Jumat, 25 Desember 2009

Nikmat yg tidak jadi Rahmat

Nikmat yg tidak jadi Rahmat

Hidup diakhir zaman sperti sekarang ini kita banyak bingung melihat orang yg kita nilai dia dapat nikmat tapi ujung2nya dia tidak selamat bahkan ada yg akhirnya masuk penjara dan ada juga yg bunuh diri. Sebaliknya ada pula orang yg kita lihat dia seperti susah karena memiliki nikmat yg terbatas tapi hidupnya nampak tenang dam bisa tetap beribadah dengan disiplin, seperti dia dapat rahmat Tuhan. Mari kita lihat lebih jauh ttg nikmat dan rahmat ini.

Mendapat pangkat dan kekayaan adalah salah satu nikmat tapi belum tentu jadi rahmat. Badan sehat, wajah cantik, gagah, berilmu. Semua orang tahu kalau semua itu adalah nikmat, tidak ada satupun yg bisa menafikannya. Tapi semua nikmat itu belum tentu lagi menjadi rahmat kepada yg memilikinya, karena rahmat dia bersifat batin dan rohaniah, sedangkan nikmat hanya bersifat fisik dsn lahiriah.

Kalau Tuhan memberi rahmat pada seseorang hamba Nya sudah tentu ia disertai sekali dengan nikmat Nya.Tapi jika Tuhan berikmat nikmat belum tentu bersama rahmat Nya.

Pada hakikatnya setiap orang perlu kepada rahmat Tuhan bukan sekadar nikmat Nya saja. Jika nikmat saja tidak disertai dengan rahmat, ia bisa membawa pada kecelakaan atau kemudaratan baik di dunia maupun di akhirat. Mendapat rahmat biasanya bersifat rohaniah, ia selamat dan menyelamatkan, seperti rasa takutkan Tuhan, cintakan-Nya itu adalah rahmat.

Dikatakan rahmat karena ia ada hubungannya dengan iman dan ada kaitannya dengan kebahagiaan di akhirat. Sedangkan Nikmat ia bersifat lahiriah dan kaitannya hanya dengan kebahagiaan di dunia saja, dimana dengan banyak nikmat kehidupannya akan menjadi lebih mudah dibandingkan dengan dengan orang yg dapat sedikit nikmat.

Menjadi pemurah, pemaaf, merendah diri, suka mengutamakan orang lain itu adalah rahmat. Nikmatnya akan diperolehi dan dirasakan oleh orang lain. Tapi ramai orang tidak sadar bahwa pemurah, pemaaf, merendah diri dan suka mengutamakan orang lain itu adalah rahmat. Begitu juga dengan seseorang yg mempunyai sifat sabar, tawakkal, redha, mudah berkasih sayang itu juga adalah rahmat. Tapi banyak orang yg tidak merasa itu adalah rahmat. Seolah-olah dia adalah kebiasaan atau sifat baik saja.

Orang kebanyakan menganggap bahwa pandai, kaya, berpangkat, seolah-olah itulah yg dikatakan rahmat. sehingga hampir tidak ada satupun orang yg tidak berkeinginan dan bercita2 utk mendapatkannya. Padahal itu semua belum tentu lagi akan menjadi rahmat baginya bila dia miliki. sebab kita mesti lihat dulu bagaimana sikap/akhlak orang itu setelah memiliki nikmat tsb, yg ini sangat berkaitan erat dgn iman dan keyakinan dengan hari akhirat.

Kalau dia pandai tapi sombong, kaya tapi bakhil dan membangga diri, berpangkat tapi menjadi rasa diri hebat dan ego. Kalau itu yg berlaku maka nikmat tsb sudah tidak menjadi rahmat baginya tapi sudah menjadi bala. Di sini baru kita faham bahwa nikmat yg bersifat rohaniah selalunya adalah bersama rahmat Tuhan, sedangkan nikmat yg bersifat lahiriah belum tentu lagi bersama rahmat Tuhan.

Ramai orang mendapat nikmat lahir tapi menjadi bala kepadanya. Bahkan bukan saja bala kepada dirinya kadang2 nikmat itu juga menjadi bala kepada orang lain.

Mari kita perpanjangkan lagi memperkatakan nikmat in,i supaya lebih global dan nyata pada kita sehingga bisa menjadi pelajaran dan mudah2an bisa jadi tindakan/amalan dalam hidup kita.

Kita ambil contoh kecantikan. Memang semua orang ingin cantik. Tapi disini adakalanya ada bala yang tersirat. Contohnya apabila seorang yg cantik tapi megah (dia rasa dia cantik), bangga, sombong, maka nikmat cantik tadi sudah jadi bala kepada orang itu. Apalagi kalau dia menggunakan kecantikannya itu untuk komersial (menjadi PSK, Selingkuh dg suami orang, dll) lebih lagi bala. Sikap dia ini bisa menyebabkan banyak orang lain sakit hati dan benci, maka lagi bertambah bala.
Kalau dia cantik dan auratnya yg cantik itu tidak pula ditutup bahkan sengaja dia pamer2 kan kepada orang banyak dengan memakai pakaian2 yg minim dan ketat seperti yg banyak kita saksikan di mana2 pada akhir2 ini, maka ramai lagi orang yang rosak imannya. Bukan saja dia tidak selamat bahkan dia telah menyebabkan orang lain tidak selamat dan berbuat dosa karena sikapnya. Ini adalah bala yang lebih besar lagi. Ia akan membawa kepada laknat Tuhan karena rosaknya bersifat merata dan global. Makanya tidak heran waktu Rasulullah Saw israk mi'raj dulu, beliau melihat sebagian besar isi neraka itu adalah kaum wanita. Salah satu penyebabnya adalah karena faktor ini. yaitu wanita yg diberi nikmat tapi tidak dpt rahmat Tuhan. sehingga nikmat itu menjadi bala kepadanya. Waliyazubillah.


Oleh itu mintalah Rahmat Tuhan, kalau diberi sudah tentu bersama nikmat NYA.
Jangan semata-mata meminta Nikmat kerana belum tentu bersama rahmat NYA.

Marilah sama2 kita ambil perhatian tentang hal ini, agar kita selamat dan tidak tertipu dalam menerima dan memburu nikmat Tuhan.

Kamis, 24 Desember 2009

mengenai asal-usul keluarnya dajjal dan para pengikutnya

mengenai asal-usul keluarnya dajjal
dan para pengikutnya



Dajjal akan keluar dari arah timur, dari Khurasan, dari kampung Yahudiyyah kota Ashbahan. Kemudian mengembara ke selurah penjuru bumi. Maka tidak ada satu pun negeri yang tidak dimasukinya kecuali Makkah dan Madinah, karena kedua kota suci ini selalu dijaga oleh malaikat.

Dalam hadits Fatimah binti Qais terdahulu disebutkan bahwa Nabi saw bersabda mengenai Dajjal,

"Artinya : Ketahuilah bahwa dia berada di laut Syam atau laut Yaman. Oh tidak, bahkan ia akan datang dari arah timur. Apa itu dari arah timur? Apa itu dari arah timur... Dan beliau berisyarat dengan tangannya menunjuk ke arah timur." [Shahih Muslim 18 : 83]

Diriwayatkan dari Abubakar Ash-Shiddiq Radhiyallahu 'anhu, ia berkata: Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda kepada kami.

"Artinya : Dajjal akan keluar dari bumi ini di bagian timur yang bernama Khurasan. " [Jami' Tirmidzi dengan Syarahnya Tuhfatul Ahwadzi, Bab Maa Saa-a min Aina Yakhruju Ad-Dajjal 6: 495. Al-Albani berkata, "Shahih. " Vide: Shahih Al-Jami' Ash-Sha-ghir 3: 150, hadits nomor 3398]

Dari Anas Radhiyalahu 'anhu, ia berkata: Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda.

"Artinya : Dajjal akan keluar dari kampung Yahudiyyah kota Ashbahan bersama tujuh puluh ribu orang Ashbahan. " [Al-Fathur Rabbani Tartib Musnad Ahmad 24: 73. Ibnu Hajar berkata, "Shahih. " Periksa: Fathul-Bari 13: 328). Ibnu Hajar berkata, "Adapun mengenai tempat dari mana ia keluar? Maka secara pasti ia akan keluar dari kawasan timur. " (Fathul-Bari 13: 91)]

Ibnu Katsir berkata, "Maka Dajjal akan mulai muncul dari Ashbahan, dari suatu kampung yang bernama Al- Yahudiyyah. " [An-Nihayah fil Fitan wal Ma-lahim 1: 128 dengan tahqiq DR. Thaha Zaini]

DAJJAL TIDAK MEMASUKI KOTA MAKKAH DAN MADINAH
Dajjal diharamkan memasuki kota Makkah dan Madinah ketika ia muncul pada akhir zaman, berdasarkan hadits-hadits yang shahih. Adapun tempat-tempat selain Makkah dan Madinah akan dimasukinya satu demi satu.

Dalam hadits Fatimah binti Qais Radhiyallahu 'anha disebutkan bahwa Dajjal mengatakan, "Maka saya akan keluar dan mengembara di bumi, dan tiada satu pun tempat kecuali saya masuki selama empat puluh malam kecuali Makkah dan Thaibah (Madinah), karena kedua kota itu diharamkan bagi saya untuk memasukinya. Apabila saya hendak memasuki salah satu dari kedua kota tersebut. saya dihadapi oleh malaikat yang menghunus pedang untuk menghardik saya, dan pada tiap-tiap lorongnya ada malaikat yang menjaganya.” [Shahih muslim, Kitab Al-Fitan wa Asyrotis Sa'ah, Bab Qishshotil Jasasah 18: 83]

Juga diriwayatkan bahwa Dajjal tidak akan memasuki empat buah masjid, yaitu masjidil Haram, Masjid Madinah. Masjid Thir, dan masjid Al-Aqsho. Imam Ahmad meriwayatkan dari Jinadah bin Abi Umayyah Al-Azdi, ia berkata. ''Saya pernah pergi bersama seorang lelaki Anshar kepada salah seorang sahabat Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam, lalu kami berkata. "Tolong ceritakan kepada kami apa yang pernah Anda dengar dari Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam mengenai Dajjal, lantas ia mengemukakan hadits itu seraya berkata, "Sesungguhnya ia akan berdiam di bumi selama empat puluh hari yang dalam waktu itu ia dapat mencapai semua tempat minum (sumber air), dan ia tidak mendekati empat buah masjid, yaitu Masjidil Haram, Masjid Madinah, Masjid Thur. dan Masjidil Aqsho." [Al-Fathu Rabbani 24: 76 dengan tartib As-Sa'ati. Al-Haitsami berkata. "Diriwayatkan oleh Ahmad dan perawi-perawinya adalah perawi-perawi shahih." Majma'uz Zawaid 7: 343. Ibnu Hajar berkata, "Perawi-perawinya kepercayaan." Fathul Bari 13: 105]

Adapun yang tersebut dalam riwayat Bukhari dan Muslim dalam kitab Shahihnya (Shahih Bukhari, Kitab Ahaditsul Anbiya', Bab Qaulillah "wadzkur Fil Kitabi Maryam" 6: 477; dan Shahih Muslim, Kitabul Iman, Bab Dzikril Masih Ibni Maryam 'alaihissalam wal- Masihid Dajjal 2: 233-235) yang menyebutkan bahwa Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam pernah melihat seorang berambut kribo dan buta matanya sebelah kanan sedang meletakkan thawaf di Baitullah, lantas ditanya, kemudian orang-orang menjawab bahwa dia adalah Al-Masih Ad-Dajjal, maka riwayat ini tidak bertentangan dengan terhalangnya Dajjal memasuki kota Makkah dan Madinah, karena terhalangnya Dajjal memasuki kota Makkah dan Madinah adalah besok pada pemunculannya pada akhir zaman. Wallahu a'lam. [Periksa: Syarah Nawawi terhadap Shahih Muslim 2: 234 dan Fathul-Bari 6: 488-489]

PENGIKUT-PENGIKUT DAJJAL
Kebanyakan pengikut Dajjal adalah orang-orang Yahudi, orang Ajam, orang Turki, dan banyak lagi manusia dari berbagai bangsa dan golongan yang kebanyakan dari orang-orang Arab dusun dan kaum wanita.

Muslim meriwayatkan dari Anas bin Malik ra bahwa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda.

"Artinya: Dajjal akan diikuti oleh orang-orang Yahudi Ashfahan sebanyak tujuh puluh ribu orang yang mengenakan jubah tiada berjahit. " [Shahih Muslim. Kitabul Fitan wa Asyrotis Sa'ah, Bab Fi Baqiyyah Min Ahaadiitsid Dajjal 18: 85-86)]

Dan dalam riwayat Imam Ahmad disebutkan:

"Tujuh puluh ribu orang yang mengenakan topi. " [Al-Fathur Rabbani Tartib Musnad Ahmad 24: 73. Hadits in: shahih. Periksa: Fathul-Bari 13: 328]

Dan di dalam riwayat Abubakar disebutkan.

“Dia diikuti oleh kaum yang mukanya gelap.” [Riwayat Tirmidzi]

Ibnu Katsir berkata. "Menurut lahirnya -wallahu a 'lam- yang di maksud dengan Tark itu adalah pembantu-pembantu Dajjal." [An-Nihayah Fil Fitan wal Malahim 1: 117]

Demikian pula yang dimaksud dalam hadits Abi Hurairah.
"Tidaklah datang kiamat sehingga kamu memerangi bangsa Khauz dan Kirman dari orang-orang Ajam yang wajahnya merah, hidungnya pipih (pesek). matanya sipit, wajahnya seperti tembaga, dan sepatunya beludru." [Shahih Bukhari, Kitab Al-Manaqib, Bab 'Alamatin Nubuwwab Fil Islam 6: 604]

Adapun pengikut Dajjal kebanyakan dari orang-orang Arab kampung disebabkan pada waktu itu mereka dilanda kebodohan. Di dalam hadits Abi Umamah yang panjang antara lain disebutkan:

Dan di antara fitnahnya –yakni fitnah Dajjal- ialah ia akan berkata kepada orang-orang Arab kampung, "Bagaimana pendapatmu jika aku membangkitkan ayahmu dan ibumu, apakah kamu mau bersaksi bahwa aku adalah tuhanmu ?" Dia menjawab, "Ya." Kemudian ada dua syetan yang menyerupakan diri dengan ayahnya dan ibunya, lantas keduanya berkata, "Wahai anakku, ikutilah dia, sesungguhnya dia adalah tuhanmu." [Sunan Ibnu Majah, Kitabul Fitan 2:1359-1363. Hadits ini shahih. Periksa: Shahih Al-Jami' Ash-Shaghir 6: 273- 277, hadits no. 7752]

Sedangkan kaum wanita yang banyak mengikutinya disebabkan lebih mudah terpengaruh dari pada orang-orang Arab kampung, di samping kebodohan mereka. Di dalam hadits Ibnu Umar ra, ia berkata: Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

"Artinya : Dajjal akan turun di lembah air Murqonah' ini, maka orang yang datang kepadanya kebanyakan kaum wanita, sehingga seseorang akan pergi menemui sahabat karibnya, ibunya, anak perempuanya, saudara perempuannya, dan kepada bibinya untuk meneguhkan hatinya karena kuatir mereka akan pergi menemui Dajjal." [Musnad Ahmad 7: 190 dengan tahqiq Ahmad Syakir, dan beliau berkata, "Isnadnya shahih

Asal Usul Dajjal

Asal Usul Dajjal

Dajjal adalah seorang manusia dari keturunan Yahudi. Dia bukan Jin atau apajua makhluk lain selain ia sebagai manusia yg ditangguhkan ajalnya “MinalMunzharin” seperti halnya Nabi Isa as yg di angkat oleh Allah swt ke ataslangit dan ditangguhkan kematiannya sehingga beliau nantinya turun semula keatas muka bumi ini lalu beliau akan mati dan di kuburkan di Madinah AlMunawwarah. Sama juga halnya dgn Iblis yg di tangguhkan kematiannya sehinggakiamat nanti.

Dajjal; ayahnya seorang yg tinggi dan gemuk. Hidungnya seperti Paruh burung.Sedangkan Ibunya pula seorang perempuan gemuk dan banyak dagingnya. MenurutImam Al Barzanji ada pendapat mengatakan bahawa asal keturunan bapanya ialahseorang Dukun Yahudi yg di kenali dgn “syaqq” manakala ibunya adalah daribangsa Jin. Ia hidup di zaman Nabi Sulaiman as dan mempunyai hubungan denganmakhluk halus. Lalu oleh Nabi Sulaiman ia akhirnya ditangkap dan dimasukkanke dalam penjara. Walau bagaimanapun kelahiran dan kehidupan masa keciltidak diketahui dgn jelas.

Sifat Badannya:

Hadis Huzaifah r.a katanya: Rasulullah s.a.w. telah bersabda: Dajjal ialah orang yang buta matanyasebelah kiri, lebat (panjang) rambutnya serta dia mempunyai Syurga danNeraka. Nerakanya itu merupakan Syurga dan Syurganya pula ialah Neraka(Hadis Sahih Muslim)
Ada beberapa ciri perawakan Dajjal yg disebutkan dalam Hadis Rasulullahsaw, diantaranya:
Seorang yg kelihatannya masih muda;Berbadan Besar dan agak kemerah-merahan;Rambutnya kerinting dan tebal. Kelihatan dari belakang seolah-olah dahankayu yg rimbun.
Dan tandanya yg paling ketara sekali ada duaertama: Buta mata kirinya dan kelihatan seperti buah kismis yg kecut,manakala mata kanannya tertonjol keluar kehijau-hijauan berkelip-keliplaksana bintang. Jadi kedua-dua matanya adalah cacat.Kedua: Tertulis didahinya tulisan “Kafir (Kaf-Fa-Ra)”. Tulisan ini dapatdibaca oleh setiap org Islam, sama ada ia pandai membaca atau tidak.Mengikut hadis riwayat At-Thabrani, kedua-dua tanda ini menjelma dalam diriDajjal setelah ia mengaku sebagai Tuhan. Adapun sebelum itu, kedua-dua tandayg terakhir ini belum ada pada dirinya.

Tempat Tinggalnya Sekarang:

Menurut riwayat yg sahih yg disebutkan dlm kitab “Shahih Muslim”, bahawaDajjal itu sudah wujud sejak beberapa lama. Ia dirantai di sebuah pulau danditunggu oleh seekor binatang yg bernama “Al-Jassasah”. Terdapat hadis mengenainya.. (tetapi terlalu panjang utk ditulis.. andaboleh membaca terus dari buku). Daripada Hadis ini jelaslah bagi kita bahawaDajjal itu telah ada dan ia menunggu masa yg diizinkan oleh Allah swt utkkeluar menjelajah permukaan bumi ini dan tempat “transitnya” itu ialah disebelah Timur bukan di Barat.

