulu....dulu sekali...
Waktu engkau masih kecil , lugu dan polos...
Di surau kecil kampungmu yang damai

Jangan aku engkau biarkan sendiri....
Dalam bisu dan sepi....






http://www.kaskus.us/showthread.php?t=3700879

Senin, 07 Juni 2010

Abraj Al-Bait - Wajah Baru Kota Mekkah (Pics)

Mekkah kota dimana terletak bangunan yang menjadi Qiblat umat muslim di dunia menjadi tempat yang tidak pernah sepi dari pengunjung. Bukan hanya sekedar menjadi turis akan tetapi untuk melaksanakan ibadah umrah atau haji. Dengan meningkatnya jumlah pengunjung dari tahun ke tahun, tak pelak membuat pemerintah Saudi Arabia terus mengembangkan sarana dan prasarana bagi para peziarah. Walaupun bukan termasuk warganegara arab, namun rasa bangga tertanam juga dalam hati, kebanggaan sebagai muslim melihat kemegahan kota Mekkah. Semoga Allah azza wajalla memberikan keluasan rezeki kepada kita bisa hadir mengunjungi kota Mekkah untuk beribadah umrah dan haji. Amin.
Quote:
Spoiler for pic:


Spoiler for pic:


Spoiler for pic:


Spoiler for pic:


Spoiler for pic:


Spoiler for pic:


Spoiler for pic:


Spoiler for pic:


Spoiler for pic:
http://farm5.static.flickr.com/4047/4674683023_40334e0250_b.jpg


Spoiler for pic:


Spoiler for pic:


Spoiler for pic:


Spoiler for pic:


Spoiler for pic:


Spoiler for pic:


Spoiler for pic:


Spoiler for pic:


Spoiler for pic:


Spoiler for pic:


Spoiler for pic:


Spoiler for pic:


Spoiler for pic:


Spoiler for pic:


Spoiler for pic:


Spoiler for pic:


Spoiler for pic:


Spoiler for pic:


Spoiler for pic:


Spoiler for pic:


Spoiler for pic:


Spoiler for pic:
Quote:
Paling Kerenn!!
Spoiler for Pic pemandangan Mekkah dari puncak Abraj Al-Bait:
Quote:
Gila gann!! Ternyata kartu AXIS ampe jualan kesana
Spoiler for AXIS:
Quote:
Sumber http://www.kaskus.us/showthread.php?t=4329832