Jumat, 22 Oktober 2010

Kisah Calhaj Indonesia Terganjal Masuk Mekkah


(Foto: dok detikcom)


Madinah - Betapa kagetnya Sadjidin. Pembimbing haji dari KBIH Al Arifin Ciamis Jawa Barat ini tiba-tiba saja diminta turun dari bus yang akan membawanya menuju Mekkah.

Padahal, Jumat (23/10/2010) pagi itu, bus baru saja meninggalkan Bir Ali, tempat jamaah haji Indonesia melakukan miqot dan niat umroh atau haji. Seorang pria Arab mencari Sadjidin.

"Ada yang namanya Sadjidin? Turun, bawa tas," kata si pria Arab itu seperti ditirukan Sadjidin.

Sadjidin yang sudah mengenakan baju ihrom dan sudah berniat umroh itu pun
menurut saja meski kaget. Ia ternyata tidak boleh melanjutkan perjalanan ke
Mekkah untuk melaksanakan haji. Penyebabnya, karena paspor Sadjidin hilang.

Sadjidin tidak sendirian. Ada 6 jamaah lainnya yang juga kehilangan paspor.
Tidak bisa melanjutkan perjalanan ke Mekkah, Sadjidin dan teman-teman pun diajak ke kantor Misi Haji Indonesia Madinah untuk melaporkan kasusnya.

"Ada tujuh orang termasuk saya yang paspornya hilang. Tapi yang disuruh turun hanya lima orang, yang dua lolos," kata Sadjidin, saat tiba di Kantor Misi Haji Indonesia.

Tujuh jamaah itu terakhir membawa paspornya di Bandara Jeddah, pada Selasa
14 Oktober lalu. Mereka diberitahu paspornya hilang setelah tiba Madinah.
Meski paspor hilang, para jamaah tenang saja karena mereka mendapatkan surat
tentang hilangnya paspor dari Daker Madinah.

Maka Jumat pagi sekitar pukul 09.30 waktu Arab Saudi mereka pun naik bus untuk meninggalkan Madinah bergeser ke Mekkah. Namun ternyata surat tentang kehilangan paspor itu tidak diterima oleh petugas Arab Saudi.

Wakil Kepala Daerah Kerja Madinah Bidang Perumahan dan Katering Madinah Mucholih Djimun menyatakan hilangnya paspor itu merupakan kasus baru dalam pelaksanaan haji. Ia menyatakan hal tersebut bukan salah jamaah Indonesia.

Daker berkoordinasi dengan pemerintahan Arab Saudi agar jamaah diperbolehkan
melanjutkan perjalanan ke Mekkah. Mucholih menduga surat kehilangan paspor yang dibuat Daker tidak diterima oleh petugas Arab karena sang petugas masih baru.

"Tidak apa-apa, jamaah tetap bisa ke Mekkah. Kita akan fasilitasi. Kita akan koordinasi dengan otoritas pemerintah Arab agar petugasnya mendapatkan penjelasan," kata Mucholih.

Namun setelah dilakukan penelusuran paspor tujuh jamaah tersebut pun ditemukan di Kantor Pelayanan Terpadu Kerajaan Arab Saudi cabang Madinah (Maktab Wukala Muwahhad).

Mucholih optimis Jumat malam, 5 jamaah sudah bisa melanjutkan perjalanan ke
Mekkah."Kalau bisa lebih cepat ya lebih baik," kata Mucholih.

(iy/nwk)



 http://www.detiknews.com/read/2010/10/22/224220/1472806/10/kisah-calhaj-indonesia-terganjal-masuk-mekkah?991101605

Tidak ada komentar:

Posting Komentar