Berapa lama ia akan hidup setelah kemunculannya:

Dajjal akan hidup setelah ia memulakan cabarannya kepada umat ini, selamaempat puluh hari sahaja. Namun begitu, hari pertamanya adalah sama dgnsetahun dan hari kedua sama dengan sebulan dan ketiga sama dengan satuminggu dan hari-hari baki lagi sama seperti hari-hari biasa. Jadikeseluruhan masa Dajjal membuat fitnah dan kerosakan itu ialah 14 bulan dan14 hari. Dalam Hadis riwayat Muslim ada disebutkan:
Kami bertanya: “Wahai Rasulullah! Berapa lamakah ia akan tinggal di mukabumi ini? Nabi saw, menjawab: Ia akan tinggal selama empat puluh hari. Hariyg pertama seperti setahun dan hari berikutnya seperti sebulan dan hariketiga seperti seminggu. Kemudian hari yg masih tinggal lagi (iaitu 37hari) adalah sama seperti hari kamu yg biasa.Lalu kami bertanya lagi: Wahai Rasulullah saw! Di hari yg panjang sepertisetahun itu, apakah cukup bagi kami hanya sembahyang sehari sahaja (iaitu 5waktu sahaja). Nabi saw menjawab: Tidak cukup. Kamu mesti mengira hari itudgn menentukan kadar yg bersesuaian bagi setiap sembahyang..”
Maksud Sabdaan Rasulullah saw, ini ialah supaya kita mengira jam yg berlalu pada hari itu. Bukan mengikut perjalanan matahari seperti biasanya kitalakukan. Misalnya sudah berlalu tujuh jam selepas sembahyang Subuh pada hariitu maka masuklah waktu sembahyang Zohor, maka hendaklah kita sembahyangZohor, dan apabila ia telah berlalu selepas sembahyang Zohor itu tiga jamsetengah misalnya, maka masuklah waktu Asar, maka wajib kita sembahyang AsarBegitulah seterusnya waktu Sembahyang Maghrib, Isyak dan Subuh seterusnyahingga habis hari yg panjang itu sama panjangnya dgn masa satu tahun danbilangan sembahyang pun pada sehari itu sebanyak bilangan sembahyang setahunyg kita lakukan. Begitu juga pada hari Kedua dan ketiga.

Fitnah Dajjal:

Dajjal telah diberi peluang oleh Allah swt utk menguji umat ini. Oleh keranaitu, Allah memberikan kepadanya beberapa kemampuan yg luar biasa. Di antarakemampuan Dajjal ialah:

1. Segala kesenangan hidup akan ada bersama dengannya. Benda-benda beku akanmematuhinya.Sebelum kedatangan Dajjal, dunia Islam akan diuji dahulu oleh Allah dgnkemarau panjang selama 3 tahun berturut-turut. Pada tahun pertama hujan akankurang sepertiga dari biasa dan pada tahun kedua akan kurang 2/3 dari biasadan tahun ketiga hujan tidak akan turun langsung. Umat akan dilandakebuluran dan kekeringan. Di saat itu Dajjal akan muncul membawa ujian. Makadaerah mana yg percaya Dajjal itu Tuhan, ia akan berkata pada awan: Hujanlahkamu di daerah ini! Lalu hujan pun turunlah dan bumi menjadi subur. Begitujuga ekonomi, perdagangan akan menjadi makmur dan stabil pada org ygbersekutu dgn Dajjal. Manakala penduduk yg tidak mahu bersukutu dgn Dajjal..mereka akan tetap berada dlm kebuluran dan kesusahan.

Dan ada diriwayatkanpenyokong Dajjal akan memiliki segunung roti (makanan) sedangkan org ygtidak percaya dengannya berada dalam kelaparan dan kebuluran.
Dalam hal ini, para sahabat Rasullullah s.a.w. bertanya:”Jadi apa yg dimakan oleh org Islam yg beriman pada hari itu wahaiRasulullah?”Nabi menjawab:”Mereka akan merasa kenyang dengan bertahlil, bertakbir, bertasbih danbertaubat. Jadi zikir-zikir itu yang akan menggantikan makanan.” H.R IbnuMajah

2. Ada bersamanya seumpamanya Syurga dan Neraka:
Di antara ujian Dajjal ialah kelihatan bersama dengannya seumpama syurga danneraka dan juga sungai air dan sungai api. Dajjal akan menggunakankedua-duanya ini untuk menguji iman org Islam kerana hakikat yg benar adalahsebalik dari apa yg kelihatan. Apa yg dikatakan Syurga itu sebenarnya Nerakadan apa yg dikatakannya Neraka itu adalah Syurga.

3. Kepantasan perjalanan dan Negeri-Negeri yang tidak dapat dimasukinya:
Kepantasan yg dimaksudkan ini tidak ada pada kenderaan org dahulu. Kalauhari ini maka bolehlah kita mengatakan kepantasan itu seperti kepantasanjet-jet tempur yg digunakan oleh tentera udara atau lebih pantas lagidaripada kenderaan tersebut sehinggakan beribu-ribu kilometer dapat ditempuhdalam satu jam”… Kami bertanya: Wahai Rasulullah! Bagaimana kepantasan perjalanannya diatas muka bumi ini?Nabi menjawab:”Kepantasan perjalanannya adalah seperti kepantasan “Al Ghaist” (hujan atauawan) yang dipukul oleh angin yang kencang.” H.R Muslim
Namun demikian, Dajjal tetap tidak dapat memasuki dua Bandar suci umat Islamiaitu Makkah Al Mukarramah dan Madinah Al Munawwarah.

4. Bantuan Syaitan-Syaitan untuk memperkukuhkan kedudukannya:
Syaitan juga akan bertungkus-lumus membantu Dajjal. Bagi syaitan, inilah masa yg terbaik utk menyesatkan lebih ramai lagi anak cucu Adam a.s.

Minggu, 13 Desember 2009

Hargai Martabat Sesama

Hargai Martabat Sesama

Oleh HA Yani Wahld


Pada awal Alquran diturunkan, bangsa Quraisy diingat­kan agar mereka meninggalkan kemusyrikan dan hanya menyembah pencipta, pemilik, dan pemelihara Kabah (Bait al-Haram) yang telah membebaskan mereka dari kelaparan dan rasa takut (QS AI-Quraisy: 1-3).

Kini ide bebas dari lapar dan rasa takut itu telah berkem­bang menjadi milik kesadaran manusia global yang telah diru­muskan dalam Declaration of Human Right atau Hak Asasi Manusia (HAM) sejak tahun 1948, melalui forum PBB. Perjuangan di bidang HAM itu sekarang ini menunjukkan pe­ningkatan yang pesat.

sebagai agama yang dinyatakan kesempurnaannya oleh Allah swt (QS AI-Maidah: 3), ajaran Islam berfungsi membimbing dan mempelopori timbulnya penghargaan terhadap harkat kemanusiaan, sehingga tujuan penegakan HAM tidak lain dapat kita lihat sebagai pelaksanaan ajaran Islam. Apalagi tujuan penegakan HAM bersifat antisipatif terhadap kemungkinan adanya perseorangan ataupun kelompok yang menggunakan cara-cara aniaya (dzalim) dalam memperoleb hajat hidupnya. Islam melarang pemenuhan terhadap hajat hidup itu dilakukan dengan cara-cara mengorbankan hak-hak serta hajat hidup pihak lain.

Ketika Alquran mengumumkan kelengkapan ajaran Islam, maka itu berarti bahwa semua prinsip yang diperlukan manusia untuk menegakkan hajat hidup perseorangan maupun kolektif telah ditetapkan oleh Allah swt. Prinsip-­prinsip itu ialah: Pertama menegaskan bahwa setiap orang adalah khalifah atau wakil Allah di bumi. Karena itu harus menjadikan dirinya (pantas) menjadi manusia khilafah, manusia yang menjadi pelaku sejarah.

Kedua, sebagai khilafah, maka semua orang memiliki hak persamaan, kemerdekaan, dan kebebasan. Di atas prinsip ini, maka kekuasaan harus dilihat sebagai amanah. Bertambahnya kekuasaan hanya berarti bertambahnya tanggungjawab. Dalam masyarakat seperti ini, penghargaan tidak diberikan lantaran silsilah keturunannya ataupun sebab­-sebab material lainnya, melainkan karena tingkah laku kesali­hannya dan keunggulan ilmu pengetahuannya. Allah swt menjelaskan: Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi pengetahuan bebe­rapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu ker­jakan. "

Ketiga, semua persoalan yang timbul dipecahkan dengan cara musyawarah. Prinsip musyawarah ini harus menggu­nakan parameter kualitatif, dalam arti menggunakan prinsip­prinsip dasar Islam sebagai acuan dalam membuat keputus­an (QS As-Syura: 13). Tujuannya adalah untuk memperbaiki kualitas hidup masyarakat tanpa melihat perbedaan agama dan keyakinan hidup.

Ketiga prinsip di atas sangat sesuai dengan tuntutan zaman globalisasi ini, di mana dalam rangka mewujudkan pemenuhan hajat hidup tetap berlangsung penghargaan terhadap martabat sesama atau berlandaskan penghormatan terhadap HAM. Kita menginginkan pemenuhan hajat hidup perseorangan maupun kolektif sebagai bangsa senantiasa berlangsung dengan damai, tanpa perang, tanpa kebrutalan, dan kekerasan.

Zalim

Zalim

Oleh Prof dr KH O Gadjahnata DARK


Maraknya kasus Aborsi belakangan ini menyusul meningkatnya sejumlah kasus kriminalitas me­rupakan suatu kezaliman yang nyata. Makna zalim, menurut para ulama, adalah 'meletak­kan sesuatu bukan pada tempat yang semestinya', baik mengurangi, menambah atau mengubah waktu, tempat, dan letaknya. Dengan begitu, kata zalim diartikan seba­gai penyimpangan dari ketentuan, baik besar ataupun kecil.

Ulama membagi kezaliman menjadi tiga, yaitu kezali­man manusia terhadap Allah swt, kezaliman manusia ter­hadap sesama manusia, dan kezaliman manusia terhadap dirinya sendiri. Kezaliman terbesar terhadap Allah swt adalah kufur (mengingkari Tuhan), syirik (menyeku­tukan Tuhan), dan nifa (mengaku beriman dengan lidah tetapi hatinya menolak). (QS 31: 13 can QS 39: 32).

Kezaliman manusia terhadap manusia yaitu berbuat sesuatu yang menyebabkan orang lain rugi, seperti melanggar janji, membuat keonaran, menyakiti tetangga, mencuri, memfitnah, mengurangi timbangan, dan lain sebagainya. Alquran mengingatkan: Balasan terhadap yang jahat setimpal dengan kejahatannya. Barangsiapa yang suka memaafkan dan berlaku damai, pahalanya akan dijamin Allah, karena sesungguhnya Dia tidak menyukai orang-orangyang melakukan kezaliman (QS 42:40).

Kezaliman terhadap diri sendiri yaitu berbuat maksiat dan kedurhakaan, seperti berzina, menenggak minuman keras dan ganja, makan berlebih-lebihan, membiarkan diri celaka, melanggar larangan Allah, mengurangi atau menambah ketentuan yang ditetapkan Allah, dan seba­gainya.

Ketiga macam kezaliman itu pada hakikatnya bersumber kepada satu kezaliman, yaitu kezaliman terhadap diri sendiri. Orang yang menzalimi orang lain, sebenamya telah menzalimi dirinya sendiri. Si zalim (pelaku kezali­man) itulah yang pertama kali menderita akibat perbu­atan zalimnya, sedang orang lain hanya sebagai akibat sekunder dan perbuatan zalim orang itu. Sebab itu Alquran mengingatkan: Dan barangsiapa yang melaku­kan demikian (berbuat zalim), sesungguhnya ia telah menganiaya diri mereka sendiri (QS 2: 231).

Allah swt telah mewahyukan kepada Nabi Daud a.s. agar melarang orang berbuat zalim dengan mengatas na­makan perbuatannya itu atas nama Allah atau menyebut­-nyebut salah satu sifat-Nya. Seringkali orang yang melakukan kezaliman berpura pura zikir kepada Allah, seolah-olah hendak menipu Allah. Padahal orang yang berzikir dengan sesungguhnya, pasti akan menghentikan kezalimannya dan merasa enggan atau ngeri melakukan kezaliman. Orang yang seolah-olah berzikir itulah yang telah menipu dirinya sendiri tanpa disadarinya.

Allah berjanji akan selalu ingat kepada orang yang ber­zikir kepada-Nya dengan melimpahkan rahmat dan ka­runia serta ampunanNya. Namun bagi orang yang berpu­ra-pura zikir kepada Allah di saat melakukan kezaliman, Allah akan ingat pula dengan melaknat dan mengutuk­nya, sesuai dengan perbuatan yang tidak diridhoiNYAa itu.n

Hari Ibu

Hari Ibu

Oleh Hardiono Ardiman

Hari ini kita memperingati Hari Ibu. Peringatan ini dimaksudkan untuk mengenang jasa dan peran ibu yang begitu besar dalam membangun bangsa dan negara. Kata Nabi saw, perempuan (ibu) itu tiang negara. Bila mereka baik, maka baiklah negara itu. Sebaliknya, bila mereka rusak, maka rusaklah negara.

Peran ibu begitu besar, karena — seperti disebut dalam pepatah Arab 'Al Umrnu Madrosatun'. Mereka adalah madrasah (pendidik) pertama dan utama bagi anak-anaknya. Bayi yang baru lahir diperkenalkan dengan menyusui air susu ibu (ASI), diberi makan, diajarkan tengkurap, merangkak, berjalan, bergurau, dan berbicara yang baik dan benar. Peran ibu akan terns berlanjut ketika si bayi tumbuh menjadi anak-anak, dengan menyekolahkan ke TK dan jenjang pendidikan yang lebih tinggi.

Selanjutnya, peran Ibu — selain ayah — adalah 'seba­gai orang tua' yang selalu mengarahkan, memberi sema­ngat, dan menasihati anaknya agar tidak keliru dalam melangkah di kemudian hari.

Dalam kehidupan rumah tanggap pun, peran ibu sa­ngat besar untuk menciptakan suasana yang segar, gembira, dan tenteram. Alquran menjelaskan: Dan di antara tanda-tanda kekuasaanNya ialah Dia menciptakan untuk istri-istrimu dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan tenteram kepadanya, dan dijadikanNya di antara ka­mu rasa cinta dan kasih. Sesungguhnya pada yang demi­kian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir. (QS Ar-Rum: 21).

Selain peran sebagai pendidik buat anak-anaknya, dalam sejarah Islam tercatat cukup banyak tokoh ibu dan sekaligus isteri yang bahu-membahu bersama suami un­tuk beduang menegakkan kebenaran. Salah seorang tokoh itu — sebagaimana diabadikan dalam hadis — adalah Siti Khadijah, isteri Rasulullah saw. Kata Beliau, "Wanita yang terbaik adalah Maryam binti Imran dan Khadijah." (HR Sukhari-Muslim).

Khadijah memiliki akhlak yang baik kepada suami, ia turut memberikan andil menyediakan logistik kepada suaminya ketika akan pergi ke gua Hira'. Kejadian ini berulang-ulang sampai akhimya wahyu pertama turun kepada Rasulullah saw. Setelah wahyu diterima, Nabi saw merasa ketakutan dan menggigil, maka Beliau menemui Khadijah sambil mints diselimuti. Khadijah pun menyelimuti suaminya sampai rasa takutnya hilang.

