Artikel ini baik untuk dibaca oleh semua orang yang pastinya mereka itu anak-anak dari orang tua mereka, hubungan orang tua dan anak memprihatinkan…. Apalagi di dukung semua sinetron seperti itu, pantaslah Negara ini jadi tidak karuan.
Kalau anda tidak mau dikutuk jadi batu.. atau papan penggilesan baju atau di kutuk jadi mesin cuci, maka bhakti-lah pada orang tua, khususnya ibumu….
Karena Barangsiapa menyenangkan kedua orang tuanya, sungguh ia telah menyenangkan Allah, dan barangsiapa yang telah menjadikan kedua orang tuanya marah, sungguh ia telah membuat Allah marah. (HR Bukhari)
Semoga bermanfaat bagi kita semua…… amien
BAKTI PADA ORANGTUA
Oleh : Dra Hj Tutty
Salah satu tema besar Alquran adalah memberikan pedoman bagaimana hubungan sosial harus ditegakkan. Dalam hal ini Alquran menempatkan hubungan yang baik dengan kedua orangtua sebagai priontas pertama dan utama setelah penghambaan kepada Allah dan Rasul-Nya.
"Dan Tuhanmu telah memutuskan supaya janganlah kamu menghambakan diri terkecuali pada-Nya dan berbuat baiklah terhadap ibu-bapak". (QS Al-Isra' 23).
Ayat-ayat yang memerintahkan bakti pada orangtua (birrulwalidain) setelah penghambaan kepada Allah, cukup banyak. Karena itu, sangat keliru kalau sementara orang mampu membina hubungan baik dengan istri, suami, anak, kawan sekerja, tetangga, pejabat, dan lain-lain, tetapi hubungan dengan kedua orangtuanya sendiri kurang baik.
Dalam hadis Nabi Muhammad saw yang diriwayatkan Abdul Hasan Al-Mawardi dikisahkan: Pada suatu hari datang seorang lak-laki kepada Rasulullah. Laki-laki itu menerangkan perihal kebaikannya kepada ibunya. Dikatakannya bahwa ia mempunyai seorang ibu yang amat dicintainya. Dengan senang hati laki-laki itu menyerahkan kepada ibunya seluruh hasil usahanya. la tidak pernah bermasam muka, apalagi metawan dengan kata-kata kasar. Kemana-mana bila ibunya menginginkan bepergian,laki-laki itu menggendong ibunya di atas punggungnya. Kepada Rasulullah ia bertanya, "Sudahkah dengan itu saya membalas budi baik ibu saya, ya Rasulullah?"
Nabi menjawab, "Belum, walaupun sekadar membalas satu tarikan nafasnya."
Tentu laki-laki itu bingung dan kemudian bertanya. Lalu Nabi menjawab, "Ibumu memeliharamu karena ia menginginkan kamu berumur panjang, sedang kamu memelihara dia tetapi kamu inginkan dia segera mati."
Perintah berbuat baik kepada orangtua selalu diikuti oleh berbagai sanksi yang sangat berat, tidak saja di akhirat nanti, tapi juga di dunia sekarang ini. Nabi saw bersabda, "Tiap-tiap dosa itu ditangguhkan pembalasannya oleh Allah sesuai dengan kehendak-Nya sampai hari kiamat, terkecuali dosa -,karena durhaka kepada kedua orangtua. Sesungguhnya dosa kepada kedua orangtua itu disegerakan pembalasannya oleh Allah kepada orang yang bersangkutan." (HR Thabrani).
Lalu bagaimana cara berbuat baik kepada kedua orangtua, bila mereka telah meninggal dunia? Dalam hal ini, selain dalam bentuk doa agar kedua orangtua diampuni oleh Allah, adalah juga melanjutkan hubungan-hubungan sosial almarhum di masyarakat. Dalam sebuah hadis disebutkan, Rasulullah pemah ditanya seorang laki-laki, "Ya Rasulullah, adakah suatu kebaikan yang masih dapat saya kerjakan kepada kedua orangtua saya sesudah mereka meninggal dunia?" Jawab beliau, "
Dalam era baru di mana mobilitas sosial semakin cepat dan sibuk, bukan tidak mungkin kita lalai memenuhi kewajiban kita untuk berbuat baik kekpada kedua orangtua. Untuk itu, semoga dari tulisan ini kita dapat mengambil manfaatnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar