Dalam dunia angka ada semua jenis…
Si angka 9: “Saya 9 yang terbesar”
Si angka 8: “8 tidak kecil
Si angka 3: “3 juga tidak terlalu buruk”
Si angka 8: “Oh betapa kasihan si 1”
Si angka 9: “kasihan mahluk kecil yang malang
Si angka 3: “1 adalah angka terkecil”
Si angka 6, 4, dan 3 menertawakan angka 1: “Ha Ha Ha”
Si angka 1 pergi dengan malu dan sedih: “Dari sebegitu banyak angka mengapa saya tidak beruntung dan menjadi yang paling kecil”. “Saya lebih kecil dibandingkan yan lain dalam segala hal. Kasihan saya si kecil. Tak ada tempat buat saya sembunyi di dunia ini. Saya lebih baik bunuh diri.”
Kemudian, 1 bertemu dengan laki-laki tua, 0…
Si angka 0: “Teman kecilku yang baik, dunia begitu indah, mengapa kamu begitu sedih?”
Si angka 1: “Saya angka yang paling kecil di dunia ini, semua memandang rendah saya. Saya merasa begitu rendah diri.”
Si angka 0: “Ha, ha, ha, ha! Kamu 1 dan merasa tidak cukup. Lalu, bukankah seharusnya saya,0, loncat bunuh diri dari sebuah gedung?”
Si angka 0: “Pada kenyataannya kamu sendiri cukup menyenangkan, dilihat dari penampilanmu, kamu terlihat rapi dan tegap. Bila kita memutuskan kualitas sejatimu, 1 bukanlah tentang banyak atau sedikit, tidak buruk atau baik. 1 hanyalah sebuah angka dan dirinya menunjukkan tiada nilai keputusan. Bila kamu berdiri di sisi kanan 9 (angka 91) 9 adalah besar dan 1 itu kecil. Tapi bila kamu berdiri di sisi kiri 9 (angka 19), maka kamu yang besar dan 9 yang kecil. Maka itu, ketika kamu bersama-sama dengan angka yang lain, kamu tak perlu merasa rendah diri. Tapi juga tak perlu merasa sombong.”
Si angka 1: “Apa maksudmu berkata begitu?”
Si angka 0: “FIlsuf terkenal Cina Lao Tze pernah berkata dalam bukunya “MORALITAS”; Inti alam semesta melahirkan 1, 1 melahirkan 2, 2 melahirkan 3, 3 melahirkan segala yang lain. Karena itu, 1 juga merupakan sebuah awal dari pembentukan alam semesta.”
Si angka 1: “Jadi ada 1 yang pertama sebelum segala sesuatu menjadi ada. Karena itu 1, adalah asal usul alam semesta.”
Si angka 0: “Betul, betul.”
Si angka 1: “Tapi Lao Tze juga berkata bahwa sgala sesuatu di alam semesta ini berasal dari wujud, dan wujud berasal dari ketidakadaan.”
Si angka 0: “Ketidakadaan adalah NOL. NOL adalah saya. Tempat saya sebenarnya di tingkat yang lebih tinggi dari kalian. 0 adalah “Ketidakadaan”, 0 adalah “sebuah lingkaran utuh”, 0 adalah kesucian. Bila semua orang dapat diterangi dan menjadi bijak, maka setiap orang dapat mencapai tingkat ketenangan seperti yang kupunyai. Untuk mencapai tahap kesempurnaan dan kesucian sebenarnya tidak sulit. Pertama seseorang harus melupakan ego dan tidak berfokus pada persaingan diri dengan orang lain. Di segala waktu dan tempat, leburkan dirimu sendiri ke dalam sekelilingmu, maka kamu selalu menyatu dengan inti alam semesta.”
Si angka 1: “Sayang mengerti sekarang. Jangan melihat pada obyek-obyek dari pendirian ego sendiri, dan jangan melihat pada masa lalu atau masa mendatang dari masa sekarang; Dunia dengan sifat alaminya tidak ada ego-diri atau lainnya.”
Si angka 0: “Ha,ha, ha! Kamu telah mencapai penerangan!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar