Jumat, 05 Februari 2010

Kunci Kesuksesan

printSend to friend

Pada masa Rasulullah dan sahabat, Islam mencapai masa keemasan (The Golden Age). Rasulullah berhasil membentuk sebuah negara Madinah yang modern pada waktu itu dengan memiliki sebuah konstitusi negara yang pertama di dunia. Dalam kepemimpinan umat, para sahabat telah berhasil menoreh tinta emas dalam perjalanan sejarah Islam. Puncaknya, ketika Khalifah Umar bin Abdul Aziz berhasil membentuk suatu masyarakat yang adil dan makmur hanya dalam kurun waktu kurang dari dua tahun.

Keberhasilan dan kesuksesan yang diraih oleh Rasulullah dan para sahabat jika kita telaah disebabkan oleh dua faktor yang saling berhubungan. Kedua faktor itu adalah kesalehan para pemimpin dan kesalehan masyarakat. Kesalehan seorang pemimpin menentukan berhasil atau tidaknya mewujudkan suatu bangsa atau masyarakat yang adil dan makmur, beriman serta bertakwa.

Allah memberi peringatan kepada kita dalam memilih seorang pemimpin dalam firman-Nya: Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu jadikan bapak-bapak dan saudara-saudaramu pemimpin-pemimpinmu, jika mereka lebih mengutamakan kekafiran atas keimanan dan siapa di antara kamu yang menjadikan mereka pemimpin-pemimpinmu, maka mereka itulah orang-orang yang zalim. (QS 9: 23).

Pemimpin yang saleh adalah seorang pemimpin yang amanah dalam melaksanakan kepercayaan dari rakyatnya dan jujur dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya. Atas semua kepemimpinan itu, ia selalu berpegang teguh pada Alquran dan hadis. Selain itu seorang pemimpin yang saleh bisa dilihat dari kesederhanaan hidup dalam memimpin rakyatnya.

Jika rakyat lapar ia menjadi orang yang pertama lapar dan jika rakyatnya kenyang dia orang yang terakhir kenyang. Seorang pemimpin yang saleh akan menjadi teladan bagi rakyatnya. Apa yang dia perintahkan akan dituruti oleh rakyatnya, karena rakyat percaya pada kepemimpinannya.

Kunci keberhasilan dan kesuksesan yang kedua adalah adanya kesalehan masyarakat. Kesalehan masyarakat terbentuk dengan adanya rasa persaudaraan yang kuat di antara masyarakat yang didasari keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT, kecerdasan serta rasa kritis sebagai kontrol sosial terhadap pemimpinnya.

Allah menggambarkan contoh masyarakat yang saleh dalam firman-Nya: Dan orang-orang yang telah menempati kota Madinah dan telah beriman (Anshar) sebelum kedatangan mereka (Muhajirin), mereka mencintai orang yang berhijrah kepada mereka. Mereka (kaum Anshar itu) tiada menaruh keinginan dalam hati mereka terhadap apa-apa yang diberikan kepada mereka (muhajirin). Dan mereka (Anshar) mengutamakan (orang-orang Muhajirin) atas diri mereka sendiri, sekalipun mereka sedang dalam keadaan kesusahan. (QS 59: 9).

Sikap kritis dari masyarakat terhadap pemimpinnya menjadikan alat kontrol bagi jalannya pemerintahan. Pemerintah akan ditegur apabila melakukan kesalahan dan akan didukung bila melakukan kebaikan dan kemaslahatan. Wallahu a'lam bis shawab. - ahi


sumber : http://www.republika.co.id/berita/54459/kunci-kesuksesan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar