Kliping ini menarik, apakah selama ini ALLAH tidak mempunyai gadget untuk melihat perilaku kita di dunia……… Kamera ILAHI bermega-mega pixel bahkan tera pixel atau mungkin lebih tinggi lagi yang sebutannya sendiri belum ditemukan, bahkan dapat di zoom bermilyar-milyar kalipun gambarnya tidak akan pecah. Ini tidak dapat di delete, ,menarik untuk di miliki oleh ummat manusia, agar berpikir 1000000000000 kali bahkan lebih bila untuk bertindak maksiat……………….. semoga bermanfaat bro…..
KAMERA ILAHI
Oleh : Toto Tasmara
Dalam sebuah dialog dengan Malaikat Jibril, Rasulullah Muhammad saw menjawab tentang arti ihsan, dan bersabda: Hendaknya kita beribadah seakan-akan melihat Allah. Dan karena kita tidak melihatNya, maka ketahuilah bahwa Allah melihatmu.
Ucapan Rasulullah itu mempunyai dimensi akhlak yang sangat mendalam dan bernilai luhur. Artinya, dalam situasi apapun harus ada semacam kesadaran bahwa "kita dilihat Allah", ada sirkuit kamera yang dengan tajam menyorot dan merekam perbuatan kita.
Pada suatu saat seorang pemuda yang kaya mencoba menggoda wanita. Pada saat nafsu membara memenuhi pikirannya, dan sang wanita hampir hanyut dalam rayuan pemuda tersebut, wanita itu berkata, "Inni akhofullah (Aku takut Allah)." Demi mendengar ucapan wanita tersebut, sang pemuda bergetar jiwanya, kemudian mereka berdua beristighfar seraya membatalkan niat durjananya. Di dalam hadis Bukhari diriwayatkan bahwa kedua pemuda pemudi itu akhirnya menjadi penghuni sorga.
Umar bin Khatab menguji bocah penggembala agar domba-dombanya dijual karena tidak akan ada yang melihatnya, dan anak kecil itu menjawab, "Fa ainallah?(Lantas, dimanakah gerangan Allah?)." Dan anak gembala itu tetap istiqomah tidak mengkhianati pekerjaannya.
Kalau saja kita mampu berbuat ihsan, merasakan diri bahwasanya di manapun dan dalam situasi apapun Allah memandang perbuatan kita, niscaya kita akan terhindar dari segala kemaksiatan.
Kesadaran ini hanya capat terwujud apabila kita mempunyai
Pada saat Anda mempunyai kekuasaan dan wibawa, kemudian dorongan hawa nafsu menggelegak menggoda berbuat munkar, lalu nurani yang putih mengetuk hati Anda untuk menyesali diri dan beristighfar, insya Allah sorga balasannya.
Kamera Ilahi terus bekerja setiap detik. Dia menyorob hati umat manusia tanpa memandang status. Mereka yang munkar dicatat kemunkarannya, dan mereka yang berbuat baik walau sebesar biji sawi sekalipun dicatat pula kebaikannya.
Kesadaran bahwa diri merasa disaksikan atau disorot oleh Kamera Ilahi yang kelak akan diputar di akhirat, adalah tingkat kesadaran moral yang amat luhur. Sebuah ikatan akidah yang akan mampu menjadi kendali dari segala kendala.
Hidup seperti seorang aktor yang membawakan peran sesuai skenarionya masing-masing. Dan setelah diedit adegannya diputar ulang (rewind) untuk disaksikan melalui layar kaca atau pita selulose. Begitu juga di akhirat nanti, seluruh perbuatan kita secara utuh akan ditayangkan di hadapan kita.
Inilah kamera Ilahiyah, yang rekamannya sangat tajam dan menembus nurani manusia. Jangankan di tempat terang, di tempat yang gulita sekalipun dia mampu merekamnya dengan pasti. Dan sadarkah kita, saat ini pun kamera itu sedang menyoroti hati kita. n
Tidak ada komentar:
Posting Komentar