Makkah - Sejumlah jamaah mengeluhkan sistem prasmanan yang dipakai dalam katering saat berada di Arafah untuk wukuf. Mereka ada yang tidak kebagian dan ada yang terlambat mendapatkan makanan.
Jamaah dari kloter 8 Medan, Ny Sutaryo menyatakan banyak teman sekloternya yang tidak mendapat makan pagi. Mereka sudah mengantre makanan di Maktab 44, namun saat giliran mereka tiba, makanan sudah habis.
"Kami bukan terlambat datang, tapi kami mengantre. Saat tiba giliran petugas bilang sudah habis. Saya hanya mendapatkan nasi tanpa lauk tanpa sayur," kata Ny Sutaryo, di tenda kloter 8 Medan, Arafah, Makkah, Senin (15/11/2010).
Ny Sutaryo mengungkapkan sistem prasmanan merepotkan bagi jamaah yang berusia lanjut seperti dirinya. Jamaah berusia 58 tahun itu kelelahan jika harus antre dan kemudian habis harus mengantre kembali.
"Kita di sini ibadah tidak ingin mengekspose yang jelek-jelek. Tapi kami cuma ingin diperbaiki saja. Mudah-mudahan makan siang dan malam nanti sudah diperbaiki," kata Ny Sutaryo.
Ketua kloter 8 Medan Rajo Aman mengusulkan agar sistem prasmanan diganti dengan sistem makanan kotak seperti yang berlaku tahun lalu. "Kalau tidak bisa kembali ke sistem nasi kotak, persediaan harus banyak sehingga tidak ada jamaah yang kehabisan," kata Rajo.
Keluhan sistem prasmanan juga disampaikan Ngadiman, jamaah asal Kendal, Jawa Tengah. Pensiunan itu mengaku tidak mendapat buah-buahan.
"Bagi saya mungkin tidak masalah, tapi bagi sebagian jamaah telatnya buah-buahan menjadi persoalan," kata Ngadiman.
Pengawas Katering Armina Sri Ilham Lubis sebelumnya mengatakan, untuk mengatasi kekurangan makanan seluruh perusahaan katering sudah diminta menyediakan tambahan.
"Jangan khawatir ada yang tidak dapat makan karena perusahaan katering akan selalu menyediakan berapapun jumlahnya," kata Sri.
(iy/mad)
Jamaah dari kloter 8 Medan, Ny Sutaryo menyatakan banyak teman sekloternya yang tidak mendapat makan pagi. Mereka sudah mengantre makanan di Maktab 44, namun saat giliran mereka tiba, makanan sudah habis.
"Kami bukan terlambat datang, tapi kami mengantre. Saat tiba giliran petugas bilang sudah habis. Saya hanya mendapatkan nasi tanpa lauk tanpa sayur," kata Ny Sutaryo, di tenda kloter 8 Medan, Arafah, Makkah, Senin (15/11/2010).
Ny Sutaryo mengungkapkan sistem prasmanan merepotkan bagi jamaah yang berusia lanjut seperti dirinya. Jamaah berusia 58 tahun itu kelelahan jika harus antre dan kemudian habis harus mengantre kembali.
"Kita di sini ibadah tidak ingin mengekspose yang jelek-jelek. Tapi kami cuma ingin diperbaiki saja. Mudah-mudahan makan siang dan malam nanti sudah diperbaiki," kata Ny Sutaryo.
Ketua kloter 8 Medan Rajo Aman mengusulkan agar sistem prasmanan diganti dengan sistem makanan kotak seperti yang berlaku tahun lalu. "Kalau tidak bisa kembali ke sistem nasi kotak, persediaan harus banyak sehingga tidak ada jamaah yang kehabisan," kata Rajo.
Keluhan sistem prasmanan juga disampaikan Ngadiman, jamaah asal Kendal, Jawa Tengah. Pensiunan itu mengaku tidak mendapat buah-buahan.
"Bagi saya mungkin tidak masalah, tapi bagi sebagian jamaah telatnya buah-buahan menjadi persoalan," kata Ngadiman.
Pengawas Katering Armina Sri Ilham Lubis sebelumnya mengatakan, untuk mengatasi kekurangan makanan seluruh perusahaan katering sudah diminta menyediakan tambahan.
"Jangan khawatir ada yang tidak dapat makan karena perusahaan katering akan selalu menyediakan berapapun jumlahnya," kata Sri.
(iy/mad)
http://www.detiknews.com/read/2010/11/15/160300/1494690/10/jamaah-keluhkan-sistem-prasmanan-katering-di-arafah?991103605
Tidak ada komentar:
Posting Komentar