Setelah Nabi menceritakan kepada Khadijah tentang peristiwa yang baru dialaminya, Beliau berkata, "Saya takut atas diriku." Khadijah lalu memberi semangat dengan berkata, "Jangan begitu. Demi Allah, Allah tidak akan pernah menghinakan engkau, sebab engkau suka bersilaturahmi, menolong orang yang membutuhkan pertolongan, memberi pekerjaan kepada orang lain, men­jamu tamu, serta membantu orang-orang yang menegak­kan kebenaran."

Atas jasa besar kaum ibu itu, agama menjelaskan bahwa merekalah 'kunci' yang sangat menentukan apa­kah seseorang itu masuk surga atau neraka. Rasulullah saw bersabda, "Al-jannatu tahta akdamil ummahat (Sur­ga itu terletak di bawah kaki kaum ibu)."

Semoga Hari Ibu yang kita peringati hari ini akan selalu dapat mendorong kita untuk berbuat baik kepada para ibu kita itu. Amin. n

ILIR-ILIR

ILIR-ILIR

Olen Soetjipto Wirosardjono


Dulu, ada satu tembang Jawa yang sangat dianjurkan oleh Pakde Modin digunakan untuk berdakwah. Konon, tembang itu diciptakan ketika sembilan wall (WalI Sanga) giat melak­sanakan dakwah Islam di Pulau Jawa.


Lir-ilir, Lir-ilir

tandure wis sumilir

Yo royo royo

tak sengguh temanten anyar

Cah angon, can angon

penekno blimbing kuwi

lunyu-lunyu, yo peneken

kanggo ngumbah dodot-tro

Dodot-iro, dodot-iro

kumitir bedah ing pinggir

dondomono jlumat-ono

kanggo sebo mengko sore!

Mumpung padang rembulane

Mumpung jembar kalangane

Yo sorako sorak: Horee!


Tembang sederhana itu sangat populer di kalangan anak-anak pedesaan di Jawa, zaman dulu, mudah-mudahan sampai sekarang.

Tidak banyak yang peduli makna harfiah kata-kata yang tersusun dalam beberapa ka­limat samar-samar itu. Tetapi, kenyataan itu tidak mengurangi populaftas tembang dolanan anak-anak yang syair maupun lagunya sa­ngat sederhana itu.

Kalau diterjemahkan secara harfiah, saya khawatir bahkan banyak orang Jawa sendiri tidak paham maksud kalimat-kalimat yang dilafalkan dalam syair tembang itu.

Yang jelas, bahasa Jawa yang dipakai sangat bercorak pedesaan dan diungkap dalam konteks kul­tural petani atau rakyat kecil. Dengarkan saduran bebas saya berikut ini;


"Tidakkah Anda rasakan tiupan sepoi angin segar ini?"

"Pasangan baru yang sedang berbulan madu. "

"Hai, para penggembala (pendakwah), bil lisan, bil kalam maupun bil hal. "

"Panjatlah pohon blimbing yang buahnya baik buat bahan pencuci itu. "

"Biar pun licin batang pohonnya, tetap panjatlah, karena kita perlu buahnya untuk membasuh busana dan demi penampilan kalian. "

"(Tidakkah kalian rasakan), kain yang kalian kenakan itu sudah sobek dan tampak compang-camping garis batas pinggimya?"

"Tisik, dan peliharalah busana itu, agar siap, untuk menghadap sang Khalik, sore ini juga! Mumpung bulan sedang bersinar terang, mumpung luas peluang diberikan bagi kita dan ruang untuk “turut beraudiensi' sedang dibuka lebar".


Seperti umumnya pesan ajaran agama, di samping sejuk dan enak didengar, juga bisa ditafsirkan macam-macam, tergantung hidayah yang sudah bisa ditangkap oleh muslim sejati yang selalu mengaku sebagai al Fakir!

Bagi mereka yang mengajinya masih ter­halang oleh nafsu duniawi, pesan tembang Ilir-ilir, yang di Madura dikenal sebagai tembang Lir-ilir, itu akan ditafsirkan secara harfiah terutama mengambil makna yang mengarah pada nafsu seks dan kedudukan, bukannya untuk ber-amar makruf nahi munkar.

Karena itu, ketika sementara orang mempersoalkan Adi Sasono, Watik Pratiknya, Dawarn Rahardjo, dan Jimly Assidiqi, yang tak tercantum dalam daftar calon anggota MPR; sebaliknya saya justru tetap yakin bahwa sahabat-sahabat saya itu akan mengemba­likan makna tembang Lir-ilir tersebut pada tafsir hakikinya seperti diajarkan guru-guru mengaji mereka.

Makna itu adalah mumpung padang rembulane, mumpung jembar kalangane, yakni Iklim dan peluang yang luas untuk ber-amar makruf nahi munkar, bukannya untuk mencari kedudukan. Begitulah, seperti diajarkan oleh Eyang Ki Samanhudi, Mbah Moh. Room, dan Kyai Mukti Ali. n