Jumat, 21 Agustus 2009

Kekuatan Puasa

artikel ini pernah terbit pada harian REPUBLIKA beberapa tahun yang lalu, anda bisa check ke perpustakaan nasional untuk memastikannya......... selamat membaca, semoga mendapat pahala............................. amien




Kekuatan Puasa

Oleh Danarto

Semua amal perbuatan anak Adam diganjar berlipat ganda. Kebaikan diganjar dengan sepuluh kali lipat hingga tujuh ratus kali lipat. Firman Allah: kecuali puasa. Sesungguhnya puasa untukKu dan Akulah yang akan mengganjarnya karena puasa meninggalkan syahwat dan makanan, demi Aku. Dan bagi orang yang berpuasa, ada dua kegembiraan: gembira pada waktu berbuka, dan gembira pada waktu menjumpai Tuhan-nya. Dan sesungguhnya bau mulut orang yang berpuasa di sisi Allah, lebih wangi dari bau kesturi. (Nabi Muhammad saw)

Setiap kali datang bulan suci Ramadhan, setiap kali diingatkan bahwa kita bagian dari pencip­taan alam semesta. Jika suatu ketika Tuhan mengasihi langit dan bumi, maka ketika bulan puasa tiba, Allah mengasihi kita yang berpuasa. Begitu cinta­Nya kepada kita, di bulan suci ini sampai Tuhan menutup pintu neraka dan membelenggu setan serta membuka pintu sorga. Puasa memang atas perintah­Nya dan untuk-Nya. Pahala yang begitu besar, sampai membuat para ulama mendambakan bulan suci Ra­madhan berlangsng sepanjang tahun. Subhanallah. Kita tak mungkin dipisahkan dari puasa. Adanya kita adalah adanya puasa. Seperti kita dan pakaian kita.

Hadis riwayat Muslim di atas mengingatkan bahwa Tuhan senantiasa mendorong kita untuk berbuat balk. Bahkan ketika kita tidak sanggup berbuat baik, Allah tetap menurunkan bulan puasa untuk menyelamatkan kita. Sepertinya jalan ke surga memang dibuat semu­dah mungkin oleh Tuhan. Ketika tiba waktu berbuka kita seperti lupa bahwa kita telah berpuasa karena begitu cepatnya. Allah telah memperpendek waktu dan telah mempercepat pahala. Segalanya buat kita Hubungan kita dengan Tuhan nampak pada bulan puasa. Hubungan yang mengukuhkan keberadaan kita yang tak bisa dipisahkan dengan masalah pencipta­an. Sebagai hasil ciptaan, kita senantiasa diperbarui lewat kegiatan puasa.

Diceritakan, ada seorang yang sangat suka makan enak. la takut, jika ia berpuasa akan terputus hubun­gannya dengan makanan enak. Tuhan lalu mempermudah ibadah ke arah puasanya dengan jalan menu­tup matahari dengan awan tebal seolah hari telah so­re menjelang berbuka. Tapi ia tak tahan juga. la lalu berbuka sebelum beduk maghrib berbunyi. Apa yang terjadi? Ternyata makanan enaknya tak habis juga ia makan meski telah memasuki waktu tarawih. la se­makin bingung karena perutnya terus mampu menarnpung makanan seberapa banyaknya pun. Sampai waktu sahur tiba ia masih terus mengunyah di hadap­an makanan yang masih menumpuk.

Akhimya ia sadar lalu ia bertobat. la memohon ampun dan memohon supaya dikaruniai kekuatan untuk berpuasa. Doanya dikabulkan Allah. la kini menjadi orang yang paling rajin berpuasa dan darinya kekuatan puasa timbul, yaitu mengalahkan berbagai makanan yang sehebat apa pun enaknya dengan tidak menyentuhnya. la memilih makanan yang sederhana saja. n



Tidak ada komentar:

Posting Komentar