Rabu, 10 Februari 2010

AIR MATA YANG TERSISA



Berapa kali aku menangis karena gaunku tidak dikagumi para hadirin. Berapa kali aku menangis karena tim favoritku kalah dalam pertandingan. Berapa kali aku menangis karena kehilangan kaset original (ash) lagu-lagu artis favoritku. Berapakah aku menangis karena rambut keritingku tidak dikagumi orang-orang .

Aku hampir mati, tapi tangisku tak pernah berhenti. Aku menangis untuk mencari kebahagiaan. Ketika aku berada di tengah kegelapan dan gurun kesesatan, tiba-tiba Tuhanku memberiku petunjuk menuju kilauan cahaya yang diberikan kepadaku melalui sebuah kaset Islami yang merupakan titik tolak perubahan bagiku.

Aku memohon kepada Allah agar tangan yang memberikan kaset itu kepadaku diharamkan dari api Neraka. Berkat karunia Allah aku bisa kembali ke jalan yang benar. Betapa indahnya saat kembali itu. Berkat karunia Allah, aku bisa hidup. Betapa indahnya saat kembali itu. Berkat karunia Allah aku bisa menangis. Betapa indahnya tangisan itu.

Aku menangis karena menyesali masa lalu. Aku menangisi hari­-hari kelalaian dan kesia-siaan. Air mata masa lalu sangat berbeda dengan air mata masa kini. Air mata masa lalu adalah siksaan dan keputusasaan. Aku khawatir air mata itu akan menjadi penyesalan di Hari Kiamat. Sedangkan air mata masa kini adalah air mata ketakutan (kepada Tuhan), kebahagiaan, keluhuran dan ketenangan. Aku ber­harap agar air mata ini menjadi alasan bagi Allah untuk memberiku naungan pada hari di mana tidak ada naungan selain naungan-Nya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar