Jumat, 12 Juni 2009

PAHALA DUNIA BAGI ORANG SHOLEH

ALHAMDULILAH aku membaca bukti pengalaman dari dalam buku ini, tentang pahala orang yang mementingkan ibadah kepada ALLAH, walaupun ada beberapa pekerjaan yang menghadangnya, tetapi hal itu tidak menghalangi beliau untuk sholat jum'at. Hal ini masih dapat kita rasakan pada saat era modern, dimana kita sibuk mengerjakan tugas kantor/ kuliah sementara melalaikan ibadah kepada ALLAH.
Bila kita yakin kepada ALLAH, maka pekerjaan tersebut akan selesai dengan caranya ALLAH, yang mana hal itu merupakan rahasia kebesaran ALLAH, seperti sebagai berikut:
- Mati lampu secara nasional sehingga atasan kita akan maklum
- Hujan deras sehingga dokumen tidak diantar ke tujuan, tetapi atasan akan maklum
- Kerabat atasan ada yang sakit sehingga penyelesaian tugas kita bisa tertunda
- Laptop/ computer satu kantor kena virus sehingga atasan maklum bila tugas tertunda
- teman baik kita membantu menyelesaikan tugas tersebut
- dan masih banyak cara lain yang ALLAH akan berikan kepada kita.................................................
Beli aja buku ini dan amalkan, karena sudah terbukti. selamat mencoba.................


Kebenaran Hadis tentang Pahala

di Dunia Bagi Orang yang Beramal Karena Allah


IMAM Ali (a) berkata: Siapa yang memperbaiki hatinya, niscaya Allah akan memperbaiki lahiriahnya. Siapa yang beramal untuk agamanya, niscaya Allah akan mencukupi urusan dunianya. Siapa yang berbuat baik dalam hubung­annya dengan Allah, niscaya Allah akan membaikkan hubungannya dengan manusia.


Al-Shaduq berkata—semoga Allah membaikkan kubur­nya—Imam Ali (a) berkata: Para fuqaha dan hakim, ketika koresponden, mereka suka menuliskan 3 perkara: Siapa yang keprihatinannya adalah (tentang urusan) akhirat, niscaya Allah akan mencukupkan keprihatinan dunianya. Siapa yang membaikkan hatinya, Allah akan membaikkan lahiriahnya, dan Siapa yang membaikkan hubungannya dengan Allah Swt, niscaya Allah akan membaikkan hubung­annya dengan manusia.


Sayyid Ni'matullah Al-Jazairi—semoga Allah mensucikan ruhnya—berkata: kami telah menemukan banyak bukti pengalaman mengenai kebenaran atsar ini. Kenyataan menunjukkan begitu.


Seorang ulama bercerita :


Aku Seorang pedagang. Suatu malam aku sangat sibuk. Aku harus menyiram tanaman. Pada saat yang sama aku harus mengangkut biji gandum ke tempat penggilingan. Ketika aku mengangkutnya, keledaiku kabur menghilang. Aku berkata, jika aku terus mencari keledai, aku tidak akan bisa menyiram. Tapi jika aku menyiram, tepung gandum dan keledaiku hilang.

Malam itu adalah malam Jumat. Dan masjid Jami tempat shalat Jumat sangat jauh. Kalau shalat Jumatan aku harus berangkat sejak malam buta. Aku putuskan dalam hati: Biarlah semua urusan ini. Aku pun memutuskan untuk berangkat shalat Jumat.

Seusai Jumatan aku pulang lewat ladang tanamanku. Tiba-tiba aku kaget, tanamanku sudah ada yang menyiram. Aku bertanya, Siapa yang menyiram tanamanku? Seseorang menjawab: Seorang tetanggamu ingin menyiram tanam­annya. Tapi karena matanya siwer, dia malah menyiram ladangmu.


Ketika aku mengetuk pintu rumah tiba-tiba aku kaget melihat keledaiku sedang makan. Aku bertanya: Siapa yang mengembalikan keledai ini? Mereka berkata: Seekor srigala mengantarkan keledai ini, lalu keledai ini masuk rumah. Ketika aku masuk rumah, aku terperanjat melihat tepung ditaruh di sana. Aku bertanya, bagaimana ini bisa terjadi? Mereka berkata: Para tukang giling tepung, keliru meng­giling biji gandum milik Anda. Ketika mereka tahu ini milik Anda, mereka mengembalikan ke rumahmu.


Spontan aku berkata: betapa benar ungkapan ini: Siapa yang hidupnya untuk Allah, maka Allah bersamanya, dan siapa yang membaikkan urusan untuk Allah, Allah akan membaikkan urusan-urusannya.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar