Artikel ini koleksi pribadiku yang aku lupa tanggal terbitnya, mungkin terbit sebelum tahun 2000 M, waktu itu aku langganan harian REPUBLIKA……. Isinya menarik dan masih up to date, karena banyak orang kaya kita yang sekalipun melaksanakan shalat, kurang peduli terhadap masyarakat yang hidup miskin……. Saya harap artikel ini bermanfaat, dan saya hanya bisa berusaha mengingatkan ……….. Semoga ALLAH SWT memberi pahala kepada kita semua, sehingga kita dapat membangun apartemen di surga Firdausnya…..amien
Kekurangan Pangan
Oleh Alwi Shahab
Di suatu siang, ketika Nabi Muhammad saw dan para sahabat tengah berkumpul, datanglah rombongan dari Bani Mudhar. Mereka berpakaian compang-camping. Melihat keadaan yang demikian, wajah Nabi tiba-tiba berubah menampakkan kesedihan yang amat sangat.
Beliau pun serta merta menganjurkan supaya setiap orang mengeluarkan sedekahnya — sandang atau pangan. Maka berbondong-bondonglah para sahabat menyumbangkan apa yang mereka miliki. Melihat tumpukan pakaian dan makanan yang terkumpul, Rasulullah pun bergembira.
Bagi Nabi, lapar dan hidup dalam kemiskinan adalah satu hal yang biasa. Sebagai seorang pemimpin, Beliau selalu lebih mendahulukan kepentingan orang banyak, ketimbang diri dan keluarganya. Pernah, suatu ketika, Fatimah putrinya mengadu kepada Nabi bahwa ia tidak memiliki apa-apa untuk dimakan. Kepada putrinya, Nabi pun menunjukkan ikat pinggang di perutnya yang berisi batu untuk mengurangi rasa lapar.
Bagi Nabi, perih dan lapar yang diderita orang lain, terasa lebih menyusahkan hatinya, ketimbang kalau penderitaan itu menimpa dirinya. Karena kepeduliannya, mencakup rasa tanggungjawab terhadap orang lain, terhadap kesusahan, dan penderitaan sesama manusia.
Kita pun sebagai umatnya, yang oleh Allah diperintahkan untuk meneladaninya, seharusnya juga bersikap peka terhadap kesusahan dan penderitaan orang lain. Seperti sekarang ini, akibat musim kering berkepanjangan, banyak saudara-saudara kita di Tanah Air yang menderita kekurangan pangan.
Di Kabupaten Jayawijaja, Irian Jaya, ratusan orang meninggal akibat kelaparan. Lebih dari 50 persen murid-murid tidak dapat ke sekolah, karena tak dapat berkonsentrasi untuk belajar akibat kekurangan pangan. Bahkan Bupati Wenas mengingatkan bila bantuan pangan tidak secepatnya dikirimkan, ribuan orang di
Sesuai dengan ajaran Islam yang sangat mementingkan kesejahteraan masyarakat, menjadi tugas paling penting bagi kita semua untuk turut meringankan beban mereka.
Di masa sekarang ini, semakin banyak yang menyadari, bahwa ketidakpedulian orang kaya terhadap penderitaan orang miskin, merupakan bahaya yang mengancam kelangsungan hidup masyarakat. Bahkan banyak yang mengaitkan, berbagai kerusuhan yang terjadi akhir-akhir ini akibat kesenjangan dan kecemburuan sosial.
Karena itulah, Islam sejak lebih 14 abad lalu telah mengantisipasi bahaya ini dengan memerintahkan kepada orang berpunya untuk memberikan sebagian hartanya kepada kaum miskin, balk dalam bentuk zakat, sadakah maupun infak.
"Kamu sekali-kali tidak akan sampai kepada kebaktian (yang sempurna) sebelum kamu menafkahkan sebagaian dari harta yang kamu cintai." (Ali Imran ayat 92). Tapi sayangnya, banyak orang kaya kita yang sekalipun melaksanakan shalat, kurang peduli terhadap masyarakat yang hidup miskin. Karena itulah dalam surat AI-Maun mereka yang tidak menganjurkan memberi makan orang miskin, oleh Allah dinilai sebagai mendustakan agama. Semoga kita dijauhkan dari sifat demikian, n
Tidak ada komentar:
Posting Komentar