Madinah - Jamaah calon haji Indonesia yang masuk Madinah lewat Terminal Hijrah juga mengalami nasib yang sama dengan jamaah yang masuk lewat Bandara Amir Muhammad Bin Abdul Azis (AMAA). Mereka terlantar delapan jam.
Penyebabnya sama, hotel yang akan mereka tempati belum ada. Kisah sedih ini dialami jamaah dari embarkasi Palembang kloter 11 dan jamaah dari embarkasi Ujungpandang kloter 21.
Kloter 11 Palembang tiba di Terminal Hijrah pukul 04.00 waktu Arab Saudi, Rabu (27/10/2010) dan baru bisa keluar dari terminal tersebut sekitar pukul 12.10.
Sementara kloter 21 Ujungpandang tiba di Terminal Hijrah pukul 05.30 dan baru diangkut keluar terminal pukul 13.00 waktu Arab Saudi.
"Saya sudah 24 kali haji, baru kali ini seperti ini (terlantar di terminal). Ini penyelenggara haji paling buruk," kata Haji A Ronie RS Zailani, jamaah asal Palembang.
Terkatung-katung berjam-jam, jamaah pun berkali-kali mendatangi petugas haji untuk menanyakan kapan mereka bisa berangkat menuju pemondokan.
"Kemarin kloter 13 juga terlambat seperti ini. Kenapa sekarang bisa terulang," kata seorang jamaah dari Makassar.
Haji Abdul Wakil, salah satu ketua rombongan dari kloter 11 Palembang mengaku mendapat penjelasan mereka tertahan di bandara karena pemondokan yang belum siap.
"Terus kita tanya lagi mengapa jamaah belum keluar terminal dijawab karena hotelnya masih ditempati jamaah lain. Jadi kita masih nunggu jamaah itu keluar," kata Abdul.
Kloter 11 Palembang dan kloter 15 Ujungpandang merupakan kloter terakhir gelombang pertama yang masuk Madinah lewat Terminal Hijrah.
Sambil menunggu kepastian keluar terminal, jamaah pun terpencar. Ada yang memilih duduk-duduk di bawah pohon, duduk di bus, atau ke masjid untuk salat.
"Kami hanya ingin secepatnya sampai ke pemondokan," kata Nursyiah, jamaah asal Makassar.
Kepala Sektor Terminal Hijrah Madinah Mulyanto Widodo mengatakan pihaknya memang terus menerus ditanya jamaah soal kapan mereka bisa menuju pemondokan.
"Kita terus koordinasi dengan petugas perumahan dan Kementerian Haji Arab Saudi. Kalau sudah beres jamaah segera kita berangkatkan," kata Widodo.
Menghadapi keterlambatan itu, Widodo juga berkoordinasi dengan pihak katering agar jamaah yang terlantar di Terminal Hijrah mendapatkan makanan untuk sarapan.
"Kami berharap hal seperti ini tidak terjadi lagi," kata Widodo.
Sebelumnya, jamaah embarkasi Surabaya (SUB) kloter 38, 40 dan 42, terlantar di Bandara AMAA selama 8 jam karena belum adanya hotel. Sementara Embarkasi Bekasi (JKS) kloter 38 terlantar 3 jam di tempat yang sama dan dengan alasan yang sama pula.
(iy/anw)
Penyebabnya sama, hotel yang akan mereka tempati belum ada. Kisah sedih ini dialami jamaah dari embarkasi Palembang kloter 11 dan jamaah dari embarkasi Ujungpandang kloter 21.
Kloter 11 Palembang tiba di Terminal Hijrah pukul 04.00 waktu Arab Saudi, Rabu (27/10/2010) dan baru bisa keluar dari terminal tersebut sekitar pukul 12.10.
Sementara kloter 21 Ujungpandang tiba di Terminal Hijrah pukul 05.30 dan baru diangkut keluar terminal pukul 13.00 waktu Arab Saudi.
"Saya sudah 24 kali haji, baru kali ini seperti ini (terlantar di terminal). Ini penyelenggara haji paling buruk," kata Haji A Ronie RS Zailani, jamaah asal Palembang.
Terkatung-katung berjam-jam, jamaah pun berkali-kali mendatangi petugas haji untuk menanyakan kapan mereka bisa berangkat menuju pemondokan.
"Kemarin kloter 13 juga terlambat seperti ini. Kenapa sekarang bisa terulang," kata seorang jamaah dari Makassar.
Haji Abdul Wakil, salah satu ketua rombongan dari kloter 11 Palembang mengaku mendapat penjelasan mereka tertahan di bandara karena pemondokan yang belum siap.
"Terus kita tanya lagi mengapa jamaah belum keluar terminal dijawab karena hotelnya masih ditempati jamaah lain. Jadi kita masih nunggu jamaah itu keluar," kata Abdul.
Kloter 11 Palembang dan kloter 15 Ujungpandang merupakan kloter terakhir gelombang pertama yang masuk Madinah lewat Terminal Hijrah.
Sambil menunggu kepastian keluar terminal, jamaah pun terpencar. Ada yang memilih duduk-duduk di bawah pohon, duduk di bus, atau ke masjid untuk salat.
"Kami hanya ingin secepatnya sampai ke pemondokan," kata Nursyiah, jamaah asal Makassar.
Kepala Sektor Terminal Hijrah Madinah Mulyanto Widodo mengatakan pihaknya memang terus menerus ditanya jamaah soal kapan mereka bisa menuju pemondokan.
"Kita terus koordinasi dengan petugas perumahan dan Kementerian Haji Arab Saudi. Kalau sudah beres jamaah segera kita berangkatkan," kata Widodo.
Menghadapi keterlambatan itu, Widodo juga berkoordinasi dengan pihak katering agar jamaah yang terlantar di Terminal Hijrah mendapatkan makanan untuk sarapan.
"Kami berharap hal seperti ini tidak terjadi lagi," kata Widodo.
Sebelumnya, jamaah embarkasi Surabaya (SUB) kloter 38, 40 dan 42, terlantar di Bandara AMAA selama 8 jam karena belum adanya hotel. Sementara Embarkasi Bekasi (JKS) kloter 38 terlantar 3 jam di tempat yang sama dan dengan alasan yang sama pula.
(iy/anw)
http://www.detiknews.com/read/2010/10/27/205048/1476976/10/lagi-lagi-jamaah-terlantar-akibat-belum-dapat-hotel?n991102605
Tidak ada komentar:
Posting Komentar