Oleh Danarto
Sumber : Harian Republika Kolom Hikmah
Seandainya kamu sekalian tidak mempunyai dosa sedikit pun yang patut diampuni Allah, niscaya Allah akan mendatangkan suatu kaum yang penuh dosa untuk
diberikan-Nya ampunan bagi mereka. (Nabi Muhammad saw)
Keluhuran setiap musim haji datang adalah ketika berbondong-bondong tidak hanya para agamawan, politisi, ekonom, sosiolog, dan budayawan yang berangkat guna beribadah di Tanah Suci, melainkan juga mereka yang di punggungnya bergelantungan dosa. Bahkan para jemaah yang merasa penuh dosa itu bersumpah akan pasrah di dalam masjid-masjid suci itu untuk menghadapi apa pun yang bisa terjadi yang menimpa mereka.
Hanya berbekal pasrah dan keyakinan bahwa Allah Maha Pengampun, mereka yakin dosa sebesar apa pun bisa terhapus dengan melaksanakan rukun-rukun ibadah dengan sebaik-baiknya. Berbaik sangka terhadap Allah ini dianggap bekal yang sesungguhnya untuk melaksanakan ibadah haji.
Hadis riwayat Muslim di atas menunjukkan bahwa Allah telah benar-benar memproklamasikan Diri-Nya sebagai Maha Pengampun walaupun misalnya, tidak ada lagi yang perlu diampuni. Subhanallah.
Janji Allah ini menunjukkan bahwa hal-hal yang musykil di luar pikiran kita selalu dapat diatasi. Tidak ada jalan buntu. Tidak ada faktor-faktor yang menyebabkan umat kelabakan. Boleh dikata seluruh jemaah yang datang dari berbagai negara, mendapat kemudahan dalam beribadah di Tanah Suci itu. Dua setengah juta jiwa dapat dengan puas melaksanakan ibadah pada hari, waktu, dan tempat yang sama. Panas-terik dan saling berdesakan merupakan bahasa sehari-hari ibadah haji.
Seperti mendapat jalan pembebasan, ketika kita mulai melaksanakan rukun-rukun ibadah, jiwa kita melesat mendahului kecepatan kekusyukan kita saking gembiranya. Ingin rasanya sepanjang musim haji kita makan dan tidur di dalam Masjidil Haram.
Rasanya Kabah itu selalu melambai-lambaikan tangannya kepada kita untuk selalu datang. Rasanya malaikat-malaikat itu berseliweran di antara kita. Terbang ke Lauhul Mahfud mencangking doa-doa kita dan turun kembali ke bumi untuk mengambil doa-doa lebih banyak lagi. lbadah ampunan yang semakin didambakan banyak umat lagi ini semakin memperbesar Masjidil Haram guna menampung lebih banyak lagi jemaah yang dibawa pesawat-pesawat yang semakin banyak lagi.
Jika kita sehari-harinya sudah mulai laju beribadah, rasanya kita berada di dunia yang lain yang selalu menyuguhkan kebahagiaan. Kegembiraan macam apakah ini dengan menadahkan tangan dalam siang dalam malam., bahkan ketika dalam kelelahan sekalipun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar