Kisah ini terdapat pada buku “PESAN INDAH DARI MAKKAH & MADINAH” yang diterbitkan oleh mizania dan di tulis Ahmad Rofi’ Usmani. Kisah ini bagiku sangat menyentuh….. karena banyak orang saat ini berlomba-lomba punya rumah besar dan mewah……………. Yang dibelinya dengan cara HALAL atau HARAM. Semoga sahabat zaameedhearts membelinya dengan cara yang halal….. AMIEN YA ROBBBB. Semoga kisah ini bisa bermanfaar buat kita semua……………………….
Apa Keuntungan Memiliki Rumah yang Besar dan Mewah?
HARI itu 'Ali bin Abu Thalib sebagai khalifah, selepas terjadinya Perang Unta, berkunjung ke Kota Bashrah.
Di Kota Bashrah itu sang khalifah, antara lain, berkunjung ke rumah
`Amirul Mukminin!
"Katakanlah!" jawab sang khalifah.
... Ashim telah meninggalkan kehidupan dunia, berpakaian dengan pakaian yang sangat lusuh, duduk menyendiri dan meninggalkan segala sesuatu." papar'Ala'.
"Pergilah, panggil 'Ashim!" perintah sang khalifah.
Ketika Ashim datang, 'Ali bin Abu Thalib pun berkata kepadanya, "Hai musuh dirinya sendiri! Setan telah merampas akalmu! Kenapa engkau tidak mengasihani anak istrimu? Apakah engkau pikir Allah yang telah menciptakan semua nikmat yang suci dan halal ini tidak akan rela jika kau gunakan pada tempatnya? Demi Allah, engkau lebih rendah daripada apa yang kau duga!"
"Wahai Amirul Mukminin," jawab `Ashim. "Engkau pun serupa denganku. Engkau menyengsarakan dirimu sendiri dan kehidupanmu. Engkau pun tidak mengenakan pakaian yang halus, dan tidak juga menyantap makanan yang lezat. Karena itulah, aku mengikutimu sebagai teladan, melangkah sebagaimana engkau melangkah!"
"Kau keliru, Ashim! Aku berbeda denganmu. Aku mempunyai suatu kedudukan yang tidak kau miliki. Aku berjubahkan seorang pemimpin. Kewajiban seorang pemimpin adalah kewajiban lain. Allah Swt. mewajibkan kepada setiap pemimpin untuk berlaku adil, ketika rakyatnya yang paling rendah merupakan ukuran bagi kehidupan pribadinya. Pemimpin selayaknya hidup seperti kalangan rakyatnya yang paling miskin, agar penderitaan mereka tidak lebih memperparah keadaan mereka. Karena itu, dipundakku ada kewajiban dan di pundakmu ada kewajiban lain!”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar