MAKKAH AL-MUKAROMMAH (MASJIDIL HARAM)
Makkah merupakan nama
Hingga saat ini tidak ada yang tahu persis kapan Masjidil Haram berdiri, juga dipercaya sebagai masjid tertua di dunia dan dibangun sebelum manusia diciptakan. Yang lebih penting dari sejarahnya, masjid mengelilingi Ka’bah yang merupakan kiblat shalat bagi umat islam seluruh dunia. Hingga kini Masjidil Haram tercatat mengalami sepuluh kali renovasi dan perluasan, saat ini luasnya mencapai 328.000 m2. Dengan luas areal seluas itu, Masjidil Haram yang berlantai empat ini mampu menampung 914.000 jamaah dalam satu waktu shalat berjamaah.
Kajian teknis terhadap bangunan yang ada berkesimpulan bahwa bangunan tersebut hampir tidak layak untuk menampung jamaah yang selalu bertambah. Maka sejak tahun 1428 H (2007 M) King Abdullah memperluas mas’a 20 m ke arah timur, sehingga lebar keseluruhannnya menjadi 40 m. Mas’a yang semula dua lantai akan ditambah menjadi tiga lantai. Dengan demikian mas’a yang baru diperkirakan akan dapat menampung sekitar 3.850.000 jamaah. Perluasan terbaru ini dinilai paling kontroversial dan terbesar sepanjang sejarah jika dibandingkan dengan perluasan Khalifah al-Mahdi dan King Saud. Karena membutuhkan waktu dua tahun untuk menyelenggarakan sidang khusus dari para ulama terkemuka di Arab Saudi.
Bangunan terpenting di kota Makkah, adalah Masjidil Haram, yang didalamnya terdapat Ka’bah. Nama Ka’bah diambil dari bahasa Arab yang artinya bangunan segi empat. Tarikh popular menyebutkan ka’bah ini pertama kali didirikan oleh malaikat. Ka’bah merupakan pusat thawaf jamaah haji dan umrah. Pada masa jahiliyah, banyak berhala di dalam ka’bah. Kini ruangan itu kosong. Hanya ada meja tempat menyimpan lampu jinjing bertenaga baterai serta parfum untuk mengelap dinding. Tak ada listrik, tak ada jendela.
Di bagian tengah ruangan, terdapat tiang berlapiskan emas, yang merupakan peleburan 36.000 dinar pada masa pemerintahan Gubernur Makkah saat itu (Al Walid bin Abdul Malik), Khalid Qasari kemudian menjadikannya pelapis tiang dan Mizab (pancuran Mas).
Tinggi bangunan Ka’bah adalah 12 m dengan ukuran 13 m * 9 m, tebal dinding nya 1 m. Tinggi lantai dari bidang thawaf 2.2 m, tersusun dari (yang terlihat) 1.614 batu. bahan dinding dalam terbuat dari marmer. Keistimewaan berada di dalam Ka’bah adalah dapat shalat menghadap ke arah mana aja.
Di ujung pasar seng, terdapat WC umum yang sangat besar, menurut warga setempat, tempat ini dahulu adalah lokasi rumah Abu Jahal.
ZIARAH DI DALAM MASJIDIL HARAM
1. Hajar Aswad, batu Hitam yang Rasulullah SAW pun selalu menyempatkan diri menyentuh dan menciumnya. Berdasarkan sabda beliau, Hajar Aswad diturunkan dari surga dengan warna yang lebih putih dari susu. Dosa-dosa keturunan Adam membuatnya menjadi hitam. Dari sudut inilah putaran Thawaf dimulai dan diakhiri. Kalau keadaan memungkinkan, setiap putaran disunnahkan mencium, menyalami atau mengusap nya dengan tangan kanan. Namun kalau tidak memungkinkan, cukup dengan melambaikan tangan saja.
2. Maqam Ibrahim, merupakan batu pijakan Nabi Ibrahim ketika membangun Ka’bah,dan ketika memanggil manusia untuk berhaji waktu itu.
3. Hijr Ismail, merupakan kuburan Nabi Ismail dan ibunya (Siti hajar). Sebenarnya merupakan bagian dari Ka’bah. Pada era Ibnu Zubair, Ka’bah dibangun seperti pada masa Nabi
4. Mizab (Pancuran Mas)
6. Sumur Zam zam, air yang paling baik dimuka bumi ini adalah air zam-zam, juga mengandung khasiat yang bermanfaat bagi kesehatan. Menurut beberapa kisah, air zam-zam ini pernah digunakan untuk mencuci hati Rasulullah SAW sebelum menjalani Isra’Mi’raj. Keberadaannya tak bisa dilepaskan dari sejarah Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail, jejakan kaki ismail (waktu masih bayi), saat ditinggalkan bersama Siti hajar oleh Nabi Ibrahim di
7. Bukit Shafa dan Marwah, diantara kedua bukti itulah jamaah haji dan umrah melaksanakan sa’I hingga tujuh kali. Suasana antara shafa dan Marwah sudah jauh lebih nyaman . jarak ± 395 m kini ber-alaskan marmer yang sejuk dan beratap 9 m dan 12 m. jamaah bisa memilih sa,I di lantai 1 yang kedua ujungnya masih berupa bukit batu yang telah di poles. Jika lantai ini padat, jamaah bisa memilih sa’I di lantai 2. Atau, bisa pula di lantai 3 yang ber-atapkan langit. Tempat Sa’I tersebut dilengkapi dengan tiang lampu terang warna hijau sebagai tanda wilayah Banthnul Waadi, khusus untuk jamaah pria diantara kedua tiang inilah berlari-lari kecil.
ZIARAH SEKITAR MASJIDIL HARAM
1. JANNATUL AL-Mualla (Makam Ma’la). Mereka yang dimakam di sini antara lain, Abdul Muthalib (kakek nabi), Abu Thalib (paman nabi), Siti Khadijah (Istri nabi), Qasim (putra nabi yang meninggal saat masih bayi). Wanita tidak diperbolehkan masuk ke lokasi ini.
2. Maulid Nabi, tempat kelahiran nabi, lokasinya dekat Suk Lail. Di lokasi itu berdiri perpustakaan bernama Maktaba Makkah Al-Mukarammah.
3. Masjid Jin, saat Nabi membaca Al Quran, sekelompok jin yang lewat mendengar, lalu tertarik dan kemudian masuk islam. Ayat dalam surah Jin dalam Qur’an menceritakan hal ini.
4. Masjid kucing, terdapat di ujung pasar seng. konon saat Rasulullah bershalat, seekor kucing naik ke punggungnya. Karena sayang kepada kucing, beliau menunggu si kucing turun dari punggungnya.
WISATA BELANJA SEKITAR MASJIDIL HARAM
1. Pasar Seng, lantaran pasar itu dulunya hanya beratakan seng, sedangkan penduduk Makkah menyebutnya Pasar Mudda’ah. Situasi nya tidak jauh beda dengan pasar Tradisional (pasar Tanah Abang). Sebaiknya jamaah jangan asal membeli, karena sebagian barang yang di jual juga berasal dari
2. Abraj Al-Bait Shopping Center, terletak di depan pintu no 1 (King Abdul Azis gate), merupakan pusat perbelanjaan terbesar dan termewah saat ini yang ada di sekitar Masjidil Haram.
3. Hotel Hilton, terletak di sebelah
ZIARAH DI MAKKAH sewaktu membayar dam (kurban) di tanggung oleh muthawwif (guide) yang merupakan mukimin (orang
1. Mina, merupakan sebuah kawasan yang relatif kecil. Panjangnya ± 3,5 km, sedangkan lebarnya dibatasi oleh dua bukit yang berhadap-hadapan. Di luar musim haji, kawasan yang hanya dibatasi Jumrah Aqabah dari Makkah dan Wadi Muhassir dari Arafah ini kosong dan tidak berpenduduk. Tiga Jamarat (jumratul Ula, Jumratul Wustha dan Jumratul Aqabah) terdapat di mina, dari bus jamaah ditunjukkan perkemahan di mina, dan jamaah turun untuk melihat masing-masing jamarat.
2. Jabal Rahmah, yang terletak di daerah Arafah. Tugu putih menjadi penanda tempat yang letaknya ± 25 km di sebelah Tenggara kota Makkah, tugu tersebut dibangun untuk mengenang peristiwa bertemunya nabi Adam AS dan Siti Hawa setelah berpisah 200 tahun. Pada hari wukuf, banyak jamaah haji dari luar
3. Jabal Nur (Gua Hira), jamaah turun dari bus dan hanya melihat dari kejauhan, karena terbatasnya waktu ziarah bersama rombongan. Bagi jamaah yang ingin mendakinya dapat pergi sendiri atau dengan rombongan kecil pada lain waktu.
4. Gua Tsur, jamaah turun dari bus dan hanya melihat dari kejauhan, karena terbatasnya waktu ziarah bersama rombongan. Bagi jamaah yang ingin mendakinya dapat pergi sendiri atau dengan rombongan kecil pada lain waktu.
5. Pasar Dan Tempat Pemotongan Hewan, setelah umroh wajib dilaksanakan, maka di wajibkan jamaah yang mengambil haji Tamatu membayar dam berupa seekor kambing (domba), biasanya dilakukan kolektif per rombongan, biaya nya tahun 1428 H ± 300 riyal per jamaah. Setelah uang terkumpul, oleh ketua rombongan akan dibayarkan kepada Mukimin untuk dibelikan kambing. Pada hari yang sudah ditentukan jamaah akan diajak bersama-sama dalam satu bis per rombongan ke pasar hewan. Jamaah menyaksikan pembelian dan pemotongan hewan kurbannya. Pembayaran dam dapat juga dilakukan melalui Bank Al-Rajhi yang bekerja sama dengan Saudi Post sebesar 395 riyal pada tahun 1429 H.
ZIARAH DI MAKKAH biaya ditanggung sendiri :
1. Umroh Sunnah dengan miqat Ta’im, terletak ± 7.5 m dari Makkah. Masjid nya dikenal dengan nama Masjid Aisyah Ummul Mu’minin, karena waktu itu istri Rasulullah berniat ihram untuk umrah ketika pelaksanaan haji wada. Masjid ini juga kerap disebut Masjid Qishash karena pada bulan biasa dilakukan qishash (hukum pancung) bagi terpidana mati. Bagi jamaah Indonesia yang ingin melakukan ibadah umroh selepas pelaksanaan haji, bisa menuju masjid ini untuk ber-ihram. Dapat dicapai dengan Taxi dengan biaya 10 – 15 riyal PP atau naik angkot sebesar 5 riyal sekali jalan di dekat rumah lahir Nabi.
2. Umroh Sunnah dengan miqat Ji’ranah, jaraknya cukup jauh hingga ± 1 jam dari Makkah. Panitia Haji
3. Jabal Nur (Gua Hira), terletak ± 6 km sebelah utara Masjidil Haram. tinggi puncaknya ± 200 m, untuk mendaki ke atas memerlukan waktu sekitar satu jam. Di puncaknya, agak menurun sedikit, terdapat sebuah gua yang cukup untuk duduk empat orang, di situlah rasulullah menerima wahyu untuk pertama kalinya. Di bukit ini pula, Rasulullah bersama anak angkatnya (Zaid bin Haritsah) pernah bersembunyi setelah gagal memperoleh dukungan penduduk Tha’if. Biasanya sejak fajar para jamaah sudah menyemut mendaki bukti, makin siang jumlahnya makin banyak.
4. Gua Tsur, terletak di puncak jabal Tsur, ± 4 km dari arah Masjidil Haram. Untuk mencapai nya pun tidak mudah lantaran jalannya yang mendaki dan terjal. Gua ini menjadi tempat berlindungannya rasulullah dan Abu baker Shiddiq dalam perjalanan hijrah ke Madinah. Tinggi puncaknya ± 748 m dari permukaan laut atau ± 458 m dari permukaan gunung.
5. Jeddah, sambil menunggu wukuf di Arafah, dari pihak kloter memberikan tawaran bagi yang ingin ikut ber-wisata ke Jeddah. Biaya ± 50 riyal dari pagi hingga tengah malam. Di sana jamaah di ajak melihat Masjid Qisos, Monumen Sepeda (bagi jamaah Indonesia disebut Sepeda Nabi Adam), Laut Merah (situasi nya seperti di ancol), Masjid Terapung, pada malam hari dapat melihat air mancur King Fahd, yang merupakan air mancur tertinggi di dunia (312 m). juga terdapat Al Balad (Old Jeddah) yang merupakan pusat perbelanjaan (situasinya seperti di Pasar Baru).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar